Menaungi sebanyak hampir 13.500 pulau di bawah yurisdiksinya, Indonesia diklaim sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Geografisnya diberkati berupa-rupa garis pantai yang luas. Setiap pesisir menampung tidak hanya pesona lanskap darat dan laut yang bervariasi, namun juga ragam budaya yang membentuk komunitas menarik.
Patut diingat, bahwa Negeri ini pun terbentang di sepanjang garis khatulistiwa, yang menjadikannya sebagai sebuah surga tropis sempurna bagi para penggemar pantai, penyelam, peselancar, dan penyuka
hiking. Tak hanya tertanam di pulau-pulau besar yang mendominasi pesona Negeri, bahkan di tiap kumpulan pulau kecil pun menyimpan harta alam yang tak terhitung dan menunggu untuk ditemukan.
BANDA NEIRA
Perairan berwarna safir berkilau yang merangkul kepulauan Banda di provinsi Maluku, adalah rumah bagi terumbu karang yang indah serta kehidupan laut yang melimpah. Kekayaan ini yang membuat pulau-pulaunya sebagai destinasi
diving yang diakui secara global. Ekosistem bawah laut beragam yang meliputi ikan mandarin, cumi-cumi, penyu, hingga hiu martil dan belut moray berukuran besar telah sukses menyedot perhatian turis. Lebih banyak kehidupan laut di perairan ini dapat dilihat hanya dengan
snorkeling. Suatu kemewahan yang hanya bisa didapat saat
scuba diving di sebagian besar lokasi lain di dunia.
Selain ekosistem laut yang spektakuler, kepulauan Banda yang rimbun akan pepohonan tropis dan aromatik. Namanya pun sejak dulu masyhur sebagai pusat rempah-rempah yang pernah ramai dijajah di jaman kolonial Belanda – terutama karena pala yang dulu dianggap sebagai rempah langka dan menguntungkan. Paling dikenal kini adalah Banda Neira (atau Banda Naira) yang merupakan salah satu dari sepuluh pulau vulkanik di kepulauan yang berada di Indonesia bagian timur tersebut.
Banda Neira kini diklaim sebagai salah satu tempat paling fotogenik di dunia. Terbang dari Bandara Pattimura adalah rute tercepat untuk mencapai kota pusat administrasi Kabupaten Maluku Tengah ini yang hanya berkisar sekitar 36 km dari kota Ambon. Penerbangan selama hampir 50 menit akan disambut oleh keberadaan Gunung Api yang berdiri kokoh di depan pulau. Lalu barisan bangunan yang melapisi jalan-jalan bebungaan menjadi contoh indah arsitektur kolonial tua yang anggun.
Sebuah benteng besar berbentuk pentagonal bernama Fort Belgica dibangun di tahun ’20-an memiliki titik pandang paripurna dari salah satu menaranya untuk menyaksikan pemandangan kota ini dengan pelabuhan sepi, kebun pala, dan gunung merapi yang terakhir meletus di tahun 1988. Kunjungan ke Bandar Neira adalah sebuah jelajah sejarah yang berbonus ekplorasi laut. Sempatkan untuk bertandang ke Pulau Hatta (pulau tempat mendiang Bung Hatta diasingkan), yang terletak di paling ujung Timur Kepulauan Banda, yang unik akan area pantai yang berjarak hanya beberapa meter dari batas air, dan memungkinkan Anda untuk berenang di tengah kumpulan ikan hias di antara terumbu karang tropis yang asri dan terpelihara.
Kei
Berada di tenggara Kepulauan Maluku, pulau Kei terbagi menjadi dua: Kei Kecil dan Kei Besar. Keduanya merupakan sebuah wujud
hidden gem di Indonesia. Kei hampir tidak memiliki infrastruktur pariwisata. Tanpa keberadaan hotel berbintang, apalagi resor, dan hanya sedikit orang asing yang datang, keasrian natural destinasi ini justru menyuguhkan pemandangan pantai yang spektakuler dengan air jernih dan keasliannya. Pantai-pantainya masih perawan. Warna-warni kerang dengan pasir lembut menjadi pintu gerbang bagi pulau-pulau yang keindahannya menunggu untuk dijelajah.
