FASHION

14 Oktober 2022

Potongan Minimalis Ala Jepang Mencuri Perhatian Lewat Koleksi Musim Semi/Panas 2023 Onitsuka Tiger


PHOTOGRAPHY BY Onitsuka Tiger

Potongan Minimalis Ala Jepang Mencuri Perhatian Lewat Koleksi Musim Semi/Panas 2023 Onitsuka Tiger

Onitsuka Tiger

Pada tanggal 21 September 2022 silam, Onitsuka Tiger kembali mempresentasikan koleksi teranyarnya bertepatan dengan helatan Milan Fashion Week. Di bawah arahan sang direktur kreatif, Andrea Pompilio, helatan show ini menjadi presentasi keempat label asal Jepang tersebut di Milan Fashion Week sejak pertama kali debut di musim gugur/dingin 2021.


Paham minimalis ala budaya Jepang menjadi tema besar yang diangkat Pompilio untuk koleksi musim semi/panas 2023 Onitsuka Tiger. Koleksi ini mengekspresikan puncak keindahan melalui estetika subtraktif dengan menghilangkan apa yang dirasa tidak perlu. Pompilio mengangkat semangat sporty label tersebut dan membawanya keluar dari batas, menafsirkannya kembali dalam tiap potong busana siap pakai, di mana jiwa metropolitan khasnya masih dipertahankan, tetapi penggunaan kain dan konstruksi kompleks ditambahkannya.




Imbuhan detail pun menjadi kunci penting koleksi Onitsuka Tiger kali ini, di mana kehadirannya mampu membuat potongan busana paling sederhana sekalipun menjadi sebuah objek desain. Tiap potong busana diciptakan di Jepang, dengan siluet mengalir yang kuat dan memperhatikan tiap sentuhan detail; mulai dari logo bordir dengan jahitan zigzag hingga jahitan dekoratif pada keliman baju.




Bentuk tubuh menjadi fokus pengembangan kreatif dan didesain ulang dengan konstruksi yang dipinjam dari budaya Jepang. Tali serut yang panjang, misalnya, mengubah kaus georgette bersiluet oversized menjadi atasan embossed atau potongan rok lipit dari nilon yang mengingatkan siapapun pada potongan hakama yang kerap dikenakan para pemanah kyūdō. Siluet kimono yang tersohor juga nampak dalam beberapa tampilan: dipadankan dengan blus berpotongan lengan yang panjang dan lebar, atau lebih jelasnya lagi pada draperi handuk berlogo yang dirangkai menjadi sehelai atasan tanpa lengan.




Elemen urban tetap dipertahankan Pompilio dalam koleksinya kali ini. Gaun-gaun safari dari materi nilon nan ringan dapat dipendekkan berkat kehadiran ritsleting tersembunyi, sementara jajaran rok mini sependek celana hiking mampu membentuk ulang siluet tubuh berkat imbuhan kantung-kantung berukuran besar. Pompilio turut menaruh banyak perhatian pada bagian belakang pakaian-pakaian yang ia rancang. Selain permainan tali serut yang dapat mendefinisikan ulang siluet, berbagai gaun dapat dilepas-pasang, sementara jaket-jaket dapat dikenakan dengan tudung yang dipinjam dari mantel-mantel trench. Tak lupa, sang desainer turut memperkenalkan deretan gaun pendek dengan kantung-kantung ala rucksack pada bagian punggungnya.




Di departemen alas kaki, sepatu SERRANO hadir dengan motif grafis nan berani yang memimik cakaran seekor harimau, sementara sepatu TIRRACK™ diperbarui. Sandal-sandal kulit yang terinspirasi dari sandal khas Jepang, getta, khusus dirancang di Jepang. Lebih jauh, sepatu SCLAW™ dan SCLAW™ MT menjadi bintang dalam koleksi kali ini. Untuk melengkapi koleksi ini, Pompilio merancang sejumlah baseball cap yang dikombinasikannya dengan penutup wajah yang kerap dikenakan banyak warga Jepang untuk melindungi wajah dari sengatan sinar matahari. Tak lupa, ragam jinjingan turut dihadirkan, baik berhiaskan sulaman logo atau motif Claw Stripes khas Onitsuka Tiger.