CULTURE

17 Mei 2025

Bagaimana Bandara Menjadi Bagian Integral dari Industri Pariwisata dan Ekonomi Global?


Bagaimana Bandara Menjadi Bagian Integral dari Industri  Pariwisata dan Ekonomi Global?

Freya Dalgaard (Ford Models) photography by Jeremy Choh for ELLE Indonesia October 2023; styling Virgina Ray.

Bandara internasional, sebagai lokasi yang dimiliki oleh setiap negara di dunia dalam keberagaman tampilannya namun menganut prosedur yang sama, adalah sebuah tempat yang unik. Persepsi ini didapatkan lewat peran bandara yang—selain sebagai hub transportasi udara—merupakan cerminan dari budaya, kebiasaan, bahkan psikologi masyarakat di suatu negara. Setiap bandara memiliki suasana, desain, dan tata kelola yang mencerminkan identitas nasionalnya, sementara para penumpang yang hadir untuk mengejar penerbangan datang membawa ekspektasi, emosi, dan juga kebiasaan yang berbeda-beda tergantung latar belakang budaya mereka. Kombinasi antara arsitektur, layanan, dan perilaku penumpang inilah yang menjadikan setiap bandara menjadi unik dan berkesan lewat caranya sendiri. 

Bagi sejumlah penumpang, bandara adalah sebuah “ruang antara”, yaitu titik peralihan antara satu destinasi ke destinasi lain. Di sinilah kerap terjadi percampuran antara antusiasme, ketegangan, kebosanan, hingga kegelisahan. Lingkungan bandara dapat memengaruhi suasana hati seseorang, didukung oleh interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. Fase datang ke bandara, melakukan check-in, hingga tiba di gate penerbangan yang ditentukan dan akhirnya duduk di dalam pesawat adalah sebuah perjalanan tersendiri, yang sering kali memberi excitement tersendiri bagi banyak penumpang—kecuali jika keberangkatan tersebut adalah perpisahan—karena konsep bepergian itu sendiri adalah sesuatu yang menyenangkan.

Salah satu fakta unik yang ada di bandara-bandara internasional terbesar dunia adalah adanya perbedaan body clock yang “dianut” setiap penumpang. Ada yang baru saja datang dan transit dari penerbangan siang hingga malam, maka ia akan merasa melakukan makan malam di bandara tersebut meski nyatanya ia tiba di siang hari di negara itu. Lalu ada yang baru saja datang dari penerbangan semalaman dan jam negara asal menunjukkan waktu pukul 7 pagi, maka ia akan berpersepsi menyantap sarapan meski di negara tujuan menunjukkan ia tiba di pukul 7 malam. Dalam setiap transit dari penerbangan panjang, penumpang akan dipaksa untuk menyesuaikan persepsi perbedaan waktu—lewat pikiran dan juga tubuh—meski butuh waktu berproses berbeda-beda bagi setiap orang. Oleh sebab itu, tidak heran bila saat Anda duduk di satu restoran bandara internasional dan menemukan seseorang sedang sarapan dengan secangkir espresso di satu meja, bersebelahan dengan penumpang yang tengah menikmati wine dalam persepsi makan malam di meja lainnya. 

Di negara-negara seperti Jepang dan Singapura, bandara sering kali dirancang untuk meminimalisir stres. Changi Airport di Singapura misalnya, dikenal lewat suasananya yang nyaman berkat taman dan penghijauan indoor, pencahayaan alami, serta area rekreasi yang membuat para penumpang merasa lebih rileks. Bandara di Jepang juga mengutamakan keteraturan dan ketenangan, mencerminkan budaya mereka yang menghargai efisiensi dan kenyamanan. Sebaliknya, bandara di negara-negara dengan birokrasi ketat atau sistem keamanan yang kompleks kerap memicu kecemasan pada penumpang. Semisal bandara Amerika Serikat yang memiliki pemeriksaan keamanan ketat dapat memunculkan perasaan was-was, terutama bagi penumpang yang berasal dari negara dengan prosedur lebih santai. Di sisi lain, penumpang dari negara-negara dengan sistem keamanan tinggi mungkin justru merasa lebih aman ketika memasuki bandara dengan pengawasan ketat. Bila identifikasi ini dikelompokkan, maka dapat dilihat bahwa bandara-bandara di Eropa kerap mengusung efisiensi dan estetika; bandara Timur Tengah menyorot kemewahan dan keagungan; bandara Asia Tenggara menjunjung fungsionalitas yang bertemu dengan keramahan; dan bandara Amerika Latin kental akan energi dan kehidupan sosial yang bersemangat.

