LIFE

8 Juli 2022

Chicco Kurniawan Selalu Jujur Pada Diri Sendiri


Chicco Kurniawan Selalu Jujur Pada Diri Sendiri

Lewat seni peran sebagai jalan hidup, Chicco Kurniawan menunjukkan kesiapan untuk bertarung sekaligus menyingkirkan ego demi terus memahirkan diri di belantara dunia seni peran dan perfilman Tanah Air.

Bakat baru membombardir dengan penuh percaya diri. Alih-alih menunjukkan ketergesa- gesaan dan kedangkalan, semangat menggebu
yang menyala dalam diri Chicco Kurniawan justru menggambarkan kecakapan dan kematangan. Laki- laki kelahiran 1994 silam ini kian bersinar di industri hiburan. Terlebih-lebih Chicco memenangkan Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia 2021 atas perannya dalam film Penyalin Cahaya. Meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dan ‘mengalahkan’ sederet aktor kawakan lainnya; Deddy Mizwar dan Reza Rahadian.

Saat bertemu Chicco, pertanyaan pertama saya adalah bagaimana rasanya meraih Piala Citra di saat karier masih seumur jagung? “Saya sampai kehabisan kata-kata untuk mengungkap rasa bersyukur atas kemenangan tersebut. Rasanya bangga dengan diri sendiri, meskipun saya juga menyadari tidak ada yang bisa kalah dan menang dalam industri kreatif. Alih-alih kompetisi, barangkali kita bisa menilainya sebagai bentuk apresiasi. Saya sendiri lebih menganggap keberhasilan ini sebagai ‘sinyal’ dari Tuhan untuk menunjukkan bahwa ternyata saya telah memilih jalan hidup yang benar. Bahagia rasanya bisa mengerjakan sesuatu yang saya memang cintai sepenuh hati. Namun percayalah, Piala Citra tidak akan membawa saya pada kesombongan apa pun. Turun dari panggung FFI, saya kembali menjadi Chicco yang biasa-biasa saja dan tidak tahu apa-apa. Bukan berarti merendahkan diri sendiri, tapi dengan merasa bodoh maka saya jadi orang yang selalu ingin belajar karena sadar belum pintar. Dan rasanya kerendahan sikap seperti ini yang bisa menyelamatkan saya dari banyak kecerobohan,” ujar Chicco.

Chicco Kurniawan for ELLE Young Talent 2022 photography Yohan Liliyani styling Sidky Muhamadsyah fashion Hartono Gan makeup Archaangela Chelsea hair Aileen Kusumawardani styling assistant Annika Fathma

Chicco Kurniawan mengawali perjalanannya sebagai bintang iklan. Di usia 19 tahun, sang kakak Bobby Samuel yang sudah terjun lebih dulu ke seni peran, mengajak Chicco ikut casting di sebuah stasiun televisi swasta. Tanpa punya bekal pendidikan dan pengalaman, alhasil tak satu pun peran ia dapatkan. “Kalau diingat-ingat, pertama casting di depan kamera itu saya grogi sampai tergagap-gagap karena memang awalnya ikut casting bukan karena suka seni peran tapi lantaran mau punya penghasilan sendiri. Setiap seleksi enggak pernah berhasil, menguras waktu dan uang untuk biaya sehari-hari tanpa ada hasil apa-apa. Suatu hari saya berpikir, apa yang salah dengan diri saya? Kenapa sutradara dan casting director selalu kecewa dengan penampilan saya? Sampai- sampai merasa lelah karena kena marah melulu dan selalu mengecewakan banyak orang. Ada proses introspeksi yang cukup lama, sampai akhirnya saya memantapkan diri untuk belajar seni peran dan ingin menimba ilmunya supaya saya bisa mengasih yang terbaik,” kenangnya.

Sejak 2014, sejumlah tayangan komersial memajang wajah Chicco sebagai model iklan. Satu tahun kemudian, ia berperan dalam berbagai judul sinetron dan film televisi. Tahun 2017, namanya mulai muncul di film layar lebar sebagai pemeran pendukung di film Dear NathanStip & Pensil, Multiverse: The 13th Step, dan Posesif yang diikuti sejumlah judul lain yakni Kadet 1947Saiyo SakatoDetektif Soleh, dan lainnya. Kecintaan
pada seni peran mulai dirasakan Chicco ketika ia memerankan laki-laki homoseksual dalam film berjudul Pria. “Dari dulu setiap ditanya cita-cita, saya tidak pernah bisa menjawab karena tidak tahu apa yang mau saya kerjakan dalam hidup. Yang saya tahu sebatas mencari duit untuk bertahan hidup dan menjalani hari tanpa berpikir jauh ke masa depan. Ketika menjadi pemeran di film Pria, saat itulah saya menyadari kekuatan sebuah film. Lewat sebuah gambar bergerak, sebuah karya seni bisa menggerakkan pikiran dan mengubah perspektif kita. Saya mulai menyadari bahwa tidak semua urusan melulu tentang uang. Dan sejak itu saya tidak lagi bingung dengan tujuan hidup. Saya ingin menjalani kehidupan yang tenang dan bahagia dengan mengerjakan sesuatu yang memang saya cintai yaitu berakting,” ujarnya.

Chicco Kurniawan for ELLE Young Talent 2022 photography Yohan Liliyani styling Sidky Muhamadsyah makeup Archaangela Chelsea hair Aileen Kusumawardani styling assistant Annika Fathma

Chicco Kurniawan anak bungsu dari tiga bersaudara. Perpisahan kedua orangtua membuat laki-laki ini kemudian hidup berdua dengan sang ibu. Chicco mulai mengenal kemandirian sejak usianya 14 tahun. Sambil menyelesaikan sekolah, ia bekerja sebagai operator warnet. “Boleh dibilang saya terbentuk menjadi seseorang yang cukup individualis. Tidak ada yang saya pikirkan kecuali diri saya sendiri. Ibu saya pernah memiliki masalah yang cukup berat sehingga dulu saya hidup sendiri di rumah indekos di Bogor. Ada masanya satu hari hanya punya uang Rp17ribu untuk makan. Dan karena ingin punya uang jajan sendiri, akhirnya 2-3 tahun saya bekerja di warnet. Dulu hidup rasanya seperti enggak ada aturan. Orang lain selalu memandang rendah diri saya. Tidak ada yang menasihati dan selalu jatuh di lubang yang sama berulang kali. Akhirnya saya terselamatkan oleh seni peran. Semenjak kenal akting hidup rasanya lebih ‘sehat’; dan jelas arahnya ke mana. Lewat seni peran, saya menjadi lebih kenal dengan diri sendiri dan bisa mempunyai rasa empati yang cukup tinggi. Tentu tidak gampang jadi anak baru di industri hiburan. Satu-satunya strategi yang saya lakukan adalah selalu menjadi diri sendiri, karena buat saya cara berkomunikasi yang paling baik adalah jujur dengan diri sendiri. Saya tidak merasa perlu mencari perhatian dengan melakukan sesuatu yang bukan apa adanya saya,” pungkas Chicco.