LIFE

16 Oktober 2024

Women Founders Indonesia dan Cita Tenun Indonesia Gelar Talk Show di Indonesia Design Week 2024


PHOTOGRAPHY BY Women Founders Indonesia

Women Founders Indonesia dan Cita Tenun Indonesia Gelar Talk Show di Indonesia Design Week 2024

Sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Design Week 2024 yang berlangsung di Townhall Indonesia Design District, PIK 2, Women Founders Indonesia berkolaborasi dengan Cita Tenun Indonesia (CTI) untuk menggelar sebuah diskusi inspiratif. Acara ini bertujuan untuk memotivasi dan membuka peluang kolaborasi baru di antara para pengusaha perempuan dalam dunia desain. Diskusi tersebut menjadi salah satu sorotan dari Indonesia Design Week 2024, yang berlangsung sejak 10 hingga 20 Oktober 2024. Dengan tema “Potensi dan Masa Depan Craftsmanship di Indonesia,” diskusi ini menghadirkan narasumber perempuan berpengaruh dari berbagai bidang yang terkait erat dengan industri desain dan kerajinan.



Para narasumber yang hadir merupakan tokoh-tokoh perempuan yang telah lama berkecimpung di dunia industri kreatif Indonesia. Sita Fitriana, Co-Founder Djalin Furniture, membagikan pandangannya tentang inovasi dan keberlanjutan dalam desain furnitur, sementara Mega P. Puspita, Co-Founder Studio Dapur, memberikan wawasan tentang proses kreatif di balik produk-produk kerajinan berbasis lokal. Bianca Adinegoro Lutfi, pengurus bidang hubungan masyarakat di CTI, menjelaskan peran penting CTI dalam melestarikan tenun tradisional Indonesia serta mendorong kolaborasi lintas industri. Tak ketinggalan, Rina Renville, desainer interior sekaligus Co-Founder Destijl, mengupas bagaimana kolaborasi lintas disiplin mampu memperkuat nilai craftsmanship dalam proyek interior.



Salah satu hal utama yang dibahas dalam diskusi ini adalah pentingnya narasi atau storytelling dalam menciptakan produk yang mampu menarik perhatian pasar global. Para narasumber menekankan bahwa sebuah produk tidak hanya harus berkualitas dan indah secara estetika, tetapi juga memiliki kisah yang kuat di balik proses pembuatannya. Mega P. Puspita menyoroti bagaimana cerita tentang asal-usul bahan, teknik tradisional, hingga keterlibatan pengrajin lokal bisa menambah daya tarik dan nilai bagi konsumen internasional.



Rina Renville juga menegaskan bahwa narasi yang baik dapat menciptakan hubungan emosional antara produk dan pembeli, sehingga produk tersebut tidak sekadar menjadi barang, melainkan juga cerminan budaya, sejarah, dan keterampilan yang unik. Hal ini menjadi semakin relevan ketika produk-produk kerajinan Indonesia bersaing di pasar global yang kompetitif. Para narasumber sepakat bahwa storytelling merupakan kunci penting dalam memperkuat branding produk lokal dan membuka peluang yang lebih besar bagi kerajinan Indonesia di kancah internasional.




Diskusi ini dipandu oleh jurnalis senior Indah Ariani, yang juga menyoroti peran perempuan dalam industri kreatif serta pentingnya melestarikan warisan budaya melalui desain yang inovatif dan berkelanjutan. Harapannya, diskusi ini dapat menginspirasi para tamu undangan untuk terus menggali potensi craftsmanship Indonesia dan mendorong masa depan yang lebih cerah bagi industri kerajinan lokal.