FASHION

15 September 2025

Piaget Sixtie Penunjuk Waktu yang Bersinar dengan Pesona Feminin


Piaget Sixtie Penunjuk Waktu yang Bersinar dengan Pesona Feminin

Text by Syavilla Ramadhani ; (photo: Doc. Piaget)

Hampir enam dekade setelah meluncurkan koleksi legendaris 21st Century di Basel Fair 1969, Piaget kembali menghadirkan kreasi yang dulu pernah mengguncang dunia horologi. Di kala itu, Piaget mengaburkan batas antara penunjuk waktu dan perhiasan, menghadirkan kreasi spektakuler seperti cuff glamor hingga Swinging Sautoir yang memesona. Dari panggung eksperimental itu lahirlah bentuk trapeze—ikon berani yang seolah mendefinisikan dekade '60 hingga '70-an, sebuah simbol kebebasan kreatif yang menolak tunduk pada aturan.

Kini, dalam panggung prestisius Watches and Wonders, Piaget kembali menghadirkan ikon tersebut lewat Sixtie. Bukan sekadar penunjuk waktu, melainkan pernyataan gaya yang berkilau di pergelangan tangan. Gelang trapeze yang lentur memeluk kulit bagaikan cairan emas, sementara bezel bergaris gadroons menggemakan jejak glamor Andy Warhol. 





Desainnya memikat sejak pandangan pertama, menghadirkan permainan kilau yang terus berubah. Dial satin putih dengan angka Romawi dan jarum baton ramping memberi sentuhan klasik. Perpaduan geometris dan lembut ini menciptakan harmoni yang mengundang sekaligus berani, feminin sekaligus visioner. Sixtie hadir sebagai jam tangan sekaligus perhiasan yang menggabungkan masa lalu dan masa depan dalam satu tarian visual. 

Tersedia dalam ukuran 29 × 25.3 mm, koleksi ini tersedia dalam case 18K pink gold maupun stainless steel, serta varian berhiaskan 51 berlian dengan total 0.52 ct—sebuah detail yang mempertegas aura kemewahan tak lekang waktu. Di balik kemilaunya, Sixtie ditenagai oleh Calibre 57P Quartz movement, memastikan presisi modern menyatu dengan estetika elegan khas Piaget.

“Di Piaget, sebuah penunjuk waktu adalah pertama-tama sebuah perhiasan,” ujar Yves Piaget. Filosofi itu menjelma nyata dalam Sixtie: aksesori yang lentur, bercahaya, sekaligus tegas. Bukan sekadar pelengkap gaya, melainkan sebuah aksen yang mengubah setiap gerakan menjadi drama visual penuh pesona. Feminitas multifasetnya memberi ruang bagi perempuan modern untuk bersinar dengan percaya diri—berani, sadar diri, dan visioner.