15 Agustus 2020
Mengayuh Gondola di Venesia

Aura keanggunan senantiasa terpantul dari perairan Venesia yang mewujud dalam pesona lanskap kota terapung nan ajaib.
Venesia mengemas pesona masa silam yang terhubung dari satu aliran kanal ke kanal lainnya, terlindung oleh pulau panjang Lido dari hempasan ombak Adriatik hingga mencipta laguna mandiri sebagai basis kota. Di kunjungan pertama ataupun kesekian kalinya, kota berumur 1.700 tahun ini tidak pernah kehilangan kapasitasnya untuk memikat indera petualang Anda—terhitung sejak awal keluar dari stasiun kereta Santa Lucia dan disambut oleh kilau perairan Grand Canal berkubah San Simeon Piccolo yang memesona.
Museum Venesia adalah kelas dunia, dan 141 gerejanya turut berperan sebagai galeri seni mandiri. Kekayaan kota senantiasa terpajang apik di tiap garis arsitektural bergaya Renaissance dan Gothic dengan sentuhan era Romawi, Byzantium, hingga Ottoman. Ada 150 kanal dengan lebih dari 400 jembatan yang menghubungkan 118 pulau di laguna Venesia. Taksi air (vaporetto) dan gondola yang romantis siap membawa Anda melintasi kanal-kanal sempit hingga perairan terbuka.
Berstruktur unik, Venesia bukan kota biasa yang membiarkan Anda mengawali langkah hanya bermodalkan intuisi impulsif. Kenali betul cara mencapai kota dan bagaimana menelusurinya.

Kemegahan Arsitektur Era Lampau
Grand Canal merupakan jalur laguna yang berperan sebagai jalan utama kota—cerminan kejayaan arsitektur Venesia dengan lebih dari 50 palazzi (bangunan Renaissance) dan enam gereja megah di tepinya. Di ujung, presensi Basilica di San Marco dan Palazzo Ducale menjadi panorama pamungkas. Untuk mendapatkan gambaran terbaik Venesia, awali dengan menaiki taksi air #1 yang melintasi Grand Canal, berangkat dari stasiun kereta lalu memotong pusat kota dan melakukan banyak pemberhentian di sejumlah titik penting.
Berbagai aktivitas yang terjadi di Venesia kerap berawal dari Piazza San Marco. Alun-alun tersohor tersebut dianggap sebagai jantung kota hingga menjadi titik pusat kegiatan yang konstan. Dikelilingi barisan kafe alfresco elegan dan butik- butik mewah berfasad klasik, lokasi ini menjadi spot paling tepat untuk menyerap esensi vibran khas Venesia. Seiring mengamati garis rancang arsitektur nan rumit di barisan gedung yang merangkulnya, ditemani sepiring spaghetti carbonara yang otentik, dan segelas cappucino—atau wine—Anda akan menangkap skenario yang diisi oleh sejumlah kerumunan turis dari berbagai negara, gerombolan burung merpati yang dramatis, dan para penjaja suvenir unik.

Basilica di San Marco berdiri megah di sisi alun-alun. Salah satu gereja terindah di dunia dengan kemewahan yang terpantul dari tiap sudutnya, dimulai dari empat kuda perunggu yang menjaga pintu masuk. Seluas 8.000 meter persegi, basilika didirikan di abad ke-9. Renovasi yang dilakukan pada tahun 1932 memadukan arsitektur dunia Timur dan Barat, tampak dari presensi kubah Byzantium, tata letak salib Yunani, serta dinding berlapis marmer dari Suriah, Mesir, dan Palestina.
Satu lagi landmark di Piazza San Marco yaitu Palazzo Ducale, pemegang utama kehormatan bangunan terapung dengan arsitektur Gothic yang menakjubkan. Situs ini berperan sebagai tempat tinggal resmi Doge (pemimpin Venesia, kini Wali Kota), pusat pemerintahan, sekaligus istana keadilan, di mana atapnya menaungi kamar-kamar besar milik negara, kompleks ruang dewan, aula pengadilan, hingga penjara.
Ponte di Rialto adalah jembatan berumur 400 tahun yang melintas di atas Grand Canal. