Rangkuman tren jam tangan 2018 dari pameran jam tangan dan perhiasan terbesar di dunia, Baselworld, yang digelar di Messe Basel, Swiss.
Di edisi ke-101, Baselworld hanya tergelar selama enam hari. Tak seperti format Baselworld terdahulu dengan durasi delapan hari. Pameran dibuka oleh Doris Leuthard selaku Federal Councillor dan anggota State of Council of the Basel-Stadt, Christoph Brutschin.
Dengan durasi pameran yang lebih pendek, area pamerannya pun lebih kecil. Selain itu, jumlah
exhibitior Baselworld juga lebih sedikit dibanding tahun lalu. Namun, lebih beragam dan terkonstentrasi. Hal tersebut cukup nyata terlihat dengan kehadiran para pentolan di industri jam tangan dan perhiasan, layaknya Patek Philippe, Rolex dan beberapa label jam besutan LVMH, yang memadati aula utama pameran.
Keragaman label yang berpartisipasi menjadi bukti bahwa pameran yang lebih kecil mampu mempersembahkan
artistry kelas dunia dan kemahiran teknis yang bersinonim dengan reputasi Baselworld. Simak rangkuman kami dalam menelusuri jam tangan terbaik dari ajang Baselworld untuk Anda.
1) Rainbow Wheel. Setelah sebelumnya hadir dalam varian emas kuning dan putih, kini Rolex mengejutkan para penggemarnya dengan meluncurkan Daytona Rainbow dalam opsi Everose. Fokus utama dalam penunjuk waktu mewah ini meliputi 36 safir berpotongan
baguette yang hadir dalam gradasi warna pelangi, 11 safir berwarna lainnya sebagai penanda waktu, serta 56 potong berlian yang menghiasi bagian
lug dan pelindung
crown.
2) Thin Tourbillon. Bulgari melakukannya lagi! Untuk keempat kalinya, label asal Roma ini meluncurkan penunjuk waktu pemecah rekor di ajang Baselworld. Jam tangan otomatis Octo Finissima Tourbillon yang dijagokan dengan mengusung ketebalan 3.95 mm ini, menjadi jam tangan
self-winding tertipis di pasar jam tangan dunia. Dilindungi
sandblasted titanium case, Bulgari membuktikan tak ada yang terlalu tipis dalam hal mengolah sebuah penunjuk waktu.
3) Best of Both World. Versi kontemporer dan terbaru jam tangan legendaris ini mempersembahkan dua komplikasi tradisional penunjuk waktu yang paling dipuja para penikmat jam tangan: sebuah
tourbillon terdepan dan kronograf paling mutakhir. Kedua fitur istimewa ini diproduksi dan dikembangkan di pabrik TAG Heuer dan bersertifiksi ‘Tête de Vipère’.
4) To the Moon and Back. Setengah abad setelah misi Apollo 8, Omega merayakan pijakan pertama manusia di bulan dengan meluncurkan seri jam tangan terbarunya, Speedmaster “Dark Side of the Moon”. Kronograf legendaris yang menjadi fitur istimewa penunjuk waktu ini hadir dalam versi berhiaskan dekorasi dan melindungi kaliber yang dikandung di dalamnya, Calibre 18.
5) Courageous Comeback. Koleksi jam tangan tertua kedua persembahan label Patek Philippe (setelah koleksi Calatrava), Ellipse d’Or, telah menjadi favorit banyak pecinta jam sejak
debut-nya di tahun 1968. Mudah dikenali berkat siluet
case miliknya yang elegan, seri jam tangan ini dilahirkan kembali bertepatan dengan hari jadi ke-50 miliknya dengan mengusung
case materi
rose gold dan
dial berwarna hitam
ebony.
6) Burning Hot Dengan materi keramik merahnya yang memesona, label penunjuk waktu asal Swiss, Hublot, kembali menunjukkan giginya dalam urusan riset materi. Tak hanya warna merah ini sulit untuk diraih, pembuatan
case keramik yang turut dikembangkan untuk Big Bang Unico Red Magic ini memiliki ketangguhan dan keindahan ekstra tinggi.
7) Bulgari: Serpenti Tubogas Tahun ini, Bulgari memperkenalkan kembali jam tangan ikonis Serpenti Tubogas dalam tiga warna emas klasik: putih,
rose dan kuning. Bertatahkan 38 potong berlian pada sisi kiri dan kanan
dial, jam tangan ini tampil maksimal lewat
dial hitam beraksen
guilloché serta
winding crown dari
rubellite.
