LIFE

1 Oktober 2025

Ikuti Kisah Rolex Awards Laureate, Miranda Wang, Membangun Pabrik Demonstrasi Skala Industri untuk Teknologi Daur Ulang Pertama di Dunia


PHOTOGRAPHY BY ROLEX

Ikuti Kisah Rolex Awards Laureate, Miranda Wang, Membangun Pabrik Demonstrasi Skala Industri untuk Teknologi Daur Ulang Pertama di Dunia

Miranda Wang, salah satu pendiri Novoloop, sedang meninjau pabrik percontohan perusahaannya di Surat, India. © Rolex/Greg White

Di pinggiran Surat, sebuah kota yang ramai di pesisir barat India, sebuah pabrik industri telah berdiri hanya dalam waktu enam bulan saja. Pabrik tersebut menerima limbah plastik, memecahnya menjadi senyawa kimia, yang berpotensi mengubah cara kita mendaur ulang plastik selamanya. Inilah impian yang kini telah menjadi kenyataan, dari Rolex Awards Laureate dan wirausahawan teknologi, Miranda Wang.

Setelah bertahun-tahun berinovasi, perusahaan yang didirikan oleh Wang, Novoloop, telah membangun pabrik demo yang telah membuktikan bahwa proses konversi plastik mereka dapat dilakukan di lingkungan industri selama 24/7. Bermitra dengan produsen bahan kimia lokal, pabrik demo tersebut telah mencapai seratus jam operasi terus menerus pada tahun 2024: mengubah polietilena pasca-konsumen menjadi material berkualitas baru. Pencapaian penting ini memberi lampu hijau untuk meningkatkan skala sistem mereka secara komersial di masa depan, dan memiliki dampak global bagi hubungan manusia dengan bahan limbah dan perubahan iklim.

“Pabrik model yang lebih kecil ini pada dasarnya merupakan denah percontohan untuk pabrik-pabrik berskala dunia,” kata Wang. “Pabrik-pabrik ini tidak akan lagi menggunakan bahan bakar fosil untuk memproduksi material berharga, melainkan mengonsumsi limbah, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sepenuhnya otomatis. Di masa mendatang, kita dapat menggunakan teknologi ini untuk menghentikan konsumsi bahan bakar fosil dan menjadikan ekonomi plastik yang bersifat sirkular.”


Miranda Wang (kiri) dan Jeanny Yao (kanan), terlihat tersenyum saat batch monomer pertama yang berhasil diekstraksi di pabrik percontohan mereka. Keduanya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menciptakan proses kimia untuk mengubah plastik yang tidak diinginkan menjadi material berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk menggantikan plastik berbahan dasar fosil di seluruh dunia. © Rolex/Greg White


Dalam upaya mengatasi krisis daur ulang, kiprah Novoloop terbilang tak biasa karena berfokus pada kelas plastik yang sulit didaur ulang, yaitu polyethylene atau polietilena. Salah satu tantangan signifikan yang dihadapi industri daur ulang adalah plastik yang didaur ulang secara mekanis memiliki kualitas yang lebih rendah dan penggunaan komersialnya terbatas dibandingkan dengan plastik yang diproduksi dari bahan bakar fosil. Secara global, 400 juta ton plastik diproduksi setiap tahun dari bahan bakar fosil murni, namun kurang dari 9 persennya didaur ulang. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya sampah: di mana lautan, daratan, dan atmosfer dipenuhi dengan plastik yang terbuang, seiring dengan terus berlanjutnya pengeboran minyak mentah dan gas baru.

