25 Februari 2025
Adinia Wirasti dan Michael Wahr Rayakan Pernikahan dalam Intimasi Teatrikal Rona Merah Muda

photo courtesy Adinia Wirasti & Michael Wahr (Ign Raditya Bramantya & Venema)






















Kisah cinta Adinia Wirasti dan Michael Wahr, boleh saja dikatakan, selayaknya romansa klasik dunia sinema. Keduanya bertemu lewat proyek serial Grisse (2018), di mana Adinia dan Michael beradu peran sebagai love interest yang mewarnai alur narasinya. Namun tidak selalu asmara dunia sinema bersemi ke kehidupan nyata dimulai dari lokasi syuting. Faktanya, enam bulan awal berkenalan, jalinan hubungan Adinia dan Michael lebih bersifat profesional; sangat jauh dari romantika cinta. “Saya tidak melihatnya menarik selama proses syuting,” jawab Adinia. Pengakuannya segera disahut Michael dengan gurauan, “Oh, thank you,” dan tawa mereka pecah.
Maksud Adinia adalah ia—pada waktu itu—tidak tertarik pada Michael dalam konteks asmara; begitu pun sebaliknya. “Kami syuting di dalam kondisi yang sangat menguras energi, secara fisik dan emosional. Saya dan para aktor lainnya, termasuk Michael, saling memotivasi, bekerja sama membuat ruang kerja yang senyaman mungkin. Kedekatan yang terjalin di antara kami lebih berupa persahabatan. And it’s so good to have friends on set. Sebab, pekerjaan aktor bisa membuat Anda sangat kesepian,” cerita Adinia. “Yeah, sangat langka untuk punya teman yang dapat memahami Anda di lokasi syuting. Jadi, ketika menemukannya, Anda begitu menjaga koneksi tersebut. Saya pikir, karena itu kami tetap terhubung sebagai teman selama beberapa waktu sebelum akhirnya mulai kasmaran,” tambah Michael.
Berakting adalah pekerjaan yang rumit, dan bukan hanya perkara mentransformasikan karakter penceritaan ke dunia nyata. Dalam berperan, seorang aktor harus mampu melindungi karakter yang ia perankan dari emosinya pribadi. Yang harus hidup adalah karakternya. Itu adalah kredibilitas yang dipegang teguh, baik oleh Adinia maupun Michael, sebagai aktor. Sebuah etika professional yang kompleks—bilamana menyoal rasa yang batasannya terlalu tipis—tetapi berkat keteguhan prinsip itu pula mereka mampu membangun chemistry secara jujur antar karakter masing-masing. “Tidak ada motif tersembunyi selain daripada akting, karenanya kami merasa aman terhadap satu sama lain saat beradegan di depan kamera,” kata pemeran Kalia dalam serial tersebut.
Syuting serial Grisse rampung pada bulan Mei 2018. Mereka tetap berteman dan berhubungan baik, bahkan saat Michael pulang ke Australia. Empat bulan setelahnya, keduanya Kembali berjumpa manakala Adinia melakukan perjalanan singkat ke Melbourne dalam rangka berlibur. Di pertemuan inilah, Cupid hadir melepaskan panahnya. “Ketika mulai berkencan, kami berdua benar-benar memastikan bahwa apa yang kami rasakan adalah riil; kami tidak sedang bermain karakter,” ungkap Adinia.
photography by Ign Raditya Bramantya.
Kunjungan Adinia disambung dengan lawatan Michael ke Bali, khusus untuk menemui sang pujaan hati. Perasaan berbunga-bunga yang mengikat keduanya kian menginjak level keseriusan tatkala mereka saling mengutarakan cinta, secara eksplisit, untuk pertama kalinya. Kala itu, 2 Januari 2019; tiga bulan selang pertemuan mereka di luar bingkai kamera dan tanpa menggenggam skrip di tangan.
Waktu bekerja secara misterius ketika bertaut dengan cinta. Anda bisa jatuh cinta pada pandangan pertama, atau setelah berbulanbulan hingga bertahun-tahun menjalin relasi. “Saya merasakan ketenteraman bersama Adinia. Seperti saya telah mengenalnya jauh sebelum bertemu dengannya,” ungkap Michael, seraya berpaling pada sang tunangan—yang pada saat artikel ini terbit telah berstatus istri—dan berbisik padanya, “I know you, I know your soul.” Adinia tersenyum menatapnya, sebelum kembali menoleh pada saya, “Ada banyak perbedaan di antara kami. Barangkali akan ada lebih banyak lagi yang belum terungkap; tetapi ada perasaan familier di mana kami tidak merasa asing satu sama lain.”