Selain itu, bandara juga merupakan cerminan dari kemajuan suatu negara, pusat ekonomi, dan bahkan pengalaman wisata tersendiri. Sejumlah bandara terbaik di dunia punya peran lebih dari sekadar terminal keberangkatan dan kedatangan, melainkan juga sebagai destinasi yang mewadahi fasilitas kelas dunia, kenyamanan, serta pengalaman yang mendalam bagi para penumpang. Garis rancang arsitektur dan strategi tata letak yang dirancang cermat nyatanya memberi pengaruh pada perilaku para penumpang. Sebab itu, bandara modern pun telah berevolusi menjadi lebih dari sekadar hub penerbangan. 


PRAKTIK PSIKOLOGI DESAIN

Selain dirancang untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang besar, bandara modern juga memengaruhi psikologi penumpang. Ada beberapa prinsip utama yang dicanangkan dalam desain pembangunan bandara, yaitu: 

Tata letak yang mendorong pergerakan yang lancar.

Bandara dirancang dengan alur yang jelas agar penumpang dapat bergerak dengan mudah tanpa kebingungan. Misalnya, area imigrasi dan bea cukai sering ditempatkan dengan jalur yang terbuka dan minim belokan tajam agar penumpang merasa lebih nyaman.

Strategi komersial: meningkatkan pengeluaran penumpang.

Banyak bandara yang menempatkan toko-toko di jalur utama penumpang, khususnya setelah melewati pemeriksaan keamanan. Peletakan ini disengaja agar penumpang lebih mungkin berbelanja sebelum naik ke pesawat. Bahkan, beberapa bandara seperti Heathrow di London memiliki zona belanja duty free yang dirancang layaknya pusat perbelanjaan mewah, sehingga penumpang merasa tertarik dan terdorong untuk menghabiskan waktu—dan uang—mereka di sana. 

Penggunaan cahaya dan ruang terbuka untuk mengurangi stres.

Beberapa bandara seperti Changi di Singapura dan Hamad International di Qatar menggunakan desain dengan menggunakan pencahayaan alami dan ruang terbuka luas untuk mengurangi rasa sesak dan stres pada penumpang. Taman indoor dan elemen alami lainnya juga mampu membantu menciptakan atmosfer yang lebih tenang. 

Musik dan aroma untuk memengaruhi mood.

Bandara tertentu menggunakan strategi sensorik seperti pemilihan aroma dan musik yang menenangkan untuk membuat pengalaman penumpang lebih menyenangkan. Misalnya, beberapa bandara di Jepang menggunakan suara alam di koridor untuk menciptakan suasana yang lebih rileks.


DESTINASI TURIS & ECONOMIC HUB

Memiliki peran besar sebagai pusat ekonomi, banyak bandara internasional maupun domestik yang menawarkan kesediaan hotel mewah, ruang kerja bersama, hingga pusat konferensi—menjadikannya tempat yang ideal bagi para pelaku bisnis. 

Selain itu, sejumlah bandara telah berkembang menjadi destinasi wisata tersendiri. Lagi-lagi di Singapura, misalnya, Changi Airport mampu menarik pengunjung yang datang hanya untuk menikmati Jewel dan berbagai atraksi di dalamnya, tanpa harus bepergian ke luar negeri. 

Bandara juga menjadi tempat inovasi dalam transportasi dan keberlanjutan. Amsterdam Schipol salah satunya, yang telah berinvestasi dalam sistem bandara ramah lingkungan dengan penggunaan energi terbarukan dan desain hijau yang mampu mengurangi jejak karbon. 

WORLD’S BEST AIRPORTS

Beberapa bandara yang tersebar di seluruh dunia telah mendulang reputasi sebagai bandara dengan pengalaman terbaik lewat desain, inovasi, fasilitas hingga pelayanan yang mampu memberikan kesan berlebih bagi para penumpang. Beberapa di antaranya adalah:

Jewel, Changi, Singapore.

Changi Airport, Singapura

Bandara Changi di Singapura telah bertahun-tahun menduduki peringkat teratas dalam daftar bandara terbaik dunia. Keunggulan Changi terletak pada fasilitasnya yang melebihi ekspektasi standar sebuah bandara. Dengan taman indoor terbesar di dunia—Jewel Changi—bandara ini menawarkan keindahan panorama air terjun setinggi 40 meter, bioskop gratis, hingga taman kupu-kupu yang mampu memberikan suasana relaksasi bagi para penumpang. Selain itu, Changi juga memiliki sistem imigrasi yang sangat efisien, hotel transit, lounge mewah, dan juga ratusan toko dan restoran yang membuatnya lebih menyerupai mal premium dibandingkan sebuah bandara biasa. Strategi utama bandara ini adalah memberikan kenyamanan maksimal agar para penumpang yang transit dapat tetap bisa menikmati waktu mereka di bandara tanpa merasa terburu-buru atau stres.