Pulau Kei Kecil jauh lebih berkembang dibandingkan Kei Besar yang memiliki topografi jauh lebih berbukit-bukit. Langgur dan Tual adalah dua kota utama. Lintasi jalan dari Langgur menuju barat daya pulau untuk mencapai gua Goa Hawang yang tersohor akan keindahan. Di sini, Anda memungkinkan berenang di air tawar sebening kristal. Jangan lewatkan pemandangan spektakuler kala cahaya sore bersinar menembus ke dalam gua.
Di bagian utara, terletak pulau Bair dengan lagunanya yang indah, siap untuk diselami setiap saat. Kunjungi tiga pulau di barat laut Kei Kecil di mana perairannya menyajikan rangkaian terumbu karang indah.
Spot ini menjadi destinasi favorit yang cocok untuk
snorkeling. Uniknya, di bulan Maret hingga April, burung-burung pelikan yang bermigrasi kerap terlihat di sini. Sederetan pantai lain di Kei dengan keunggulan pribadi yang sayang untuk dilewatkan:
- Pantai Ngursarnadan di desa Ohoililir sangat menakjubkan.
- Pantai Madwaer yang tenang dengan pepohonan kelapa melengkung.
- Pantai Adranan memiliki laut biru jernih
- Pantai Ohoidertawun mampu menghilangkan air sejauh 200 meter kala surut
- Pantai Ngurtavur hanya muncul kala laut surut dan tenggelam kala laut pasang.
- Pantai Ngurbloat atau pantai Pasir Panjang pun tak kalah memesona dengan garis pantai sejauh 5 km yang menghampar pasir putih terhalus di Indonesia.
Forgotten Islands
[gallery columns="2" size="full" ids="8342,8341"]
Masih di perairan Maluku, Forgotten Islands dikenal merupakan perbatasan terakhir untuk menyelam di Indonesia. Membentuk rantai pulau sepanjang 1.000 km yang membentang dari Timor hingga Papua di zona transisi evolusi antara Australia dan Asia. Walau secara resmi dikenal sebagai Maluku Tenggara, kepulauan ini hanya bisa dilintasi rute kapal
live aboard.
Karena lokasinya yang berada di titik peralihan pun, alhasil Forgotten Islands menghasilkan spesies flora dan fauna endemik serta tenar akan ular laut yang kerap ditemukan oleh para
divers. Dalam lingkungan perairan yang seutuhnya murni, ratusan jenis karang dan ikan menyambut
divers dalam pengalaman selam yang penuh sensasi, terlebih saat penampakan hiu paus yang kerap mengunjungi pulau-pulau untuk memakan plankton. Bahkan di garis pantai beberapa pulau, buaya-buaya air asin juga kadang terlihat.
Banyak pulau yang dibentuk oleh aktivasi gunung berapi, karenanya menghasilkan erosi tanah yang minimal dan mewujudkan pemandangan laut luar biasa. Pulau Palu, Manawoka, dan Wetar adalah rumah bagi barakuda terbesar,
manta ray, kerapu raksasa, hiu martil, hingga
scorpionfish, menjadikannya sebagai destinasi petualangan selam yang fenomenal.
Derawan
Konon, keindahan susunan terumbu karang di kepulauan Derawan disandingkan dengan bawah perairan Raja Ampat. Akan tetapi bukan hanya terumbu karang semata yang selama ini telah berhasil menyedot perhatian turis domestik dan mancanegara, untuk bertandang ke gugusan pulau di Kalimantan Timur tersebut.
