Lewat letupan pop culture Korea Selatan yang fenomenal, Hallyu berhasil merayu dunia dalam rangkulannya, dan Kota Seoul diprediksi menjadi destinasi bepergian favorit di masa depan.

Dalam dekade terakhir, dunia menyaksikan ledakan budaya pop Korea Selatan yang sekonyong-konyong mengambil alih arus gaya hidup global. Tak terkecuali di Indonesia. Satu dari lima orang yang kita kenal, secara sadar atau tidak sadar, terobsesi dengan beragam elemennya. Mulai dari musik, film, dan drama televisi, gaya berbusana selaras label modenya, merek gadget teknologi, lini kosmetik seiring konsep perawatan kecantikan, hingga ranah kulinernya.

Tahun 2019 silam menjadi saksi pencapaian historis kejayaan sinema Korea Selatan. Empat piala Academy Awards diborong lewat kemenangan
film Parasite dan mencatat sejarah baru dalam ajang perfilman bergengsi dunia. Belum lagi band K-pop BTS yang menjadi tamu rutin di helatan Grammy Awards tiap tahunnya. Kini, tak terhitung lagi sudah berapa banyak musisi internasional yang berkolaborasi bersama barisan boyband dan girlband Korea Selatan. Perlahan namun pasti, pergerakan “Korean Wave” atau Hallyu kian mengubah negara tersebut menjadi salah satu destinasi terpanas di Asia. Dan kota Seoul sebagai pusatnya, menjadi yang teristimewa.

Sebanyak lebih dari 17,5 juta turis internasional menyambangi Ibu Kota Korea Selatan di tahun 2019 silam. Sayangnya, pandemi global Covid-19 yang tengah berlangsung telah membuat gelombang pariwisata tersebut terhenti. Namun ternyata, pandemi justru mampu menghasilkan paparan pop culture Korea Selatan yang jauh lebih hebat lagi, di mana gaya hidup trendi nan apik dari Negeri Ginseng tersebut kerap diserap lewat berbagai media digital dan platform hiburan sehari-hari yang senantiasa menemani jutaan jiwa yang tengah menjalani karantina selama berbulan-bulan. Di tengah keterbatasan hiburan, pop culture Korea Selatan menemukan jalan untuk menginvasi dan menanamkan obsesi. Sebab itu, gelombang pariwisata menuju Seoul pun diperkirakan akan melonjak dahsyat ketika pandemi berakhir kelak, atau saat perbatasan negara kembali dibuka. Hingga saat itu datang, rencanakan perjalanan masa depan Anda ke Seoul seideal mungkin lewat panduan kota berikut.

K-DISTRICT: 5 Wilayah Fundamental di Seoul

Metropolis luas berpopulasi lebih dari 10 juta jiwa, Seol merupakan salah satu kota paling maju di dunia yang juga berdedikasi dalam melestarikan ratusan tahun tradisinya untuk tetap hidup. Aspek modern dan kuno hidup berdampingan; secara kontras namun harmonis. Kota futuristis ini mempertahankan keanggunannya dari peninggalan dinasti kuno yang dulu pernah berkuasa. Maka lumrah halnya bila Anda kerap menemukan butik desainer high-brand melebur bersama lekuk-lekuk atap istana berarsitektur Goryeo dan Joseon. Bertandang ke Seoul tanpa rencana perjalanan yang presisi bisa melelahkan. Berbagai spot menarik melimpah ruah memenuhi kota; terbagi dalam beragam distrik untuk mempermudah navigasi.

Penting untuk mengingat lima area lingkungan yang memegang esensi fundamental bagi karakter Seoul: Gangnam, Hongdae, Myeongdong, Itaewon, dan Insadong. Kelima area tersebut bisa menjadi pedoman Anda untuk mengeksplor kota.

Gangnam dikenal sebagai area termewah di Seoul, Banyak terdapat spot belanja menarik dan kehidupan malam terbaik. Sejumlah warga terkaya Korea Selatan berdomisili di area tersebut, begitu pun dengan hotel, restoran, kasino, hingga menjadi ‘rumah’ bagi industri K-Pop. Gangnam menjadi lokasi ideal untuk mengalami kancah pop culture Korea Selatan. Penampakan sejumlah selebritas di Gangnam adalah hal lumrah.