Wang mendirikan Novoloop bersama rekan bisnisnya, Jeanny Yao, yang juga merupakan sahabat baiknya. Tumbuh besar di Kanada, Wang dan Yao bertemu di klub daur ulang sekolah menengah atas mereka. Suatu hari, dalam perjalanan sehari ke fasilitas pengelolaan sampah, mereka sangat sedih menyadari betapa tidak memadainya proses daur ulang tersebut. Sejak saat itu, mereka bekerja sama dalam menciptakan solusi, dan tetap teguh pada misi mereka, meskipun menemui berbagai tantangan termasuk fluktuasi ekonomi global, karantina akibat COVID, dan perubahan kehidupan pribadi.

Pada tahun 2019, Wang dan Yao berhasil memecah polietilena, sebuah pencapaian yang pertama kali membuat Wang mendapatkan Rolex Award. Kepercayaan dan dukungan ini memungkinkan mereka untuk mengulangi, meningkatkan, dan bergerak maju di jalur peningkatan proses mereka dan mengembangkan material berkelanjutan yang memiliki daya saing di pasar meski berasal dari limbah.

Lewat kolaborasinya dengan para pemimpin industri yang telah ada sebelumnya, Novoloop bertujuan untuk mencapai dampak dunia nyata semaksimal mungkin. Bahan penyusun kimia—"monomer"—yang dihasilkan di pabrik percontohan mereka dikirim ke mitra mereka di Tiongkok, termasuk pemimpin dunia dalam industri poliuretan. Monomer tersebut digunakan sebagai bahan baku untuk membuat zat antara, yang dikenal sebagai poliol, dan material yang diformulasikan, yang dikenal sebagai termoplastik poliuretan TPU, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat produk komersial berkualitas tinggi seperti sepatu lari. Kemitraan seperti ini memungkinkan mereka untuk mempercepat komersialisasi dan, oleh karenanya, memberikan dampak.


Rolex Awards Laureate, Miranda Wang, berfoto dengan sekantong poliuretan termoplastik (TPU) di pabrik mitra mereka di Wenzhou, Tiongkok. Wang dan salah satu pendiri Novoloop, Jeanny Yao, berdedikasi untuk membebaskan planet kita dari polusi plastik. © Rolex/Roman Meisenberg


Dengan dukungan dari Rolex Perpetual Planet Initiative dan bermitra dengan produsen kimia terkemuka, mereka pun berhasil membangun pabrik tersebut dalam waktu kurang dari enam bulan, mulai dari desain, konstruksi, hingga operasi berkelanjutan. Dengan pabrik berkapasitas 70 metrik ton per tahun ini, Novoloop telah membuktikan bahwa proses mereka aman dan andal ketika ditingkatkan skalanya di lingkungan industri, dan menghasilkan sampel berukuran ton dari produk-produk mereka yang memiliki kemurnian tinggi.

Proses mereka mentransformasi sampah plastik sekaligus menghasilkan emisi karbon hingga 91 persen lebih rendah dibandingkan proses konvensional, mempertahankan kualitas dan biaya yang kompetitif sebagai plastik berbahan dasar fosil. Proses ini begitu sukses sehingga rencana Novoloop untuk memperluas produksi telah berjalan. Pada tahun 2030, mereka memproyeksikan dapat mentransformasi hingga 175.000 ton sampah plastik, mengurangi hingga 800.000 ton CO2 setiap tahun.

Melihat lebih jauh ke depan, Wang yakin bahwa dalam seratus tahun, produksi material umat manusia akan bersifat sirkular sepenuhnya. Demi planet dan generasi mendatang, menurutnya, hal tersebut harus terjadi.

“Saya memiliki seorang putra berusia satu tahun sekarang, dan setiap hari saya ingin menciptakan masa depan yang lebih baik untuknya,” ungkap Wang. “Kita harus percaya bahwa itu mungkin. Memang sulit, tetapi ketika saya melihat orang lain yang bekerja tanpa lelah demi masa depan planet kita yang lebih baik, dan banyak di antaranya merupakan bagian dari keluarga Rolex, baik pendaki gunung, konservasionis, maupun wirausahawan, hal itu memberi saya harapan. Masa depan ada di tangan kita.”