FASHION

14 Februari 2024

Permainan Siluet Arsitektural Dan Tekstur Tak Lazim Disoroti Tory Burch Lewat Koleksi Terbarunya Untuk Musim Gugur/Dingin 2024


PHOTOGRAPHY BY Tory Burch

Permainan Siluet Arsitektural Dan Tekstur Tak Lazim Disoroti Tory Burch Lewat Koleksi Terbarunya Untuk Musim Gugur/Dingin 2024

Tory Burch

Meski telah bergelut di industri mode selama dua dekade lamanya, Tory Burch kian menunjukkan kemampuannya dalam berevolusi untuk terus relevan sesuai dengan perubahan zaman. Dua puluh tahun setelah membuka butik pertamanya di Elizabeth Street, kota New York, label asal Amerika Serikat tersebut telah menampilkan daya tarik baru yang tentunya mencuri perhatian generasi perempuan masa kini. Koleksi musim gugur/dingin 2024 miliknya yang dipresentasikan pada hari Senin, 12 Februari 2024 silam di New York Public Library pun membuktikan bahwa hal ini akan terus berlanjut seiring dengan perubahan tampilan koleksinya yang lebih minimalis dan edgy tanpa melupakan sisi keanggunannya.

 




“Untuk musim gugur/dingin 2024, kami terus mengeksplorasi volume dan siluet dengan cara baru: dengan tepian yang tajam, tekstur yang tidak biasa, dan detail teknis yang sporty,” ujar sang desainer yang juga merupakan pendiri label eponim tersebut. 






Siluet busananya yang dirancang bak arsitektur, dikreasikan dari dalam ke luar, sebuah pendekatan yang lazim digunakan dalam konstruksi tas tangan mewah. Jahitannya dipotong secara rawheat-sealed, dan diikat untuk menambah dimensi tanpa bobot. Permainan kontras turut dijunjung sang desainer dalam koleksinya kali ini, seperti pada potongan rok persegi dan blazer berpotongan presisi serta deretan gaun bergaris rancang hyper-feminine

 





Gaun dan rok bersiluet angular mencerminkan sudut geometri kap lampu, sebuah interpretasi baru menyoal volume. Pakaian yang biasa kita kenakan sehari-hari—seperti jaket, celana panjang, slip-onhoodies, dan jas hujan—diinterpretasikan ulang melalui bahan, proporsi, dan teknik pengolahan baru. Ketertarikan sang desainer pada sensualitas turut berlanjut lewat deretan rok transparan bertabur payet yang dilukis dengan tangan serta koleksi gaun jersey mesh dengan gelepai asimetris.

 





Burch pun tak malu-malu dalam permainan materinya musim ini. Eksplorasinya akan materi berujung pada campuran bahan-bahan dengan tekstur tak biasa. Sebut saja materi kulit bak kertas, faux crocraw denimcalf hair, crushed nylon, katun, tinsel raffia, hingga jersey mesh tembus pandang. Kain-kainnya dibuat kusut dan berjumbai atau dimanipulasi melalui teknik pengolahan yang begitu menarik. Potongan renda polos pada sehelai slip dress dibuat dengan hiasan kulit kertas dan nilon berbunga-bunga—terinspriasi dari topi mandi—dikerut dan dipelintir untuk menonjolkan lekuk tubuh.


 




Di departemen aksesori, minaudière Fleming yang pertama kali diperkenalkan kepada publik pada musim semi/panas 2024 lalu hadir kembali dalam versi 3D-printed faux acetate; dibentuk untuk diletakkan di pinggul atau dibawa dalam sangkar kulit yang diikat. Salah satu lini tas ikonisnya, Lee Radziwill, kini diperluas dengan pilihan tas shopper tote nan tinggi dan tas messenger dalam berbagai pilhan warna.

 





Sementara itu, sepatu Pierced pump baru dikreasikan dengan lekuk sensual dan detail “cincin jari kaki” berwarna perak yang lebih besar. Tak lupa, sepatu datar yang terinspirasi dari sepatu monkstrap laki-laki, dengan bagian atas yang dipotong dan gesper yang sempit, menyempurnakan tampilan-tampilan minimalis Tory Burch yang tak jarang melahirkan kejutan-kejutan manis.