Tepatnya berlokasi di Kabupaten Berau, kepulauan Derawan terdiri dari 31 pulau yang tersohor akibat pesona empat pulau di antaranya, yaitu Derawan, Kakaban, Maratua, dan Sangalaki.
First of all, pulau Derawan dikenal sebagai lokasi wisata bahari yang masih sangat asri. Air laut berwarna kehijauan dengan visibilitas jernih mampu memperlihatkan hamparan pasir putih di bawahnya. Ekosistem bawah lautnya masih sangat terjaga.
Berawal mula sebagai sebuah desa administratif, pulau ini kemudian diubah menjadi desa wisata. Suatu perubahan yang menuntut penduduknya sadar akan kelestarian dan kebersihan. Prinsip yang ditegakkan warga pun memberi keuntungan besar bagi para pengunjung untuk berkegiatan
snorkeling mau pun
scuba diving (untuk menikmati pesona terumbu karang hingga bangkai kapal).
Pulau ini pun merupakan yang paling lengkap di antara pulau lainnya dalam pengadaan fasilitas layaknya penginapan, restoran, toko suvenir, hingga sarana rekreasi. Sejauh satu jam perjalanan dengan
speedboat dari Derawan, Pulau Maratua yang berbentuk seperti huruf U terbalik menjadi pulau terbesar di antara keempat pulau primadona lainnya. Beberapa jenis ikan laut eksotik layaknya
lion fish hingga pari putih bisa langsung terlihat ‘bermain’ di bawah dermaga. Di satu ujung pulau ini mengelilingi sebuah laguna besar dengan air berwarna toska, sedangkan di ujung lainnya dibatasi oleh dinding berbatu dan terumbu karang.
Next stop adalah pulau Kakaban, di mana Anda dapat mengalami sebuah pengalaman tak terlupakan dengan berenang di danau ubur-ubur tanpa sengat (jenis ubur-ubur ini hanya ada di dua lokasi di dunia, di pulau Kakaban dan Republik Palau).
Lokasi pelestarian penyu hijau di pulau Sangalaki pun tak kalah unik, karena jika beruntung, Anda dapat menyaksikan dengan sejumlah anak penyu yang belum dilepas ke laut. Lalu saat melintas atau menyelam di perairan pulau terakhir ini, Anda kerap ditemani oleh kawanan Manta Ray (ikan pari) yang sekali lagi membuktikan kekuatan daya pikat kepulauan Derawan.
LABUAN BAJO
Kota Labuan Bajo bertempat dalam semilir kedamaian eksotik di ujung paling barat pulau Flores dengan beragam keajaiban alam. Konon hanya berupa sebuah lokasi penangkapan ikan kecil, kini telah berkembang menjadi pintu gerbang yang mengantar Anda ke banyak tujuan eksotik yang tersebar di Nusa Tenggara Timur. Salah satunya adalah Taman Nasional Komodo yang terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991.
Jangan bayangkan lokasi ini sebagai sebuah area kecil, karena sesungguhnya luas taman ini meliputi beberapa pulau yang menyebar. Salah duanya adalah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Tak bisa dipungkiri, keberadaan Komodo yang dilestarikan di taman nasional tersebut menjadi salah satu daya pikat paling kuat dan berharga.
[gallery columns="2" size="full" ids="8348,8344"]
Selain pulau Komodo, Labuan Bajo juga mencakup keberadaan Pulau Padar yang memiliki reputasi tak kalah surgawi, dengan suguhan panorama luar biasa yang dapat Anda saksikan dari puncak pulau. Bentangan abstrak perbukitan hijau dirangkul harmonis oleh birunya laut mewujudkan sebuah pesona alam khatulistiwa yang patut diabadikan. Bagi para petualang, destinasi ini bisa menjadi tujuan berlibur yang ideal, dengan pilihan tanah dan laut untuk ditaklukkan.