Hamad International Airport, Qatar

Sebagai gerbang utama Qatar, Bandara Hamad Internasional di Doha dirancang sedemikian rupa dengan garis arsitektur modern yang megah. Bandara ini tidak semata menawarkan barisan lounge eksklusif, tapi juga karya seni ikonis seperti Lamp Bear karya Urs Fischer, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penumpang. Salah satu fitur utama dari Hamad International adalah efisiensi dan kemewahan. Bandara ini memiliki Al Safwa First Lounge, yang sering kali disebut sebagai lounge kelas satu terbaik di dunia, dengan sejumlah fasilitas yang meliputi kamar pribadi, restoran fine dining, gym, hingga spa. Selain itu, tata letaknya dibuat sedemikian rupa sehingga para penumpang dapat dengan mudah mengakses berbagai fasilitas tanpa perlu berjalan jauh.

Incheon International Airport, Korea Selatan

Incheon International Airport, Korea Selatan

Bandara Incheon telah beberapa kali meraih predikat sebagai salah satu bandara terbaik di dunia. Keunggulan bandara ini terletak pada efisiensi operasional, teknologi canggih, serta penggabungan elemen budaya Korea Selatan dalam desain dan juga fasilitasnya. Sebagai contoh, proses imigrasi dan keamanan di bandara ini sangat cepat dibandingkan dengan banyak bandara besar lainnya. Dengan menggunakan teknologi pengenalan wajah dan smart security lanes, waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan keamanan dapat dikurangi secara signifikan. Lalu fitur yang menarik di bandara ini meliputi zona hiburan seperti bioskop gratis, arena bermain, serta pusat budaya Korea Selatan—K-Culture Experience Zone. Para penumpang yang memiliki waktu transit lama, dapat menikmati berbagai pertunjukan tradisional Korea Selatan, pameran seni, mengikuti workshop kaligrafi Korea Selatan, ataupun mencoba mengenakan hanbok. Lalu terdapat juga Sky Garden, sebuah taman rooftop yang memberikan suasana santai untuk melepas penat. 

Tokyo Haneda Airport, Japan

Bandara Haneda di Tokyo merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Namun bandara ini tetap dikenal lewat kebersihannya yang luar biasa, serta efisiensi tinggi dalam menangani penumpang. Salah satu daya tariknya adalah Edo Market, sebuah area di dalam bandara yang dirancang menyerupai jalanan zaman Edo dengan toko-toko yang menjual suvenir khas Jepang. Strategi utama bandara ini adalah menggabungkan budaya Jepang dengan teknologi tinggi. Para penumpang yang singgah di Haneda dapat menikmati makanan khas Jepang di sejumlah restoran autentik, berbelanja berbagai produk unik, atau sekadar menikmati desain interior yang mencerminkan estetika Jepang yang minimalis dan elegan.

Dubai International Airport

Dubai Internasional Airport, Uni Emirat Arab

Ini adalah bandara tersibuk di dunia dalam hal jumlah penumpang internasional. Bandara ini menjadi hub utama bagi Emirates Airlines dan menawarkan pengalaman premium bagi para penumpang yang melewati kawasan Timur Tengah. Sebagai salah satu bandara paling mewah di dunia, bandara ini memiliki lounge eksklusif yang memberikan pengalaman layaknya hotel bintang lima—Emirates First Class Lounge. Hotel transit pun tersedia, yang dilengkapi dengan kolam renang indoor, gym, serta layanan spa. Terminal 3 di bandara ini merupakan salah satu terminal bandara terbesar di dunia dan hanya digunakan oleh satu maskapai saja, yaitu Emirates Airlines, dan dilengkapi fasilitas belanja premium yang sangat luas dan sejumlah restoran berkelas. Sebagai bandara yang menangani lebih dari 88 juta penumpang per tahun, bandara ini dirancang dengan sistem imigrasi yang dikenal cepat berkat penggunaan e-gates dan sistem pengenalan wajah, serta sistem bagasi yang efisien. Inovasi dan kemewahannya menjadikannya simbol modernitas dan kemegahan Timur Tengah.

Munich Airport, Germany

Munich Airport di Jerman dikenal sebagai salah satu bandara terbaik di Eropa, tidak hanya lewat efisiensi dan kebersihannya, tapi juga karena konsepnya yang inovatif. Salah satu fitur unik dari bandara ini adalah adanya area beer garden, yang memungkinkan para penumpang untuk dapat menikmati minuman bir khas Bavaria sebelum melanjutkan perjalanan. Selain itu, bandara ini juga memiliki labirin indoor, arena olahraga, dan bahkan menyelenggarakan pasar Natal di musim dingin. Keunggulan utama Munich Airport adalah kemampuannya untuk membuat para penumpang merasa lebih rileks, mengurangi rasa stres perjalanan dengan menciptakan suasana yang menyenangkan dan akrab.