LIFE

11 Oktober 2024

WFI Equality Space: Mengembangkan Bisnis Wellness Berbasis Komunitas untuk Ekosistem yang Sehat dan Berkelanjutan


WFI Equality Space: Mengembangkan Bisnis Wellness Berbasis Komunitas  untuk Ekosistem yang Sehat dan Berkelanjutan

Women Founders Indonesia (WFI), sebuah organisasi sosial nirlaba yang didirikan oleh majalah ELLE Indonesia yang didedikasikan untuk memberdayakan perempuan di Indonesia dan menciptakan dampak positif dalam komunitas pengusaha perempuan, baru-baru ini menggelar acara bincang-bincang bertajuk WFI Equality Space. Bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia pada 10 Oktober, tema kali ini yang diangkat adalah soal “Bisnis Wellness Berbasis Komunitas: Mengembangkan Ekosistem Sehat dan Berkelanjutan”, berfokus pada pentingnya peran komunitas lokal dalam mengembangkan bisnis wellness yang berdaya dan inklusif.


Sejumlah pengusaha perempuan Indonesia hadir bukan hanya untuk memeriahkan acara, tapi untuk mendiskusikan gagasan dan ide serta saling bertukar cerita tentang pengalaman dan perjalanan masing-masing dalam membangun bisnis wellness yang berbasis komunitas.


Mereka yang hadir yakni Askarina Daniswari (Kiloalta), Dewi Eda Kusuma (Naked Press Juice), Cindy Gozali (Jivaraga Wellness Space), Silvia Basuki (Jivaraga Wellness Space), Julia (JP Wellness Center), Irene Tjhai (Burgreens), Ria Hadisoemarto (Gudang-gudang Yoga), Dewi Ivo (Lomma), Dita Konar (Lomma), Nadya Rudianto (Pesta Hidup Berseri), Mutia Nandika (Active Barn), Priscilla Angriawan (Heyva Health), dan Laila Munaf (Sana Studio).


Jurnalis Indah Ariani bertindak selaku moderator yang membawa diskusi mendalam mengenai pentingnya peran komunitas dalam membangun bisnis wellness yang inklusif dan berdampak.


Diskusi diawali dengan memetakan tren wellness di Indonesia sebelum dan setelah pandemi Covid-19, di mana pandemi secara drastis mengubah cara orang memandang kesehatan. Jika sebelumnya fokus utama terletak pada kebugaran fisik, pandemi membuka kesadaran baru akan pentingnya kesejahteraan holistik yang meliputi aspek mental, emosional, dan spiritual. Dengan semakin populernya praktik seperti mindfulness, meditasi, dan yoga, masyarakat kini menaruh perhatian besar pada kesehatan mental. Konsumen juga semakin tertarik pada produk yang mendukung sistem imun, termasuk jus sehat, makanan berbasis herbal, dan produk lokal berbasis alam untuk menjaga daya tahan tubuh.


Selain mempengaruhi preferensi konsumen, pandemi juga mempercepat digitalisasi industri wellness. Bisnis wellness harus beradaptasi, tidak hanya dengan memberikan layanan yang lebih terjangkau secara digital tetapi juga dengan melibatkan komunitas lokal yang memainkan peran penting dalam menciptakan layanan yang relevan, berkelanjutan, dan berdampak sosial.


Dalam suasana yang kasual dan hangat diiringi hidangan istimewa dari Lomma, para peserta berbagi pandangan mengenai pentingnya melibatkan komunitas lokal dalam bisnis wellness. Diskusi dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong pemikiran mendalam tentang bagaimana komunitas lokal dapat berkontribusi pada pertumbuhan bisnis wellness, memastikan mereka terlibat dalam pengembangan layanan, dan bagaimana prinsip keberlanjutan dapat diintegrasikan ke dalam setiap aspek bisnis.


Sesi ini juga membahas tantangan-tantangan yang muncul dalam menerapkan konsep keberlanjutan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya. Dalam proses ini, komunitas lokal dipandang sebagai fondasi utama yang mendukung ekosistem wellness.


Salah satu kesimpulan penting yang ditarik dari diskusi ini adalah bahwa komunitas memegang peran sentral dalam mendukung bisnis wellness. Empat alasan utama mendukung pernyataan ini:

    1.    Dukungan Sosial: Komunitas menciptakan dukungan sosial yang memotivasi individu untuk terus berkomitmen pada kesehatan dan kesejahteraan mereka.
    2.    Loyalitas Pelanggan: Bisnis wellness yang fokus pada komunitas cenderung memiliki pelanggan yang lebih loyal, karena keterlibatan personal yang lebih mendalam.
    3.    Kolaborasi dan Inovasi: Komunitas menjadi wadah kolaborasi yang mendorong inovasi dalam layanan wellness, menciptakan program baru yang lebih relevan bagi kebutuhan banyak orang.
    4.    Keberlanjutan: Bisnis wellness berbasis komunitas lebih cenderung berkelanjutan karena komunitas yang terlibat peduli terhadap dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas mereka.

Secara keseluruhan, acara ini menegaskan bahwa komunitas bukan hanya pendukung, tetapi juga fondasi dalam menciptakan ekosistem wellness yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya guna bagi semua. Komunitas berfungsi sebagai kunci dalam menciptakan ekosistem yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan bagi semua. Bahwasanya bisnis wellness berbasis komunitas adalah jalan menuju masa depan yang lebih sehat dan holistik bagi semua pihak menjadi penutup yang kuat dari bincang-bincang ini.