Bila bukan dari puncak, alam Labuan Bajo pun mampu dinikmati lewat perairan. Pengalaman pelayaran
live aboard patut dicoba. Pengalaman ini memungkinkan Anda untuk tinggal di kapal selama beberapa hari untuk mengunjungi pulau-pulau yang menyuguhkan keindahan fenomenal sembari menyelam ke dalam keajaiban laut Labuan Bajo.
Luangkan waktu untuk menghampiri sebuah pantai dengan pasir berwarna merah muda yang hanya bisa dicapai melalui perairan. Dikenal dengan nama Pink Beach, pasir merah muda di pantai ini berasal dari pecahan kerang dan biota laut yang ada di sana. Pantai ini tersohor sebagai salah satu dari tujuh pantai berpasir merah muda yang ada di dunia dengan pemandangan bawah lautnya yang tak kalah memesona.
Satu lagi destinasi penting yang wajib dikunjungi di Labuan bajo adalah desa Wae Rebo–sebuah pedesaan eksotik yang berlokasi di tengah-tengah pegunungan. Barisan rumah adatnya yang unik dan kegiatan tradisional yang terjadi sehari-hari menjadi daya tarik pengunjung untuk mempelajari budaya dan menyelami pengalaman kultur yang hakiki. Namun bila lebih tertarik untuk menetap di kota, kini Labuan Bajo memiliki banyak resor dan penginapan kelas dunia yang siap memaksimalkan pelesir Anda. Pondok kayu dengan atap jerami yang tersamar semak belukar di antara pepohonan adalah wujud khas resor setempat, tentu saja dengan pemandangan pelabuhan panoramik yang bisa Anda dapatkan bila beruntung.
GILI ISLANDS
Mustahil bila Anda belum pernah mendengar tentang kemasyhuran tiga pulau kecil yang berada di lepas pantai barat laut Lombok. Pulau-pulau ini dikenal dengan keindahan karang di laut turkois yang menakjubkan dan pengalaman
snorkeling yang tak terlupakan. Keanekaragaman hayati laut tropis yang kaya dan tersaji dalam visibilitas yang jernih sepanjang tahun. Begitu dicintai oleh kalangan penyelam, melahirkan
diving centre yang tersebar di tiga pulau ini.
Untuk sekian lama, wujud akomodasi di Gili Trawangan, Air, dan Meno telah beralih dari gubuk-gubuk pantai menjadi hotel dan resor mewah kelas dunia. Namun gaya hidup yang santai khas tepi pantai tetap bertahan. Terlebih lagi tanpa keberadaan kendaraan bermotor. Walau memiliki kesamaan dari aspek eksotisme alam, setiap pulau memiliki karakteristik uniknya sendiri. Pengunjung disuguhkan pengalaman yang menyeluruh, mulai dari berpesta di atas kapal hingga
sunset tuntas, hingga serunya
aqua yoga yang penuh sensasi.
[gallery columns="2" size="full" ids="8349,8343"]
Ada baiknya untuk mengenali tiap Gili sebelum mengunjungi. Pulau Gili terbesar dan paling berkembang adalah Gili Trawangan. Sebuah pulau pesta riuh yang memikat campuran kerumunan pengunjung domestik dan mancanegara ke pantainya. Siang hari, pulau ini ramai dengan kegiatan
diving,
sunbathing, hiruk pikuk kafe dan restoran
seafood yang menyajikan kuliner laut segar langsung dari panggangan, serta para pedagang pasar atau penarik cidomo (kereta kuda serupa andong) yang hilir mudik. Malam hari, Gili Trawangan unjuk gigi dalam keahliannya menggelar pesta
rave yang berlangsung hingga dini hari.
Lalu ada Gili Meno, terapit di antara dua pulau lainnya, adalah pulau yang paling kecil dan paling alami, yang membuatnya menjadi tujuan favorit bagi para
honeymooners dan penyuka satwa liar. Di sini terdapat suaka penyu yang senantiasa menganugerahkan populasi penyu laut yang terus berkembang untuk mendampingi para
divers.
