CULTURE

10 Juli 2024

Elegansi Tanpa Intimidasi di Sudamala Resort Sanur


PHOTOGRAPHY BY Sudamala Resort Sanur

Elegansi Tanpa Intimidasi di Sudamala Resort Sanur

Sanur punya tempat perlindungan sekaligus lokasi ideal menyelami budaya Bali seutuhnya. Tepat membingkai tiga cabang jalan—Sudamala, Cemara, Mertasari—Sudamala Resort Sanur seolah merangkum segenap ketenangan serta kehangatan Sanur. Sisi Bali ini sendiri kerap dikenal sebagai area nyaman yang menjadi favorit para turis yang mencari ketenangan dalam keseharian. Di sini, turis bersantai, berjemur, bersepeda menyusuri pantai yang dihiasi hamparan perahu, people watching sambil menikmati gelato—semua dalam kenyamanan mapan yang tak terusik dengan tebaran layangan menghiasi langit menyambut senja. Sudamala menyerap intisari karakter Sanur tersebut kemudian mengemasnya dalam wujud bangunan resor yang membesut keanggunan tradisional Pulau Dewata.

Hanya memiliki 34 kamar tamu menjadikan salah satu benefit resor ini hingga mampu melimpahkan begitu banyak atensi kepada para tamu dengan segala kebutuhan dan karakter mereka. Tak ada kebutuhan tamu yang luput dari pelayanan, dan perhatian tersebut tersampaikan lewat keramahtamahan yang menjanjikan kenyamanan. Lokasinya luar biasa strategis meski tidak langsung berada di bibir pantai. Ares Restaurant bukan semata lokasi untuk breakfast, sempatkan untuk menyesap teh sore di sini atau makan malam dan resapi harmoni jalanan Sanur tepat di sisi restoran. Di samping Ares, Sudakara Artspace menjadi rumah bagi barisan lukisan dan karya seni dari para seniman lokal ternama yang ditampilkan silih berganti oleh Sudamala. Sudakara menjadi bukti konkret komitmen Sudamala yang begitu mendukung kesenian budaya Bali hingga intisari, tidak semata terpatri lewat dekorasi.



Masuk ke area dalam, halaman luas nan rimbun di tengah resor menyambut lapang sebagai centerpiece dan menjadi lokasi ideal untuk berbagai perhelatan—mulai dari wedding hingga perayaan lainnya. Lalu area pool diposisikan presisi mendampingi joglo yang berfungsi sebagai lounge. Di sampingnya terdapat bale yoga dan area spa dengan empat massage cabin—dua ruang untuk single dan dua ruang untuk couple. Pastikan untuk menjajal treatment Balinese Massage yang merelaksasi jiwa raga Anda seutuhnya. 

Telah berdiri selama 13 tahun, resor rimbun berprinsip keberlanjutan ini terus memberi pembaruan meski arsitektur bangunan dan desain interiornya ditegaskan oleh budaya Bali yang begitu kental. Keanggunan tradisional Bali terintrepretasi dengan lugas di setiap sudutnya yang megah namun intim.


Tradisi Bali tersebut pun diterjemahkan Sudamala lewat berbagai paket aktivitas terkurasi yang ditujukan untuk mengelevasi pengalaman Bali yang menyeluruh bagi tamu, salah satunya adalah aktivitas hiking kunjungan ke Desa Tenganan yang autentik dan kaya histori. Shuttle dan driver tersedia untuk berkendara 1,5 jam menuju Bali timur untuk menemui pemandu hiking yang mengajak Anda menyaksikan keindahan natural Bali yang fantastatis berlatar sawah dan Gunung Agung hingga mengakhiri perjalanan dengan makan siang autentik di rumah penduduk Desa Tenganan yang sarat filosofi. Banyak budaya Bali yang nyaris punah dan dipreservasi secara seksama di desa ini, seperti melukis di kayu lontar, menenun kain khas Pegringsingan, hingga tradisi perang pandan. Desa ini sendiri dijaga sebegitu baik agar tidak pernah punah dan ditinggalkan. Penghormatan pada budaya menjadi benang merah yang nyata antara Desa Tenganan dan Sudamala. 


Selain aktivitas yang ditawarkan, kebaruan juga dihadirkan Sudamala lewat bergabungnya Chef ternama, Dorin Schuster, sebagai Corporate Chef dan Group Food & Beverage Director, yang tidak hanya mengelevasi hidangan di Sudamala Resort Sanur, namun juga seluruh menu gastronomi di cabang properti Sudamala lainnya—Bali, Lombok, Seraya, dan Komodo. Bergabungnya Chef Dorin diselebrasikan 8 Juli silam lewat perayaan intim yang dihibur oleh performa dari Flute Master, Gus Teja. 

Satu lagi kebaruan yang tengah dinantikan: dibukanya pintu Sudamala teranyar di Ubud di penghujung tahun ini.