8) Cartier: Santos de Cartier Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1904, jam tangan Santos de Cartier diciptakan oleh Louis Cartier untuk sang sahabat, pilot Alberto Santos-Dumont. Baru-baru ini, di Baselworld 2018, penunjuk waktu ikonis ini kembali hadir dengan wajah baru. Walau siluet kotaknya yang klasik tidak diubah, ia kini hadir dengan garis rancang lebih
sleek dan dinamis.
9) Omega: The Seamaster Diver 300M Diperkenalkan untuk pertama kalinya di tahun 1993, Omega merayakan hari jadi jam Omega Seamaster Diver 300M yang ke-25 tahun ini. Bertepatan dengan ajang prestisius Baselworld, Omega pun meluncurkan versi terbarunya dengan sistem pergerakan dan materi baru. Kini, jam istimewa ini hadir dalam 14 variasi material, termasuk materi titanium,
tantalum dan emas Sedna yang diproduksi secara terbatas.
10) Gucci: G-Timeless Gucci kembali memperkenalkan sederetan jam tangan bergaris rancang klasik di bawah lini G-Timeless. Masing-masing jam yang dipersembahkan merupakan penunjuk waktu Swiss Made yang mengusung motif khas rumah mode Italia tersebut seperti lebah, bintang dan hati sebagai penanda waktu. Permainan material pada gelang dan
dial menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta label
quirky ini.
11) Rolex: GMT-Master II Para pecinta label Rolex digemparkan dengan kehadiran jam baru dalam lini GMT-Master II. Selain versi
steel (Batman) dan versi emas putih (Pepsi), kini Rolex menghadirkan varian terbarunya dalam versi emas Everose serta kombinasi
steel-emas Everose. Layaknya dua jam pendahulunya yang kerap dikenal dengan nama panggungnya, kedua varian ini mendapatkan nama ‘Root Beer’ dari para penggemarnya.
12) Graff: Graff Floral Rumah perhiasan asal London, Graff, merayakan 10 tahun peluncuran divisi penunjuk waktu mewahnya dengan merilis koleksi Graff Floral. Hadir dalam varian warna ungu,
pink, biru dan putih, tiap bunga materi emas putih 18 karat dipotong secara manual dengan tangan. Uniknya, bunga pada jam 8, 10, dan 1, dapat berotasi secara perlahan, mengelilingi
dial kulit kerang yang dilindungi case sebesar 37mm.
13) Chanel: Code Coco Sesuai namanya, Code Coco, penunjuk waktu persembahan Chanel ini diciptakan pada tahun 2017 dengan menilik ‘kode’ rumah mode tersebut. Motif
quilting pada gelang dan
clasp putar pada dialnya, dengan segera mengingatkan siapapun pada tas ikonis Chanel 2.55. Pada Baselworld tahun ini, Chanel meluncurkan versi terbarunya yang sepenuhnya bertatahkan lebih dari 500 berlian berpotongan
baguette,
princess, dan bulat.
14) TAG Heuer: Connected Modulat 45 Full Diamond Walau sebelumnya telah merilis jam tangan Connected Modular 45 pada tahun 2017 silam, TAG Heuer bertekad mempersembahkan kreasi teristimewanya dalam lini yang sama dengan limpahan berlian. Penunjuk waktu bermateri dasar emas putih 18 karat ini dihiasi 589 berlian berpotongan
baguette pada
bezel,
lug dan gelangnya, dengan berat total 23.35 karat.
15) Chopard: Red Carpet Collection Warna vibran menjadi persembahan Chopard kali ini, meliputi kreasi jam rahasia ini yang tampil luar biasa dengan
dial kulit kerang berwarna
pink dan
chalcedony. Sebuah opal hitam seberat 72 karat yang dikelilingi batu
turquoise, menyembunyikan
dial yang turut dikelilingi berbagai bebatuan yang diirangkai dengan gaya oriental seperti
jadeite,
turquoise,
onyx, berlian, zamrud, dan
tanzanite.
16) Harry Winston: Ocean 20th Anniversary Biretrograde Automatic Merayakan hari jadi ke-20 Ocean Collection miliknya, Harry Winston meluncurkan sebuah jam tangan edisi terbatas yang berhiaskan bebatuan dalam palet warna laut. Dibuat terbatas sebanyak 20 buah, jam tangan ini menampilkan keindahan 120 potong
tourmaline Paraiba tanpa cela yang tak hanya menghiasi
dial kulit kerang, namun juga pada rotor emas putih yang dapat dilihat dari
caseback tembus pandang.
(Foto: Dok. Baselword)