30 September 2020
Memahami Sejarah Indonesia Lewat Film

Menyimak film-film sejarah perjuangan Indonesia yang mendekatkan kita pada rasa cinta negeri.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, beberapa film Indonesia sukses mengangkat sosok pahlawan dan tokoh sejarah perjuangan. Beberapa di antaranya adalah Ir. Soekarno, R.A. Kartini, H.O.S Tjokroaminoto, Panglima Besar Jenderal Soedirman, dan lainnya. Film merekam sejarah dan melestarikan peristiwa-peristiwa yang kelak tertanam dalam ingatan generasi-generasinya. Berikut adalah daftar film dan sinopsis mengenai enam film karya sineas Indonesia yang menceritakan tokoh-tokoh sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
SOEKARNO

Film Soekarno mengisahkan biografi Presiden Indonesia, Soekarno, sejak masa kecilnya. Kita akan melihat masa kecil, kisah percintaan, hingga perjuangannya pada bangsa dan negara. Berfokus pada masa-masa awal perjuangan Bung Karno dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam film ini juga turut menampilkan pidato-pidato Soekarno yang membangkitkan semangat dan rasa cinta negeri, salah satunya berjudul Indonesia Menggugat. Latar waktu mulai tahun 1934, kemudian berjalan mundur ke masa kecil sang Bapak Bangsa. Anda akan diantar menyelami masa muda Soekarno dalam membangun ide-ide kebangsaan, hingga perjuangannya membebaskan diri dari tahanan dan mengantarkan rakyat Indonesia meraih kemerdekaan.
Pemain: Ario Bayu, Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi
Sutradara: Hanung Bramantyo
Nonton di: Netflix
GIE

Salah satu film Indonesia terbaik dengan muatan sejarah yang idealis. Diadaptasi dari buku berjudul Catatan Seorang Demonstran, yang merupakan publikasi dari buku harian Soe Hok Gie. Kisah antara kehidupan pribadi Gie dan isu sosial politik di film Gie disajikan secara seimbang. Plot cerita disajikan dengan kronologis tahun yang jelas. Dibagi dalam dua babak: masa remaja Gie yang mengajak kita melihat bagaimana pemikiran dan cara pandang sosok ini sebelum ia mengambil peran dalam masyarakat, dan sebagai mahasiswa yang bebas.
Berlatar tahun 1960-an, film Gie menghadirkan visual kota Jakarta dari masa tersebut dengan kemiripan nyaris sempurna. Dengan filter warna hangat sephia, orang akan lupa bahwa film ini digarap pada tahun 2000-an. Belum lagi desain kostum, makeup, dan penulisan dialog dalam tiap adegan yang terasa maksimal.

Bicara perkembangan sejarah politik di Indonesia pada masa transisi kepemimpinan Soekarno menuju Soeharto, ada jarak antargolongan di Indonesia. Mulai dari pihak yang bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), masyarakat yang kerap terbuai dengan kharisma Soekarno, hingga golongan organisasi masyarakat (ormas) yang menginginkan perubahan. Gie yang keturunan Tionghoa, adalah sosok idealis yang tak berpihak pada sosok pemimpin manapun. Pendiriannya mandiri dan cenderung netral memelihara intelektual tinggi sebelum terjun dalam perjuangan sosial politik.
Pemain: Nicholas Saputra, Jonathan Mulia, Wulan Guritno
Sutradara: Riri Riza
Nonton di: Netflix
GURU BANGSA TJOKROAMINOTO

Salah satu orang yang berjasa pada awal-awal kemerdekaan Indonesia, Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto. Dalam film ini, kita akan melihat saat Tjokroaminoto (diperankan Reza Rahadian) menyadarkan masyarakat yang kala itu masih minim pendidikan, miskin, dan tidak ada sekolah bagi rakyat. Tjokroaminoto kemudian mendirikan organisasi Sarekat Islam. Perkumpulan yang dibentuk untuk merangkul kaum muda Indonesia dalam melawan penjajahan kolonial Belanda.