Last but not least, dengan pesonanya sendiri, lingkungan Gili Air menyuguhkan desa dan gubuk-gubuk tradisional khas Lombok, yang juga menjual berbagai kerajinan yang diproduksi secara lokal. Selain menyajikan budaya otentik, pecinta aksi pun mendapatkan respon tantangan di sini dengan berbagai atraksi
avant-garde yang disediakan seperti
kitesurfing,
subwinging, hingga
aqua yoga.
ALOR
Kepulauan Alor menyembunyikan daftar panjang kemegahan layaknya keajaiban bawah laut yang spektakuler hingga budaya unik penduduk di dataran tinggi. Merupakan kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, kepulauan Alor terbentuk dari 20 pulau dan kini sukses menjadi destinasi
diving kelas dunia. Setidaknya ada 50 titik selam yang membentang dari pulau Alor ke pulau Pantar hingga beberapa pulau di sekitarnya.
Pulau Pantar sendiri memiliki Taman Laut yang berlokasi di Selat Pantar. Perairan Indonesia dan Australia bertemu dan menghimpun ragam biota laut yang sangat kaya. Pengunjung bisa menemukan gugusan terumbu karang yang sehat sampai kawanan lumba-lumba dan hiu.
Pesona pantai ada di Pantai Ling Al yang berbentuk teluk minim ombak dan dirangkul oleh perbukitan hijau yang kontras dengan warna biru jernih lautnya. Lalu Pantai Pigewa pun tersohor karena batuan berlubang yang unik.
Tak hanya pantai, Alor pun mewadahi sebuah air terjun yaitu Air Terjun Mataru. Sebuah kolam di tengah hutan dengan air toska nan jernih yang dikenal dengan nama Kolam Bidadari. Kedua wadah air ini adalah sumber kesegaran natural tengah pulau, tak tercemar sampah dan kotoran.
Bila mengidamkan area yang lebih tenang, bersantai lah di Pulau Kepa yang indah dan hanya dihuni tidak lebih dari 50 orang. Pulau Alor sendiri dihuni oleh warga sub-etnis Flores yang masih mempertahankan cara hidup tradisional dengan budaya unik, dikenal sebagai Takpala. Konstruksi perumahan otentik yang meyerupai piramida, bertutup daun kelapa, dan dinding anyaman bambu khas pemukiman Takpala menjadi nilai seni budaya yang tak terhingga nilainya di Alor.
TRITON BAY
Di tahun 2008, Kabupaten Kaimana di Provinsi Papua Barat, menetapkan 6.000 meter persegi tanah sebagai Daerah Perlindungan Laut khusus (bersama dengan Raja Ampat dan Teluk Cendrawasih yang juga berada di Papua) dikenal sebagai Triton Bay. Teluk ini dikenal lewat kekayaan laut yang melimpah. Anda dapat menemukan spesies menarik seperti kuda laut kerdil, hiu paus, ikan marlin, lumba-lumba, hingga beragam spesies endemik.
Lalu taman-taman karang lunak yang terdiri dari bebatuan besar yang mencakup rangkaian karang cantik dan semak-semak hitam seolah menari mengikuti arus lembut. Ada lebih dari 30 titik selam di sekitar Triton Bay yang terletak di antara Laut Aiduma dan Selat Iris, atau area sekitar seperti White Rock yang dikenal karena ekosistem kepiting dan semak-semak koral, Pulau Aras yang tenar karena kawanan ikan
snapper,
damsel, dan
hunting jacks, Bo’s Rainbow dengan batu-batu besar dan taman karang lunak, Flasher Beach yang dipadati oleh ikan-ikan karang berwarna-warni, dan banyak area lainnya. Penyelaman malam dan siang sudah biasa, maka kegiatan selam di kala matahari terbenam akan memberikan sensasi tersendiri dengan pemandangan bawah laut yang spektakuler.
(
images GETTYIMAGES)