19 September 2020
5 Novel Terbaik Karya Stephen King
Stephen King telah menerbitkan lebih dari 50 karya. Setiap kali buku baru terbit, hampir selalu laris. Bukunya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Hingga 2013, karya-karyanya terjual lebih dari 350 juta eksemplar di seluruh dunia. Berkarier sebagai penulis selama lebih dari 45 tahun, Stephen King pernah menerbitkan buku dengan nama lain. Ia menggunakan nama Richard Bachman untuk menerbitkan 4 judul bukunya: Rage (1977), The Long Walk (1979), Roadwork (1981), The Running Man (1982), dan Thinner (1984). Penggunaan nama pena atau nama “alias” ini dilakukan oleh King karena merasa bahwa pada masa itu, seseorang tidak akan mau membeli atau membaca lebih dari satu buku dalam setahun yang ditulis oleh penulis yang sama.
Beberapa karya ternamanya turut diangkat menjadi film seiring larisnya karya tulis King di pasaran. “Buku dan film itu ibarat apel dan jeruk. Keduanya sama-sama buah tapi memiliki rasa yang sama sekali berbeda.” Kutipan populer yang konon disampaikan Stephen King itu benar adanya. Hal itu ditunjukkan Stephen King dengan tidak ambil pusing saat buku-buku karyanya diadaptasi menjadi film. Beberapa karya ternamanya yang diangkat menjadi film di antaranya Carrie, IT, Pet Sematary, dan Doctor Sleep.
Stephen Edwin King ialah salah satu penulis novel horor paling terkenal yang digemari di berbagai penjuru dunia. Karya-karyanya punya kekhasan pada hal-hal gaib. Ia mahir dalam menulis kisah yang bertipe sebab-akibat dan memiliki jenis ketegangannya sendiri. Hal ini kerap membuat pembaca termenung mencari-cari akar masalah dalam setiap novelnya. King memiliki ciri penulisan yang unik. Ia menjelaskan karakter serta atmosfer dengan cara yang berbeda dengan penulis-penulis novel horor lainnya. Berikut judul-judul novel terbaik karya Stephen King.
Salem’s Lot (1975)
Buku kedua yang diterbitkan oleh Stephen King, dan juga merupakan salah satu yang paling populer karena ceritanya yang berbeda setting dengan novel lainnya. Novel ini mendapatkan nominasi dari The World Fantasy Award untuk novel terbaik pada tahun 1976 dan The Locus Award untuk novel fantasi terbaik sepanjang masa pada tahun 1987.
Novel setebal 439 halaman ini menceritakan tentang vampire yang meneror sebuah desa. Ben Mears, seorang penulis, datang ke sebuah tempat bernama Jerusalem’s Lot dengan tujuan untuk mencari inspirasi untuk novel terbarunya. Di sana dia berteman dengan seorang guru Matt Burke dan menjalani hubungan dengan perempuan dari penduduk setempat Susan Norton. Ia pun mulai menulis novel terbarunya dengan mencari inspirasi dari desa asalnya tersebut.
Hingga ia menemukan sebuah rumah tua yang memberikan pengalaman buruk saat ia kecil. Rumah tersebut sudah lama diabaikan dan tidak dihuni karena dibeli oleh seorang imigran. Rangkaian kejadian aneh mulai terjadi berawal dari hilangnya seorang anak bernama Ralphie Glick yang ternyata menjadi vampire pertama dan menularkannya ke penduduk sekitar.
Jadilah sebuah cerita mengenai mereka yang bertahan hidup dari serangan vampire kemudian mencari cara untuk menyembuhkan penduduk yang sudah terinfeksi. Novel ini memiliki latar yang sangat “gelap” dibandingkan yang lain. Kita seolah seperti terperangkap dalam desa tersebut dengan beberapa grup untuk mencoba menyelamatkan diri.
The Shining (1977)
Menceritakan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak. Sang ayah bernama Jack Torrance, ibu Wendy Torrance, dan anak Danny Torrance. Mereka berkunjung ke hotel Overlook karena sang ayah mendapat pekerjaan baru di sana.
Hotel ini ternyata bukan hotel biasa. Sebuah hotel yang memiliki kisahnya tersendiri dari masa lalu. Di saat cuaca dingin dan turun salju, maka keluarga ini tinggal sementara di sana.
Hal-hal aneh mulai terjadi disebabkan kekuatan supernatural yang bisa mempengaruhi manusia untuk berbuat jahat. Danny sang anak adalah salah satu yang dirasuki hingga ia bisa melihat masa lalu dari hotel tua ini. Seiring berjalannya waktu, Jack mulai terpengaruh dan membahayakan sang istri dan anak karena ia berusaha membunuh keduanya. Sementara itu penghuni lainnya juga tampak bukan seperti manusia biasa. Novel ini dijadikan film pada tahun 1980 dan diperankan oleh Jack Nicholson. Disusul dengan film sekuel di tahun 2019 dengan judul Doctor Sleep.
