Mengapa Yunani? Setelah berbulan-bulan meredam gairah menjelajah demi mengelak dari dampak pandemi, indera petualang Anda layak diganjar destinasi istimewa yang mampu mencakup ragam stimulasi relaksasi diri.

Secara bertahap beberapa negara Eropa mulai membuka kembali perbatasannya dalam upaya membangkitkan industri pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Selain Prancis, Jerman, dan Belanda, di bulan Juni silam negara Yunani pun ikut serta melonggarkan peraturan perjalanan untuk kunjungan turis dari sebagian besar negara Uni Eropa. Dengan keleluasaan ini, tak lama lagi seluruh negara di dunia dapat berpelesir seperti sedia kala, termasuk Yunani yang merentangkan tangan terbuka untuk menyambut kedatangan Anda.

Yunani adalah jawaban. Negara ini dikenal sebagai salah satu destinasi liburan terbaik dunia lewat kekayaan peninggalan sejarah sepanjang empat milenia, reruntuhan arkeologi nan epik, garis pantai sepanjang 13.000 km yang membentang dan bertatahkan kepulauan Mediterania dengan lanskap pelabuhan yang kerap dipadati para hedonis, keramahan desa-desa putih berkubah biru yang autentik, hingga keseruan pengalaman kuliner dengan kelezatan yang mendunia.

Kota Athena—mengambil nama dari Dewi Kebijaksanaan dan Keberanian Yunani— merupakan kota modern yang menjadi landasan bagi begitu banyak peninggalan masa lampau yang membentuk karakter Yunani. Salah satu yang utama adalah Acropolis, yakni sebuah tebing bukit dramatis yang menjulang megah dengan eksistensi beragam struktur legendaris layaknya pilar-pilar pualam Parthenon, patung- patung caryatid penopang Erechtheion, hingga teater Odeon of Herodes Atticus yang impresif.

Di bawah tebingnya, Temple of Olympian Zeus bersemayam. Acropolis menjadi situs yang terdaftar sebagai Warisan Dunia di tahun 1987 saat program restorasi besar tengah berlangsung. Sebagian besar patung-patung dipindahkan ke Acropolis Museum yang tersohor lewat koleksi propertinya yang luar biasa.

Area Ancient Agora yang menjadi pusat kegiatan administratif, komersial, politik dan sosial pun wajib Anda kunjungi. Di masa lampau, Socrates kerap berbagi filosofi bersama rakyat di lokasi ini. Kini Agora menjadi destinasi rimbun di bawah naungan Temple of Hephaistos dan Church of the Holy Apostles peninggalan Abad ke-11.

Kompetisi Olimpiade modern pertama kali dihelat tahun 1896, di Panathenaic Stadium yang seluruhnya terbuat dari pualam. Namun asal mula Olimpiade sesungguhnya berawal di Ancient Olympia, yaitu situs arkeologi yang berjarak 300 km dari Athena. Lokasi kudus Dewa Zeus tersebut melangsungkan kompetisi Olimpiade pertama kali di tahun 776 Sebelum Masehi. Kini, bukan saja meninggalkan kultur olahraga terbesar dunia, tapi juga karya seni dan arsitektur Yunani kuno yang luar biasa.

Sekitar 70 km di luar selatan Athena, persisnya di Cape Sounion, usaha berkendara Anda akan diganjar pemandangan dramatis kuil tepi laut yang kian memberi bukti bahwa orang Yunani Kuno memang sangat memahami bagaimana cara memilih lokasi untuk membangun kuil-kuilnya. Temple of Poseidon yang dibangun pada tahun 444 Sebelum Masehi (masa yang sama dengan berdirinya Parthenon) berdiri megah di atas tebing terjal setinggi
65 meter di atas laut.

Sementara mengarah ke utara dari Athena, Delphi merangkum spirit historis paling kuat dari semua situs arkeologi di Yunani. Tempat sakral tersebut dahulunya menjadi rumah bagi oracle paling ternama di dunia kuno. Berpusat di Sanctuary of Apollo, Delphi Archaeological Museum dan reruntuhan Sanctuary of Athena Pronea juga berada di sini.

Lebih jauh lagi ke utara, Meteora yang luar biasa akan membuat Anda tak mampu berkata-kata. Formasi pilar batu menjulang tinggi menopang kompleks biara Ortodoks peninggalan Abad ke-14 yang bertengger di puncaknya. Hutan batu spektakuler ini bukan hanya menarik para turis, tapi juga para pemanjat tebing dari seluruh dunia.

Images: GETTY IMAGES