Namun konflik tak bisa dicegah. Lama-kelamaan, gerakan Tjokroaminoto mulai menjadi ancaman bagi pemerintah Hindia Belanda. Di tengah upaya Belanda menghentikan perjuangan Tjokroaminoto, pahlawan ini juga harus menghadapi perpecahan yang terjadi di organisasinya.
Pemain: Reza Rahadian, Putri Ayudya, Sujiwo Tejo, Alex Komang, dan Christine Hakim.
Sutradara: Garin Nugroho
Nonton di: Netflix
KARTINI

Cerita ini merupakan adaptasi kisah nyata tentang Kartini. Pahlawan perempuan paling populer di Indonesia. Kala itu, sekitar awal tahun 1900-an, Indonesia masih berada dalam jajahan Belanda. Pulau Jawa berada dalam pimpinan para ningrat, dengan pengawasan dari pemerintah Belanda. Dalam hal pendidikan, hanya ningrat atau kelompok bangsawan yang boleh bersekolah dan mendapat pendidikan. Kaum perempuan dilarang memperoleh pendidikan yang tinggi. Asumsinya, perempuan Jawa hanya memiliki satu tujuan: menjadi istri dari seorang laki-laki.

Di dalam rumah, ketidaksetaraan menjadi sangat ketara bagi Kartini. Ia menyaksikan bagaimana ibu kandungnya, Ngasirah, menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri. Lantaran tidak punya darah ningrat, Ngasirah dianggap sebagai pembantu. Ayah Kartini, Raden Sosroningrat, yang mencintai Kartini dan keluarganya juga tak berdaya melawan tradisi ini. Film ini mengisahkan Kartini yang berjuang sepanjang hidupnya untuk kesetaraan hak pendidikan, terutama bagi kaum perempuan. Bersama dua saudarinya, Roekmini dan Kardinah, Kartini membuat sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan kerja untuk rakyat di Jepara.
Pemain: Dian Sastrowardoyo, Ayu Shita, Adinia Wirasti, Acha Septriasa, dan Christine Hakim
Sutradara: Hanung Bramantyo
Nonton di: Netflix
JENDERAL SOEDIRMAN

Tidak seperti film biopik pada umumnya, Jenderal Soedirman tidak menceritakan sejarah kehidupan sang jenderal dari muda hingga tua. Film ini berfokus pada perjuangan Jenderal Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Jenderal Soedirman (diperankan Adipati Dolken) terkenal dengan sistem perlawanan gerilyanya pada Belanda. Walaupun ia menderita sakit paru-paru, Soedirman tetap kuat memimpin pasukannya. Di film ini kita melihat perjuangan, strategi, dan kegigihan Soedirman serta pasukannya dalam melawan penjajah Belanda. Mengambil latar waktu setelah proklamasi atau masa perang mempertahankan kemerdekaan di Yogyakarta; yang kala itu menjadi Ibu Kota Republik Indonesia sekaligus pusat perjuangan melawan Belanda.
Pemain: Adipati Dolken, Lukman Sardi, Baim Wong, Nugie, Ibnu Jamil, dan Mathias Muchus.
Sutradara: Viva Westi
SULTAN AGUNG: TAHTA, PERJUANGAN, CINTA

Film bergenre drama kolosal ini mengangkat kisah tokoh Sultan Agung yang kerap digambarkan sebagai sosok yang ambisius dalam literatur Belanda, salah satunya karena keputusannya menyerang Batavia.
Gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma segera disandang Raden Mas Rangsang tepat selepas ayahnya, Panembahan Hanyokrowati, wafat. Bukan perkara mudah baginya untuk menggantikan peran sang ayah, terlebih saat itu ia masih remaja. Sultan Agung (diperankan aktor Ario Bayu) memiliki tugas besar yakni harus menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai-berai oleh politik VOC yang dipimpin Jan Pieterszoon Coen di bawah panji Mataram.

Dalam perjuangan ini, ia juga harus menghadapi berbagai pengkhianatan. Menjelang akhir hidupnya, Sultan Agung menghidupkan kembali padepokan tempatnya belajar, melestarikan tradisi dan karya-karya budaya Mataram. Film berdurasi 148 menit tersebut turut dibumbui pergolakan batin Sultan Agung. Ia harus mengorbankan cinta sejatinya dengan menikahi perempuan ningrat yang bukan pilihan.
Pemain: Ario Bayu, Marthino Lio, Adinia Wirasati, Putri Marino, Lukman Sardi, Teuku Rifnu, Anindya Putri, dan Christine Hakim.
Sutradara: Hanung Bramantyo
Nonton di: iFlix