FASHION

2 Maret 2023

Wujud Modern Gaya Hollywood Era ’50-an Dalam Koleksi Ferragamo Autumn Winter 2023


Wujud Modern Gaya Hollywood Era ’50-an Dalam Koleksi Ferragamo Autumn Winter 2023

Photo DOC. Ferragamo; text by Dexter

Hollywood selayaknya rumah kedua bagi Ferragamo. Di ‘Ibu Kota’ sinema dunia tersebut, sang merek luxury goods asal Italia tumbuh menjadi ‘pengarah gaya’ alas kaki para bintang film. “Begitulah semua ini bermula. Di tahun 1930-an, Ferragamo (Salvatore) merancang sepatu sebagai wardrobe untuk dikenakan dalam film. Dari andil itu, Ferragamo mulai menjalin hubungan baik dengan nama-nama besar Hollywood seperti Sophia Loren dan Marilyn Monroe di tahun 1950-an,” ungkap Maximilian Davis selaku Creative Director Ferragamo.

Sejarah masa lalu itu yang kemudian menginspirasi Davis dalam merancang koleksi Ferragamo musim autumn-winter 2023. Davis mengadaptasi gaya busana para bintang film yang bekerja sama dengan Ferragamo di tahun 1950-an, menjadi rangkaian koleksi masa kini dengan garis volume dan siluet yang didesain modern. “Referensi saya datang dari kemewahan dan daya tarik feminin para bintang film di zaman itu, serta bagaimana cara mereka mengenakannya. Tetapi di Ferragamo, kami mencoba mengaplikasinya secara modern untuk dikenakan pada masa ini,” jelasnya.

Dieksplorasi dengan presisi linier yang mendefinisikan ekspresi Davis, siluet abad pertengahan menemukan kemurnian grafisnya. Rok acara pesta dansa ditampilkan dalam nilon putih. Garis desain bervolume yang diadopsi dari couture era ’50-an diterapkan pada desain kemeja hingga bomber model cropped. Teknik tailoring menyuguhkan siluet yang tegas, tampilan yang mengecil dan ‘dijepit’ di bagian pinggang. Warisan desain masa lalu juga diperbarui lewat penggunaan materi wool gabardine yang lentur.

Kilasan warna-warna terang mengaksentuasi pola setelah jas. Dengan efek distorsi yang menyajikan gaya vintage kontemporer, motif eksotis turut dicetak menghiasi mantel panjang berbahan shearling, atau aksesori material kulit. Aksen perhiasan Bakelite diimbuhkan dalam material resin transparan, dan rok lebar dari mantel bergelombang, atau potongan off-shoulder, mengembangkan kode glamor untuk era baru tampilan feminin.

Evolusi anggun dari balutan syal tampil kontras dengan siluet ketat. “Saya ingin memperkenalkan sisi yang lebih romantis dari memori tahun ’50-an, dan kedua elemen tersebut tampak kontras secara langsung—kehalusan melawan kekakuan—sehingga keduanya berjalan beriringan,” jelas Davis. Ekspresinya termanifestasikan dalam potongan lengan sayap kelelawar, dan detail terbungkus Renaisans yang menghadirkan pesona fetishistik beroktan tinggi dari gaun mini lamé yang berkilauan, serta kulit yang muncul di akhir rangkaian koleksi. 

Sepatu Ferragamo yang awalnya diproduksi pada 1956 berbalut emas 18 karat, dihidupkan kembali melalui detail-detail penting. Sudut-sudut yang membentuk tumit stiletto. Tali sepatu berlilit muncul sebagai jinjingan atas. Tas Wanda dari koleksi spring-summer tahun 1998 direkonstruksi dalam proporsi baru dan dengan material baru.

“Koleksi ini adalah pendapat saya tentang bagaimana orang-orang dari tahun ‘50-an memikirkan masa depan: futuristis, berkilauan, ragam metalik, selayaknya alien,” kata Davis