Dikenal sebagai “kota kampus”, Hongdae menghembuskan budaya generasi muda yang kreatif, seni, dan semarak kehidupan malam yang tak membuat Anda bangkrut. Jalanan dipenuhi oleh butik, galeri seni, toko suvenir, kafe, bar, serta para seniman jalanan dan warga lokal dengan gaya busana dan tata rambut impresif. Sempatkan untuk melakukan coffee shop hopping ke kafe-kafe berkonsep seperti kafe bertema Harry Potter atau bertema hewan. sebagai catatan, menggemari hal-hal lucu yang cenderung tidak lazim adalah salah satu daya tarik Korea Selatan. Contoh, menggandrungi emoji berbentuk kotoran atau memelihara marimo (tumbuhan alga berbentuk bulat hijau dalam akuarium).

Myeongdong adalah peleburan antara pemandangan, cita rasa, pengalaman, dan kebisingan. Distrik tersibuk di Seoul itu menyuguhkan barisan toko K-Beauty, butik, tenda kudapan tradisional dan restoran modern, serta pasar Namdaemun yang memberi pengalaman lokal menyeluruh. Pemandangan terbaik ada di Menara N Seoul yang berlokasi di sebelah selatan Myeongdong, di mana juga menjadi tempat bagi Istana Deoksugung yaitu salah satu istana kuno yang meraih popularitas setelah Istana Gyeongbokgung yang berada di utara Seoul.

Itaewon dikenal sebagai distrik multikultural, di mana bahasa Inggris kerap digunakan, kudapan dunia ramai dihidangkan, dan butik-butik menyediakan opsi busana berukuran global (karena Korea Selatan khas dengan ukuran kecil). Suasana internasional yang kental membuahkan kehidupan malam yang semarak dan eksentrik. Namun tidak hanya bar dan kelab yang bergelut dalam atsmosfer meriah, jalan-jalan di area ini pun senantiasa ingar- bingar hingga larut.

Pengalaman autentik Korea Selatan ada di Insadong. Lusinan toko antik, kedai teh tradisional, restoran tradisional, hingga ratusan galeri seni yang memamerkan karya rupa tradisional Korea akan menyibukkan Anda. Menikmati Insadong sambil mengenakan hanbok (pakaian tradisional korea) akan menjadi sebuah pengalaman istimewa.

K-SHOPPING: 5 Titik Berburu Mode

Salah satu faktor yang menegaskan Seoul sebagai destinasi terpanas masa kini yaitu jagat belanja yang dikurasi sedemikian apik serta mencakup segala pilihan bagi setiap perbedaan minat, gaya, dan budget. Terbilang dari produk kecantikan semisal masker wajah mengandung lendir bekicot dengan harga terjangkau, hingga busana street wear bergaris rancang unik besutan desainer lokal bergengsi dengan harga fantastis karena hanya Anda yang memilikinya; opsi-opsi tersebut bisa dengan mudah Anda temukan di lokasi-lokasi terpilih.

Garosugil, yang berlokasi di distrik Gangnam, menjadi destinasi belanja paling elegan di Seoul. Di sini, Anda disambut bulevar stylish dengan barisan pepohonan Gingko cantik dan toko-toko anggun di kedua sisinya. Tersohor sebagai lokasi paling fashionable di Korea Selatan, jalan sepanjang 700 meter ini bukan hanya megah lewat butik-butik label high-end internasional, koleksi desainer lokal berkelas, toko vintage, maupun klinik-klinik operasi plastik; namun penduduk lokal yang berseliweran pun senantiasa berpenampilan fashion savvy, termasuk penampakan para selebriti, yang seolah baru saja keluar dari sebuah majalah mode.

Label-label internasional tersebar di Apgujeong yang mewah, terutama di Rodeo Street yang terletak di antara Apgujeong dan Cheongdamdong. Lokasi ini selalu menjadi tempat ideal untuk “melihat” dan “dilihat” di Seoul. Barisan kedai kopi dan restoran elegan yang terhimpit di sela-sela toko trendi berjiwa muda, butik glamor, klinik kecantikan hingga department store, menyediakan spot ideal untuk menikmati hari indah yang mungkin diawali dengan brunch anggun, retail therapy, hingga makan malam fine dining yang berlanjut dengan evening cocktail. Namun sebagai turis, tidak pas rasanya jika Anda belum menyambangi Myeongdong, Dongdaemun, hingga pasar Namdaemun yang menjadi hot spot populer bagi turis.

Myeongdong adalah salah satu distrik perbelanjaan terbesar Korea Selatan yang dipenuhi lusinan department store, ribuan toko tepi jalan, dan gerai jajanan yang jumlahnya tak terhitung. Menjadi destinasi tepat untuk berbelanja produk perawatan kulit dan kosmetik, area tersebut menaungi lebih dari 1.000 gerai kecantikan. Dalam satu blok, Anda mampu menemukan 20 toko makeup. Selain itu, juga banyak retail mode dan spot hiburan yang ikut meramaikannya.

