1 Oktober 2025
Omega Mempersembahkan Elegansi Abadi dalam Koleksi Teranyar Constellation
Text by Rumaishah Farisi (photo courtesy DOC. Omega)
Sebagai pionir dalam dunia horologi perempuan sejak 1902, Omega kembali mengukir warisan panjangnya lewat koleksi Constellation terbaru. Lini prominen ini pertama kali diperkenalkan pada 1952 silam dan tidak butuh waktu lama untuk memposisikan eksistensinya sebagai salah satu jam tangan ikonis dari Swiss. Medali delapan bintang Geneva Observatory yang terukir di bagian belakang casing menjadikannya mudah dikenali, sekaligus melambangkan presisi dan kualitas yang selalu dijaga.
|
|
Kali ini, Omega menghadirkan versi teranyar Constellation dengan tampilan yang telah dipoles secara menyeluruh. Permukaan baja pada casing dan gelang memantulkan cahaya dari setiap sudut, menciptakan kesan berkilau yang elegan. Terdapat dua model yang ditawarkan, 25 mm dan 28 mm, dengan variasi dial bertampilan elegan: kaca Aventurine biru yang menyerupai langit malam penuh bintang, serta dial dengan warna silver dengan emas Sedna 18 karat.
|
|
Sementara itu, model 28 mm diperkenalkan dengan palet yang lebih semarak dengan pilihan warna burgundi, biru merak, hitam, hingga perak galvanik. Semua dilengkapi dengan kerangka emas putih 18 karat dan tetap mempertahankan identitas koleksi—medali delapan bintang di bagian belakang casing. Para perajin Omega berhasil mempersembahkan sebuah lini penunjuk waktu yang menawan.
|
|
Tak sekedar menawan, Constellation juga tetap mengutamakan fungsi. Semua model dilengkapi dengan mesin kuarsa Omega Calibre 4061, kristal safir cembung dengan lapisan anti-reflektif, serta ketahanan dalam air hingga 30 meter. Bezel hadir dalam dua pilihan: bertaburkan berlian atau ukiran angka Romawi yang mewah. Gelang mono-rang yang dilengkapi kait kupu-kupu, dibuat lebih nyaman berkat penyesuaian tambahan 2 mm. Membuatnya tak hanya terlihat cantik, tetapi juga mengutamakan kenyamanan.
Dengan kehadiran wajah baru yang lebih segar, Constellation tetap setia pada warisan panjangnya, menjadikannya penunjuk waktu yang menjalin simbol keanggunan abadi.





