FASHION

2 Mei 2022

Shandy Purnamasari Bicara Gaya Persona


Shandy Purnamasari Bicara Gaya Persona

Menelusuri lemari wardrobe Shandy Purnamasari merupakan suatu antusiasme tersendiri. Ibarat menjelajah peta harta karun.

Minggu pertama di bulan Februari 2022, langit Bali merona biru cerah menaungi aksi Shandy Purnamasari berpose di hadapan tim ELLE Indonesia. Ia bergerak dinamis; duduk di atas bebatuan besar, memanjat tebing berundak, hingga dengan luwes berbaring di antara tumbuhan hijau. Senyum senantiasa terlukis lewat bibir dan mata perempuan yang familier disapa Shandy itu—kecuali saat lensa kamera menangkap potretnya; wajahnya langsung gesit berubah fierce. Ia sama sekali tidak tampak terganggu meski ‘dihujani’ sinar matahari yang bersinar terang. Usai pemotretan, kami duduk di restoran sebuah hotel berlatarkan hamparan hutan hijau. Kebersamaan kami berlanjut dengan sesi perbincangan sepanjang 30 menit, tidak bisa terlalu lama karena ia telah diburu waktu untuk menghadiri pertemuan bisnis pada malam nanti. Namun dalam waktu yang singkat itu, salah satu figur paling bereputasi di industri kecantikan Indonesia saat ini—berkat kesuksesan merek MS Glow— mengutarakan sebuah aspirasi besar yang tengah ‘meramaikan’ benak dan menyalakan gairahnya: mode.

photography Agung Ngurah Aditya styling Sidky Muhamadsyah makeup Danny Barca

Sebelum mengenal mode lebih jauh, Shandy mengaku sempat memendam pikiran bahwa fashion merupakan dunia yang berputar dalam sebuah siklus. "Dulu, saya memandang fashion sebatas kebutuhan sandang, dan tren adalah sesuatu yang sifatnya berulang," ia berujar, "Namun setelah mencoba mengerti mode; apakah itu fashion, makna di baliknya, bagaimana pengaruhnya bagi manusia; saya mulai paham betapa dinamis dan inovatifnya mode itu."

Setahun silam (mulai sekitar pertengahan tahun 2021), Shandy melalui transisi penampilan menjadi lebih modest dengan berhijab. Proses tersebut diakuinya sebagai titik temu gairahnya akan mode. Pada masa itu, “Saya sempat menghadapi tantangan dalam menemukan busana, terutama hijab, yang nyaman,” kenangnya. Alhasil, ia pun lebih sering merancang busana hijabnya sendiri ketimbang membeli jadi. "Fashion bukan melulu tentang mengadopsi tren, kokFashion lebih menitikberatkan apa yang sesungguhnya nyaman buat pribadi kita."

Shandy Purnamasari photography Agung Ngurah Aditya styling Sidky Muhamadsyah

Kendati demikian Shandy bukan tidak serta-merta acuh pada tren. Perihal tersebut diakuinya tetap tak terhindarkan. Satu catatan penting yang ia pegang teguh: tidak terbawa arus tren dan harus mengedepankan karakter diri. "Saya hanya mengadopsi tren yang sesuai dengan karakter pribadi saya. Sebab, tidak semua atribut mode kompatibel dengan diri kita. Faktanya karakter setiap orang berbeda-beda, baik dari segi fisik maupun pembawaan diri, sehingga kita pun tidak memaksakan diri sekadar untuk mengikuti apa yang dianggap bagus atau sedang ramai dikenakan orang banyak," katanya.

Memiliki tingkat mobilitas yang cukup tinggi, kenyamanan merupakan titik penentu utama gaya keseharian Shandy. "Menurut saya, busana model simpel bisa terlihat sangat elegan. Saya tidak suka berpenampilan ribet, meskipun saya gemar membangun layer dalam berbusana dengan menggunakan outer. Tapi yang paling penting harus nyaman!" tuturnya. Alasan lain ia menyukai busana berpotongan sederhana ialah karena dengan begitu, ia dapat bermain warna dalam padu-padan modenya. "Dalam berbusana, perlu ada satu warna yang menonjol yang menyuntikkan kesegaran dalam penampilan kita. Plus, agar mencuri perhatian orang. Hahaha," ujarnya. Aksentuasi warna di sini bukan berbicara perihal rona busana, melainkan lebih kepada atribut pelengkap busana seperti tas, sepatu, atau hijab. Tidak heran bila kemudian kami menemukan koleksi jinjingan serta alas kaki milik Shandy kebanyakan sarat warna-warna cerah. Misalnya, Hermès Kelly berbalut warna hijau klorofil.

Kami berkesempatan menelusuri lemari wardrobe Shandy Purnamasari, dan itu merupakan suatu antusiasme tersendiri. Ibarat menjelajah peta harta karun, Anda bisa menemukan ragam koleksi mode edisi eksklusif yang jarang tampil lama di butik, atau untuk memilikinya, Anda perlu memesan khusus. "Buat saya, lebih baik menunggu untuk mendapatkan sesuatu yang sifatnya terbatas, ketimbang memiliki benda yang dimiliki oleh orang banyak. Seolah-olah kita memberikan self-reward kepada diri sendiri untuk menjadi berbeda dari orang lain.