Pet Sematary (1983)
Novel horor dengan cerita yang sangat bagus dan pernah masuk dalam The New York Times Bestseller. Terbit pertama kali tahun 1983, Pet Sematary dinobatkan menjadi salah satu novel horor tersukses di dunia. Stephen King sendiri terus menganggap novel ini menjadi salah satu yang paling menyeramkan. Salah satu kutipan dalam buku Pet Sematary pun cukup mengerikan. “Sometimes, Louis, dead is better.”
Pet Sematary berkisah tentang sebuah lahan yang menjadi pekuburan hewan. Lahan tersebut berada di seberang jalan yang kerap dilewati truk-truk besar. Yang mengenaskan, hewan-hewan yang dimakamkan di Pet Sematary tersebut adalah hewan-hewan yang mati tertabrak truk. Pemakaman massal ini dikenal misterius dan ajaib yang konon bisa memberikan kehidupan lagi setelah kematian.
Dikisahkan sebuah keluarga Creed, terdiri dari Dr. Louis Creed, sang istri Rachel dan 2 orang anak yang baru pindah di dekat pemakaman tersebut. Awalnya mereka mengabaikan dan tidak peduli pada kisah-kisah misterius dari perkuburan.Hingga suatu hari kucing peliharaan mereka tertabrak truk hingga mati, dan dimakamkan di tempat yang disebut misterius tersebut. Sejak itu muncul kejadian-kejadian aneh.
Suatu hari peliharaan tersebut pulang ke rumah dengan sehat tanpa luka sedikit pun. Namun ada yang berbeda dengan kucing mereka kali ini, diikuti oleh kutukan-kutukan jahat setiap kali kuburannya memberikan kehidupan.
Novel ini dijadikan film pada tahun 2019 dengan judul yang sama dan disutradarai oleh Kevin Kolsch dan Dennis Widmyer. Buku karya Stephen King ini dianggap sangat menakutkan. Kengerian sekaligus kesedihan dalam buku ini sempat membuat Stephen King enggan menerbitkan buku tersebut usai ia tulis. Namun akhirnya dirilis pada tahun 1983 dengan alasan bisnis. Karena itu, setelah dirilis, tidak ada promosi untuk novel tersebut. Hingga akhirnya buku tersebut rilis pun, Stephen King tak percaya bukunya laku keras di pasaran.
Misery (1987)
Cerita mengenai seorang penulis bernama Paul Sheldon yang mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil untuk pulang ke rumahnya di kota New York. Karena cuaca yang sangat buruk disertai badai, mobil pun keluar jalur dan menabrak seseorang yang membuat ia menjadi tidak sadar. Seorang perawat bernama Annie Wilkes menemukannya kemudian membawanya pulang ke rumah untuk dirawat.
Kisahnya terdengar normal-normal saja, namun ternyata tidak demikian. Ternyata sang suster perawat ini merupakan penggemar fanatik si penulis novel, bahkan bisa dibilang terlalu memuja sampai-sampai menjadi terlalu berlebihan dan cenderung “creepy”. Inti novel ini mengisahkan penderitaan (misery) sang penulis saat dirawat oleh sang perawat gila, dengan alur cerita yang seru dan menegangkan.
IT (1986)
Novel paling legendaris yang dirilis pada tahun 1986. Menceritakan tentang badut bernama Pennywise yang meneror sebuah kota bernama Derry setiap 27 tahun sekali.
Dijadikan film pada tahun 2017 kemudian sekuel ditahun 2019 dengan judul yang sama yaitu IT (2017) dan IT Chapter 2(2019). Keduanya sama-sama bagus namun tidak sedetail cerita novelnya.
IT 2017 merupakan film horor dengan pendapatan tertinggi yaitu 700 Million USD, mengalahkan film horor lain seperti The Conjuring Universe. Ada banyak perbedaan antara film dengan novel, salah satunya adalah beberapa adegan yang tidak dimasukkan ke dalam film karena barangkali terlalu vulgar.
Pada novel, kisahnya lebih mendalam dan detail karena novel ini tebalnya 1200 halaman lebih. Setiap karakter dijelaskan sedemikian rupa hingga sangat detail sampai kita merasa masuk ke dalam dunia IT.Di antara para penggemar Stephen King yang disebut Constant Reader, lazimnya akan menyarankan novel ini sebagai daftar paling wajib untuk dibaca sebelum mulai memasuki dunia horor penulis legendaris ini.