FASHION

30 September 2025

Interpretasi Modern Era Rococo di Koleksi Musim Semi/Panas 2026 Max Mara


PHOTOGRAPHY BY Max Mara

Interpretasi Modern Era Rococo di Koleksi Musim Semi/Panas 2026 Max Mara

Permainan kontras nan ekstrem serta volume ekstravagan disoroti Max Mara lewat koleksi busana perempuan terbarunya untuk musim semi/panas 2026 mendatang. Perhelatan show hari itu dibuka dengan gaun panjang tanpa lengan dengan hiasan frou-frou di bahu, diikuti oleh setelan celana berpotongan ramping, mengisyaratkan interaksi sang Direktur Kreatif, Ian Griffiths, antara nostalgia tahun 1780-an dan 1980-an.





Mantel panjang kaya detail menampilkan corona yang terlipat rumit di bahu, seperti daun acanthus berlapis emas yang sedang mekar atau bulu burung yang menakjubkan. Ditempatkan strategis di bahu atau di pinggang, detail ini menelusuri lekuk tubuh pada jaket atau rok pensil yang ketat. Sementara itu, rok organza yang terbuat dari ratusan potongan dan lipatan, mencuri perhatian di setiap langkahnya bak rok tutu seorang balerina. Warna-warna samar yang nyaris tak terlihat, dipilih Griffiths sebagai penghormatan kepada salah satu figur penting di era Rococo, Madame Pompadour.





Madame de Pompadour sendiri disebut Griffiths pantas mendapatkan tempatnya di jajaran perempuan luar biasa Max Mara. Tak terlahir sebagai seorang bangsawan; kekuasaan dan pengaruhnya diperoleh dari jasa-jasanya sendiri. Ia menjadi patron seniman seperti Watteau dan Boucher, dan dengan membenci benda-benda ‘biasa' atau 'membosankan’, ia mendirikan pabrik porselen Sèvres. Sebagai pengunjung tetap salon, ia memegang teguh pendiriannya dalam debat filosofis dengan Voltaire dan Montesquieu. Tak sampai di situ saja, ia turut merupakan seorang aktor ulung yang membintangi dan memandu drama serta opera-balet karya Rousseau, Molière, dan Racine. Ia juga merupakan pendukung setia Encyclopédie karya Diderot yang kontroversial dengan tujuan untuk mendorong masyarakat menjadi lebih tercerahkan, berbudi luhur, dan bahagia.





Oleh karenanya, tak mengejutkan untuk melihat sederet busana bergaya ballet-core pada koleksi Max Mara kali ini; lewat potongan sweter wrap ringan seperti bulu yang memimik pakaian latihan para penari balet dan mantel boatneck yang membangkitkan keanggunan leotard berlengan panjang. Rambut para model pun ditata menjadi sanggul elegan bak seorang balerina dan diberi aksen headband tipis untuk menjaga bagian depannya tetap rapi. 





Sejumlah tampilan juga menampilkan detail karet elastis hitam penyejajar pinggul yang banyak dipergunakan para penari balet di kelas untuk memeriksa postur tubuh mereka. Koleksi tas dan sepatu didesain setajam kecerdasan Madame de Pompadour, sementara jaket tailored dan celana panjang berpinggang rendah menjadikan keseluruhan koleksi ini begitu relevan untuk masa kini.