24 Mei 2024
Mengenal Kembali Tradisi Budaya Bali lewat Amandari dan Amankila
PHOTOGRAPHY BY AMAN RESORTS
doc. AMAN RESORTS
Semua resor Aman di seluruh dunia memiliki kesamaan, yaitu dirancang sedemikian rupa agar menyatu dengan alam dan budaya di sekitarnya. Oleh karena itu, di 35 properti Aman yang tersebar di 20 negara, pastilah berlokasi di tempat dengan pemandangan memukau dan nilai sejarah budaya yang menarik. Dengan jumlah kamar yang sedikit demi layanan yang serba personal, selama lebih dari tiga dekade, Aman berhasil meletakkan standar yang tinggi di dunia perhotelan. Kunjungan kami ke dua resor Aman di Bali belum lama ini, yakni Amandari di Ubud dan Amankila di Karangasem, membuktikan hal tersebut.
Pertama-tama kami mengunjungi Amandari yang tersembunyi di Desa Kedewatan. Sudah tiga dekade lebih, Amandari berdampingan dengan Bali untuk merefleksikan makna namanya: jiwa yang tenteram. Properti Aman yang dibangun pada tahun 1989 ini seketika terasa underrated di mana jalan masuknya pun melewati perumahan warga. Namun justru itulah sudut pandang kemewahan yang ditawarkan Amandari, di mana terdapat kesan bahwa apa pun yang dilakukan resor ini memang melibatkan masyarakat. Salah satunya kelas memasak dengan kunjungan ke pasar tradisional.
Resor Amandari terletak di atas ngarai Sungai Ayung di area terluar pedesaan seniman di Ubud, dan memiliki suasana yang tenang menghadap hutan alami dan area persawahan. Amandari dirancang untuk menemukan daya tarik Bali yang luar biasa dengan menerapkan prinsip Kedewatan yang menjunjung tradisi Bali kuno selama berabad-abad dan memberi penghormatan kepada desa-desa tradisional Bali dengan jalan setapak batu yang mengarahkan jalan ke suite Aman. Desain resor terinspirasi dari tatanan wantilan, sebuah paviliun terbuka yang biasa dipergunakan untuk balai pertemuan desa.
Amandari menonjolkan aksesnya berupa koridor beratap jerami dengan jalur bebatuan dan memiliki sirkulasi penghawaan alami yang menciptakan suasana tenang dan privat. Jalur ini menjadi akses penghubung ke restoran, kolam renang utama, bar, perpustakaan, spa, dan butik.
Amandari disebut-sebut memiliki infinity pool pertama di Ubud dengan daybed sebagai tempat bersantai, maka suara hutan dan aliran Sungai Ayung di bawah resor menjadi satu-satunya ‘musik’ yang dibutuhkan saat berada di Amandari.
Usai menyelami pesona Amandari, tibalah waktunya mendatangi Amankila di daerah Karangasem. Rupanya tim di Amandari diam-diam telah memberi pengarahan kepada Amankila tentang kedatangan kami, membuat kami merasa seperti masuk ke sebuah area eksklusif Aman. Pantai timur pulau Bali sekilas seperti gambaran Bali ‘asli’ yang mungkin jarang terlihat dari titik populer seperti Canggu dan Seminyak. Di lokasi ini, 90 menit berkendara dari bandara Denpasar Bali, terdapat Amankila, salah satu dari lima resor Aman di Indonesia yang telah menjadi surga bagi banyak orang dari hiruk pikuk keramaian.
Berbeda dengan Ubud yang identik dengan alam hijau, Amankila yang
berada di pesisir timur Bali, tepatnya di Bukit Indrakila, membuai mata
dengan birunya perairan Selat Lombok.
Jalan masuk yang tidak mencolok menandai pintu masuk menuju Amankila, salah satu resor Aman yang namanya berarti “bukit yang damai”. Terletak di tebing di atas Selat Lombok, resor Amankila menjadi sangat dramatis dengan 24 kamar di mana 9 kamar di antaranya memiliki kolam renang privat.
Titik fokus resor ini adalah kolam air terjun yang legendaris. Dibuat untuk meniru bentuk sawah, kolam renang tanpa batas tiga tingkat tampak seamless terhubung dengan lautan di depannya. Daybed dan cabana tersebar di beberapa titik untuk bersantai sambil menikmati Martini Manggis dan makanan ringan. Anda juga dapat berpindah ke kolam besar di Beach Club dengan akses ke pantai pasir hitam. Pada area Beach Club, lintasan kolam sepanjang 41meter didesain dengan dikelilingi pohon kelapa.