Menjalin hubungan lintas negara membutuhkan komitmen besar. Pasalnya, Anda tidak memiliki privelese untuk dapat menemui orang terkasih setiap saat, pun tak bisa dijangaku dalam sekejap mata. Saat pandemi Covid-19 pecah dan memaksa negaranegara di seluruh dunia “membangun tembok” yang mengisolasi penduduknya atas dasar alasan keamanan; periode itu menjadi ujian terberat dalam 4,5 tahun masa pacaran Adinia dan Michael. “Kami belajar banyak hal tentang hubungan kami dalam periode itu,” ujar Adinia. “Absolutely, and it was during those moments where I knew that I wanted to marry Adinia; that she’s the one that I’m going to proposed to be my wife” ungkap Michael.
photography by Ign Raditya Bramantya.
Beberapa minggu sebelum kami berbincang bertiga, saya menemui Michael secara terpisah saat ia mengepas suit yang akan ia kenakan untuk seremoni pernikahannya di studio Jan Sober. Di tengah mengobrol perihal konsep busananya, Michael sempat membuka hatinya tentang sang calon istri pilihan. “Mudah untuk seseorang menyerah ketika terpisah jarak di tengah situasi penuh ketakpastian dan dalam waktu yang lama. Namun kami tidak menyerah terhadap satu sama lain. Kami mengusahakan agar hubungan ini berhasil. Dan Adinia, ia selalu dapat terhubung dengan saya, bahkan di saat saya dalam keadaan anxious, tertekan, defensif, dan menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa mendampinginya. Sangat mudah untuk saya selalu Kembali padanya. It’s like a gravity; love is a gravity,” ceritanya. Yang menarik, kenyataan tersebut seolah telah dirasakan oleh Michael di tahap awal hubungannya. “Setiap kali dada saya sesak karena merasa cemas akan apa pun; saya akan memikirkan Adinia, memikirkan kami, dan semua ketegangan serta kekhawatiran dalam diri saya mencair begitu saja. Saya bisa bernapas, tenang mengetahui saya akan baik-baik saja,” ungkap Michael.
Saat menemukan soulmate, yang Anda berharap menjalani sisa kehidupan ini bersamanya; Anda ingin melakukannya secara benar dengan penuh respek. Sebagai pasangan multikultural, Adinia dan Michael sangat menghargai budaya satu sama lain, termasuk segenap keberagaman yang memperkaya kebersamaan mereka. Maka sebelum melamar Adinia secara personal, Michael terlebih dahulu menyatakan niat tulusnya kepada calon ayah mertua. Setelah menerima restu, dengan ditemani seorang sahabatnya, ia pergi menuju butik Tiffany & Co. untuk membeli cincin yang telah ia pilih sepenuh hati beberapa bulan lebih awal. “Saya ingat saat menemukannya, cincin itu begitu klasik, sangat tradisional tapi sekaligus modern; sangat mencerminkan karakter Adinia,” kenang Michael.
Bulan Januari 2022, Michael terbang kembali ke Indonesia—mengakhiri absennya selama 11 bulan—begitu pengajuan visanya mendapat persetujuan. Ia telah menyusun rencana untuk melamar Adinia di rumah, di mana hanya ada mereka berdua. Tidak ada balon, bunga, ataupun dekorasi megah lainnya. Michael cukup mengenal Adinia untuk tidak melakukannya secara berlebihan. Tapi bukan berarti tak menyentuh hati. Ia menuliskan catatan kecil dalam sebuah amplop yang ia letakkan secara diam-diam di meja makan, untuk ditemukan oleh Adinia usai mereka pulang dari kencan makan malam. Lalu saat Adinia berbalik badan selesai membacanya, Michael mengejutkannya dengan telah berlutut membawa cincin di tangan. “It was an easy question to answer; to say yes to,” ujar Adinia. Malam itu, mereka duduk berdua di lantai dapur, mengenang memori untuk selamanya dengan tawa dan tangis berbahagia.
15 Mei 2023—lebih dari setahun bertunangan—Adinia dan Michael melangsungkan akad di Melbourne, Australia, dalam seremoni sederhana yang hanya dihadiri keluarga inti serta sejumlah sahabat. Meski menikah di luar negeri, Adinia, yang erat terhubung dengan akar budaya Jawa yang merupakan latar belakang keluarganya, selalu mendambakan pernikahan tradisional adat Jawa. Michael menyukai ide tersebut, sebagaimana ia mengagumi keberagaman budaya dan tradisi yang melengkapinya. Prosesi Siraman pengantin pun digelar sehari sebelumnya. Sulit menemukan sanggar tradisional Jawa di Melbourne. Demi mewujudkan pernikahan sesuai visi, Adinia secara khusus kursus mengenakan dodot. Beberapa minggu sebelum akad, ia juga lebih dulu menjalani uapacara Langkahan sebagai permohonan restu mendahului sang kakak.