Tahukah Anda bahwa istilah “midnight shopping” berasal dari Seoul? Karena hampir 26 mal besar yang berlokasi di Dongdaemun membuka pintunya hingga jam 5 pagi, dan buka kembali di jam 10. Semua jenis barang dapat ditemukan di sini seperti pakaian, aksesoris, elektronik, alat olahraga, mainan, hingga produk hewan peliharaan. Di sini, Anda dapat berbelanja apapun yang Anda butuhkan dengan harga yang wajar, di satu lokasi yang nyaman, dan di waktu kapanpun.

Pasar Namdaemun adalah pasar tradisional Korea yang berasal dari abad ke-15 di tahun-tahun kejayaan Dinasti Joseon. Kini labirin pasar terbesar di Seoul itu dipadati oleh gerai-gerai yang menjual segala jenis pakaian hingga perkakas serta kios kudapan. Pasar ini beroperasi selama 24 jam dan kebanyakan kios tutup di hari minggu. Walaupun dijual dengan harga terjangkau, barang-barang di pasar ini memiliki kualitas yang tidak bisa dikompromikan.

K-CUISINE: Referensi Bersantap Favorit

Satu hal lain di Seoul yang mengundang hasrat candu serupa dengan berbelanja yakni pengalaman kulinernya. Bila Anda merasa sudah akrab
dengan kelezatan hidangan Korea karena telah terbiasa mengonsumsinya di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya (atau mungkin seringkali menyaksikan ragamnya di K-Drama favorit), tetap saja mengunjungi dan menikmati langsung di kota ini akan membuka mata Anda pada dimensi baru hidangan Korea yang melampaui ekspektasi. Karena tradisi Korea diperkaya lewat cita rasa yang kompleks dan keunikan tekstur makanannya, menjadikan tiap gigitan bagai petualangan untuk panca indera. Tak heran banyak tersedia jasa tur yang dikhususkan hanya untuk pengalaman kuliner di kota ini. Istimewa bukan?

Bersantap di Korea Selatan dikenal sebagai cara bersosialisasi yang mencakup banyak hidangan untuk berbagi dan seringkali disemarakkan dengan meminum soju atau makgeolli (minuman alkohol populer Korea). Mulai dari Korean BBQ atau gogigui, sundubu jjigae, naengmyeon, bibimbap, serta masakan khas lainnya disajikan bersama banchan atau kudapan tambahan yang beragam dan kaya cita rasa fermentasi; membuat acara bersantap tidak hanya semarak di lidah, namun juga di memenuhi meja makan Anda.

Di luar restoran, ingar-bingar rasa jajanan kaki lima menanti Anda. Tteokbokki, gimbap, mandu, odeng, hotteok, hanya segelintir nama hidangan yang familiar di telinga. Mungkin ini saatnya untuk mencicipi yang tak pernah Anda dengar atau lihat sekalipun. Cara terbaik adalah untuk menyempatkan datang ke berbagai destinasi makanan di Seoul, yaitu Gwangjang Market, Namdaemun Market, Myeongdong, Dongdaemun Food Street, dan lainnya. Bila merasa butuh panduan, jangan sungkan untuk mencoba Seoul Food Tour bersama pakar kuliner Korea profesional yang akan mengajak Anda ke lokasi-lokasi menarik.

Fine dining khas Korea Selatan yang memodernisasikan hidangan tradisional pun perlu dipertimbangkan untuk dicoba; untuk itu luangkan waktu untuk menikmati keistimewaannya di restoran- restoran berbintang di Seoul. Misalnya di La Yeon yang tersohor, yang berada di atas hotel The Shilla.

Apapun pilihan hidangan Anda, tutup dengan patbingsu atau es serut yang kelak memaniskan hari Anda dan populer sebagai hidangan penutup. Namun bagaimana kalau Anda belum siap menyudahi hari? Satu lagi pasangan hidangan ringan yang menyemarakkan kebersamaan warga adalah ayam goreng khas Korea dan bir. Terdengar sederhana, namun pengalaman yang Anda dapatkan saat menikmatinya di tengah keramaian jelas akan meninggalkan kesan bahagia tak terlupakan.

Jangan lupa untuk mampir ke convenient store yang tersebar di seluruh penjuru kota. Walau toko- toko ini relatif kecil, namun isinya adalah harta karun kuliner yang siap menggejutkan Anda lewat keunikan kudapan yang otentik. Selamat berburu!