Sulit menemukan alasan untuk meninggalkan Amankila. Suite vila beratap rumput dengan kamar mandi besar serta lanskap pemandangan hutan dan laut begitu memukau dalam kekayaan budaya tradisional Bali yang sangat kental di dalam resor.
Apabila hendak keluar dari resor, Anda dapat mengeksplor pemukiman desa di kawasan Bali Timur dengan hiking, bersepeda, dan scuba diving. Semuanya terasa eksklusif dan privat, Anda akan menyadari semua staf tahu siapa nama Anda, dan suasana begitu tenang di mana hanya ombak dan suara kicauan burung yang memecah kesunyian.
Menginap di Amankila, ada beragam aktivitas dapat dilakukan untuk mengenal lebih dalam tradisi dan budaya Bali. Berjarak 9km atau 16 menit berkendara dari Amankila, terdapat Desa Tenganan atau dikenal dengan Tenganan Pegeringsingan, salah satu dari sejumlah desa kuno di Pulau Bali. Sebagai objek wisata budaya, Desa Tenganan memiliki keunikan dan kekhasan yang menarik untuk dilihat dan dipahami.
Salah satu keunikan Desa Tenganan yang tidak dimiliki oleh daerah lainya di Bali bahkan di Indonesia adalah kerajinan tenun double ikat kain Gringsing. Kata Gringsing sendiri berasal dari kata “gering” yang berarti sakit atau musibah, dan “sing” yang artinya tidak, maka secara keseluruhan gringsing diartikan sebagai penolak bala. Proses pembuatan kain gringsing sangatlah unik dan memerlukan waktu yang lama yakni sampai 3 tahun sehingga keberadaannya menjadi langka dan harganya cukup mahal.
Tempat lainnya yang layak dikunjungi, Ujung Water Palace atau Taman Sukasada yang terletak di Karangasem. Taman Ujung Karangasem dibangun tahun 1909 oleh raja Karangasem I Gusti Bagus Jelantik, yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem. Taman ini adalah milik pribadi keluarga Puri Karangasem. Namun publik diperbolehkan mengunjunginya.
Pembangunan Ujung Water Palace melibatkan arsitek Belanda bernama Van Den Hentz dan arsitek Tiongkok yang bernama Loto Ang untuk merenovasi kolam menjadi tempat peristirahatan Raja Karangasem. Pembangunan renovasi ini juga dibantu oleh arsitek lokal yang berasal dari Kerajaan Karangasem. Itulah yang membuat bangunan Taman Ujung Karangasem memiliki arsitektur Eropa dengan campuran arsitektur khas Bali. Yang juga menarik, Amankila dibangun dengan mengadopsi dan mencerminkan elemen desain Ujung, istana air yang dibangun oleh Raja terakhir Karangasem yang letaknya tidak jauh dari resor. Dengan sopir dan pemandu pribadi, Anda dalat melakukan perjalanan dari desa kuno Tenganan ke pura dan istana kerajaan di Bali Timur, guna mendapatkan wawasan tentang sejarah masa lalu kerajaan di wilayah Bali Timur
Kultus Aman sudah terkenal dan memiliki pengikut setia yang menyebut diri mereka ‘Aman junkies’, sekolompok komunitas global yang menghabiskan hidup mereka berpindah-pindah dari satu resor Aman ke resor Aman lainnya. Dan saat mencari tagar #amanjunkies di Instagram, Anda akan menemukan foto-foto destinasi yang semuanya memiliki etos Aman yang sama: lokasi luar biasa, kolam renang spektakuler, makanan lezat, dan layanan paripurna. Kehadiran Aman di Indonesia membawa elemen-elemen tersebut dan mengunjungi resor Aman di Pulau Dewata menjadi kesempatan untuk melihat Bali dengan cara yang berbeda. Sebagai jaringan resor eksklusif dengan lokasi luar biasa dan pelayanan paripurna, maka sudah jelas kenapa para ‘Aman junkie’―pengikut setia Aman Resorts―bisa sangat ketagihan karena mendatangi area-area destinasi Aman rasanya seperti memasuki rumah mewah seseorang namun tetap merasa nyaman.