Sepanjang merancang pernikahan, Adinia dan Michael cukup beruntung mendapat dukungan teman-teman dekat yang berperan penting membantu mereka mewujudkan perniakahan impian. Salah satu pendamping Adinia, Rama Dauhan; adalah sahabat dekat, mate of honor, sekaligus desainer yang merancang kebaya inspirasi Dewi Soekarno dan beskap yang dikenakan kedua mempelai usai prosesi Siraman. Adinia juga mempercayakannya segala perkara tak terduga terkait logistik pernikahannya kepada Rama. “Dari mendekor area untuk Siraman, mengenakan kain dodot, sampai persoalan catering yang terlambat datang. Hari itu di Melbourne penuh dengan kejutan, tapi pada akhirnya semua berjalan sempurna bahkan dengan segala ketaksempurnaannya,” kenang Rama.
photo courtesy Ign Raditya Bramantya.
Rama Dauhan bukan satu-satunya desainer yang terlibat dalam pernikahan Adinia bersama Michael. Mel Ahyar merancang gaun putih model slip dress untuk dikenakan Adinia saat seremoni akad, dalam paduan blazer panjang detail embos bordiran dan aksen pad yang mempertegas siluet bahu. “Kami membiarkannya tetap simpel dan elegan; berbeda tampilan dengan gaun untuk perayaan pernikahannya di Bali,” cerita Mel Ahyar selagi kami menanti Adinia mencoba gaunnya untuk pengepasan final.
Mel Ahyar adalah teman baik dan desainer yang dipilih Adinia untuk merancang gaun akad serta resepsinya. “Saya sangat menyukai seri koleksi Mel yang bertajuk SKINS, dan ingat mengenakan salah satu rancangannya ketika menghadiri sebuah gala, di mana itu merupakan momen perdana saya dan Michael tampil bersama di acara publik,” ujar Adinia. Gaun pernikahan Adinia di Bali merupakan kesatuan desain atas tiga potong gaun. “Asti (panggilannya) datang dengan membawa visi gaun impiannya; ia menginginkan gaun pernikahan yang tidak seperti gaun pernikahan,” Mel mengenang. Mengambil inspirasi dari koleksi SKINS, gaunnya dibordir berlapis dengan tangan; menampilkan rangkaian puisi yang ditulis Michael untuk Adinia, Batu—anjing peliharan pasangan tersebut, dan pesawat sebagai manifestasi hubungan keduanya. Bolero dan rok dikonstruksikan sebagai atribut yang mudah di lepaspasang; menciptakan transformasi bagi penampilan Adinia antara matrimony, resepsi, dan after-party.
photography by Venema.
Di Bali—salah satu kota yang menyimpan banyak kenangannya bersama Michael—Asti menggelar pernikahan yang lebih besar, namun masih dalam skala intimate, pada 9 Juni 2023. LXE Moment turun tangan menciptakan dekorasi modern yang melebur harmonis dengan elemen tradisional. “Saya menginginkan ronce (yang tampak menghiasi kursi-kursi tamu) sampai penjor,” kata Adinia, sebagaimana ia dan Michael sangat mencintai akar budaya satu sama lain. Berbalut gaun rona nude lengkap dengan wajah terlindung veil senada; pada hari matrimony, Adinia berjalan di bawah terowongan penjor warna dusty pink. Di ujungnya, Michael tampak bahagia dalam balutan suit putih rancangan Rama Dauhan.
Rangkaian wedding dilanjutkan dengan resepsi dan after-party di ballroom hotel yang digarap egelan dalam paras lembut permainan warna desert rose, taupe, dan sandy beige. Desainnya tampil megah dengan kain-kain yang dijalin abstrak membebat partisi hingga langit-langit ruangan, sekilas hamper menyerupai pameran dalam galeri. “Kami membayangkan sedikit nuansa teatrikal, sebab saya dan Michael juga sangat mencintai art. Sementara untuk pilihan warna shades of dusty pink; because you know, it’s my favorite colour,” ujar Adinia menutup cerita perayaan cintanya.

Di Balik Estetika Chic Rona Putih dan Perak ala Prancis yang Menggurat Pernikahan Shenina Cinnamon & Angga Yunanda Di Bali

Chayuda Jiaravanon Kenakan Gaun Pengantin Ikonis Oscar de la Renta Untuk Menikahi Ian Daniel Santoso Di Lake Como, Italia

Dibalut Gaun Danielle Frankel, Tiffany Mediana Menikahi George Stopczynski Dalam Latar Estetika Abad Ke-19 Sebuah Hotel Di Maroko

Cut Beby Tsabina Menikahi Rizki Aulia Dalam Prosesi Pernikahan Adat Aceh dan Gelaran Klasik Resepsi Internasional

Prananda Surya Paloh Jalankan Prosesi Budaya Aceh Untuk Menikahi Rifiyota Aprilia Widjaja Di Hotel Milik Keluarga Di Bali