CULTURE

1 November 2023

Toranomon Hills Station Tower Mengelevasi Lanskap Urban Tokyo


PHOTOGRAPHY BY Tomoyuki Kusunose

Toranomon Hills Station Tower Mengelevasi Lanskap Urban Tokyo

Dalam pusaran kehidupan perkotaan yang terus bergerak maju, Tokyo telah menjadi salah satu ikon modernisasi urban paling mengesankan di dunia. Kini kehadiran menara pencakar langit Toranomon Hills Station Tower kian menyemarakkan siluet metropolitan sebagai simbol kemegahan dan inovasi terbaru di Ibu Kota Jepang ini. Bangunan spektakuler dengan fasad dan fitur yang menggoda imajinasi, secara resmi telah menuntaskan masa pembangunannya dan dibuka untuk publik di Oktober silam.



Dengan ketinggian mencapai 250 meter, menara ini menjadi penanda baru dalam lanskap urban Tokyo yang senantiasa semarak dan meraih tempat terhormat sebagai salah satu menara tertinggi di kota ini. Berlokasi di kawasan Toranomon yang bergairah dan strategis, menara ini seolah menandakan tekad Tokyo untuk terus berkembang dalam bidang teknologi, inovasi, dan desain arsitektur. Lewat penuntasan pembangunannya di musim gugur ini, lanskap urban Tokyo mendapatkan wajah baru bertampilan dinamis nan menjulang tinggi. 



Berada di bawah naungan Mori Building Co., LTD, gedung pencakar langit serbaguna ini dibangun dengan visi utama sebagai titik pusat meleburnya keberagaman, kreativitas, dan koneksi global; sekaligus sebagai simbol poros publik terbaru dengan mengambil lokasi di ujung jalan Shintora-dori, yaitu bulevar pejalan kaki penghubung Tokyo Bay ke pusat kota. Bangunan ini juga menggagas pendekatan terbuka terhadap hubungan antara bangunan dan kota, menciptakan interaksi yang terjalin erat dalam konteks perkotaan. Visinya mencakup menara, perencanaan kota, dan ruang publik seluas lebih dari 7,5 hektar di jantung Tokyo.



Atrium tiga lantainya menjadi titik temu bagi dinamika menuju pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel bintang lima, kafe dan restoran, hingga stasiun baru di jaringan Tokyo Metro di jalur Hibiya—juga berada di Ginza Line dengan hanya satu perhentian ke Ginza dan lima perhentian ke Shibuya tanpa harus berganti kereta.



Menara ini merupakan proyek Jepang terbesar yang dibangun oleh firma arsitektur OMA, dan merupakan salah satu proyek terbesar yang dieksekusi oleh Direktur OMA, Shohei Shigematsu, yang berbasis di New York. “Bila biasanya menara pencakar langit cenderung bersifat introver—umumnya Anda hanya bisa mengunjungi observatorium di lantai teratas tanpa memiliki akses untuk masuk ke ruangan lainnya—di sini kami ingin membuat skyscraper yang ekstrover dengan exterior dinamis. Kami ingin menciptakan kota vertikal yang bersinergi. Lantai paling bawah menjadi lokasi persinggahan publik paling pesat dengan penempatan stasiun Tokyo Metro, dan di lantai atas menjadi lokasi bagi Tokyo Node, sebuah cultural venue dan forum inovasi yang menggelar beragam ekshibisi sepanjang tahun,” Shohei mengutarakan visinya.



Dengan Tokyo Node yang terus mengubah konten ekshibisi sepanjang tahun, Shohei percaya hal ini akan terus mengundang publik untuk terus berkunjung ke pusat aktivitas komersial dan budaya baru ini. Tokyo Node sendiri memiliki lab berfasilitas mutakhir, tiga galeri, dan instalasi yang dikurasi khusus oleh Rhizomatiks x ELEVENPLAY. 



Serangkaian karya seni gubahan Leo Villareal, Larry Bell, Oba Daisuke, dan N. S. Harsha menyemarakkan pojokan-pojokan ruang. Sebuah sky park dengan infinity pool yang menyuguhkan pemandangan fenomenal Tokyo dan restoran Michelin-star menempati lantai teratas.



Hotel Toranomon Hills yang diprakarsai oleh The Unbound Collection by Hyatt pun meramaikan gedung pencakar langit ini. Interiornya yang chic digagas oleh Space Copenhagen, mengedepankan konsep minimalis dan keberlanjutan yang menyambut para tamu dengan keramahan Jepang yang legendaris. Lalu Le Pristine Tokyo, restoran Asia pertama dari nama besar Le Pristine di Antwerp yang dipelopori oleh Sergio Herman (Michelin-starred chef asal Belanda), juga akan membuka pintunya.



“Keberagaman aktivitas seperti ini menjadi hal yang menyenangkan untuk dikunjungi di dalam satu lokasi; seperti mengunjungi Tokyo Node, minum di bar atau makan di restoran, menginap di hotel, atau menjadikan gedung ini sebagai kantornya (Goldman Sachs Japan headquarter berlokasi di sini); apa pun kegiatan tersebut akan memberi energi luar biasa secara horisontal dan mengaktifkan seluruh bangunan pencakar langit ini hingga mampu berlaku sesuai misinya,” penegasan Shohei menjadi validasi bagi Toranomon Hills Station Tower sebagai destinasi wajib-kunjung terbaru di Negara Sakura tersebut. 



Photography by Tomoyuki Kusunose