12 Oktober 2023
Proyek Artycapucines Edisi Kelima Tampilkan Mahakarya Dari Billie Zangewa, Ewa Juszkiewicz, Liza Lou, Tursic & Mille, dan Ziping Wang
PHOTOGRAPHY BY Louis Vuitton
Louis Vuitton
Tak terasa, proyek istimewa edisi terbatas Artycapucines telah memasuki tahun kelimanya. Kini, di seri kelimanya, Louis Vuitton mendapuk lima orang seniman kontemporer global, yakni Billie Zangewa, Ewa Juszkiewicz, Liza Lou, Tursic & Mille, dan Ziping Wang untuk menuangkan kreativitas dan buah pikiran mereka pada tas ikonis rumah mode asal Prancis tersebut.
Detail sulaman pada tas Artycapucines Billie Zangewa.
Untaian mutiara menjadi pembeda tas Artycapucines kreasi Ewa Juszkiewicz.
Melanjuti kesuksesan empat proyek Artycapucines sebelumnya, sejumlah mahakarya berupa jinjingan pun diperkenalkan; masing-masing menyoroti kemampuan koleksi tas Capucines dalam menikahkan inovasi dan talenta artistik para seniman dengan kepiawaian mengolah kulit para perajin kulit Louis Vuitton. Sebut saja kreasi Billie Zangewa, seniman kelahiran Malawi yang kini berbasis di Afrika Selatan. Lewat karyanya, ia menyoroti permainan patchwork tak sempurna dari materi raw silk untuk mewujudkan ilustrasi pemandangan dan potret. Kreasi Artycapucines miliknya ini terinspirasi oleh salah satu karyanya di tahun 2020, yakni The Swimming Lesson—yang turut menampilkan putranya, Mika. Sang seniman mempergunakan kombinasi cetakan trompe-l’oeil berdefinisi tinggi, sulaman, serta jahitan tangan.
Proses pemasangan clasp LV pada tas Artycapucines Liza Lou.
Lain lagi halnya dengan kreasi
pelukis Ewa Juszkiewicz yang telah lama tertarik dengan identitas perempuan dan
perannya yang tertindas di kanon Barat. Ia pun memindahkan karya surealis
ternamanya di tahun 2021, Ginger Locks, pada kreasi Artycapucines
miliknya dengan mempergunakan cetakan berdefinisi tinggi dan menghiasinya dengan
untaian mutiara. Sementara itu, seniman asal Amerika Serikat, Liza Lou, begitu
dikenal lewat penggunaan manik pada pahatan-pahatan berskala besar miliknya.
Untuk proyek Artycapucines miliknya, sang seniman mempergunakan manik-manik
bertekstur yang di-emboss ke kulit, lalu dicetak dalam pilihan warna
pastel dan disampirkan pada tas Capucines layaknya kulit kedua.
Lukisan Tenderness (2021) pada tas Artycapucines Tursic & Mille.
Material kulit yang diperlukan untuk merangkai tas Artycapucines kreasi Ziping Wang.
Duo seniman Prancis-Serbia, Tursic & Mille, membawa serta ketertarikan mereka pada fenomena image overload dan mengkreasikan sebuah bentuk bunga pada kreasi Artycapucines mereka yang kemudian menjadi bingkai lukisan mereka di tahun 2021, Tenderness. Last but not least, ada pula kreasi Artycapucines mini Ziping Wang yang sejauh ini menjadi tas termungil dalam proyek ini. Perpaduan patchwork kulit dan marquetry dalam warna-warni vibran merefleksikan dunia visual saat ini. Layaknya tahun-tahun sebelumnya, koleksi Artycapucines edisi kelima disajikan dalam kotak yang didesain khusus dan akan tersedia secara terbatas sebanyak 200 buah.
Louis Vuitton dan Seniman Kontemporer Ternama Takashi Murakami Rayakan Hari Jadi Ke-20 Tahun Kolaborasi Mereka Dengan Peluncuran Koleksi Baru
Louis Vuitton Kembali Dengan Kampanye Terbaru “Core Values” yang Dibintangi oleh Roger Federer dan Rafael Nadal