13 Agustus 2025
Ketika Miffy Menyeruput Kopi: Perayaan Manis Starbucks Indonesia
PHOTOGRAPHY BY Starbucks Indonesia

Bukan setiap hari kita melihat seekor kelinci putih mungil duduk manis di samping cangkir latte. Tapi musim ini, Starbucks Indonesia mengundang Miffy, ikon desain yang lahir dari imajinasi seniman Belanda, Dick Bruna, untuk ikut merayakan ritual kopi kita. Hasilnya? Perpaduan aroma Arabika yang hangat dengan kesederhanaan ilustrasi yang tak lekang zaman, membentuk kolaborasi yang bukan hanya menggemaskan, tapi juga sarat cerita dan nostalgia.
Miffy—atau Nijntje dalam bahasa Belanda—pertama kali lahir pada 21 Juni 1955, saat Dick Bruna mencoba menghibur putranya yang bosan karena hujan di tepi pantai. Dari sketsa sederhana itu, lahirlah seri buku bergambar yang memotret pengalaman universal masa kanak-kanak dengan garis bersih, warna tegas, dan ritme kata yang menenangkan. Tujuh dekade kemudian, lebih dari 85 juta buku Miffy telah terjual di lebih dari 50 bahasa, sementara sosoknya melintasi batas usia, bahasa, dan budaya—menjadi ikon desain sekaligus simbol kehangatan yang tak lekang oleh waktu.
Bagi Starbucks Indonesia, ini bukan sekadar menjual merchandise, tetapi merangkai momen. “Miffy memiliki karakter yang ramah dan disukai, sejalan dengan janji Starbucks untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari melalui kopi dan pengalaman pelanggan,” ujar Jojor Sabella Ignasia, Head of Marketing & Communication PT Sari Coffee Indonesia. Kolaborasi ini, bertajuk Perayaan Ulang Tahun, menandai momen spesial: 23 tahun perjalanan Starbucks di Indonesia.
Koleksinya diluncurkan bertahap, seperti cerita yang dibuka halaman demi halaman: mulai dari tumbler, disusul mug, Starbucks Card, tas selempang, dompet koin pada 28 Juli, hingga handy fan khusus member Starbucks Rewards. Bahkan ada neck pillow yang hanya bisa didapatkan lewat pemesanan paket tertentu di aplikasi Gofood, Grabfood, dan Shopeefood—sebuah cara cerdas menggabungkan koleksi pop culture dengan gaya hidup urban.
Frank Padberg, manajer pengembangan bisnis Mercis—pemegang hak cipta Miffy—mengungkapkan kebanggaannya. “Melihat Miffy hadir di Indonesia lewat Starbucks membuktikan sekali lagi bahwa ia adalah merek global,” ujarnya. Memang, Miffy sudah menjelajahi dunia lewat pameran, media, dan kolaborasi dengan berbagai merek, tetapi di sini, di antara kepulan kopi Arabika dan meja-meja kayu, ia menemukan rumah baru di hati pencinta kopi Indonesia.
Kolaborasi ini juga berbicara tentang fenomena yang lebih luas: bagaimana ikon budaya pop menjadi jembatan emosional dalam pengalaman sehari-hari. Miffy, yang lahir dari kesederhanaan garis dan warna, kini duduk manis di samping cangkir latte, menjadi simbol bahwa desain yang jujur dan tulus dapat melintasi zaman, bahasa, bahkan aroma kopi.
Starbucks, sejak berdiri pada 1971, telah menjadi panggung bagi banyak cerita, dari obrolan ringan di sudut kafe hingga kolaborasi yang membentuk kenangan kolektif. Dengan Miffy, kisah itu mendapat sentuhan baru: lembut, menggemaskan, dan penuh nostalgia. Dan seperti kopi pagi yang tak pernah kehilangan pesonanya, kolaborasi ini mengundang kita untuk kembali, lagi dan lagi.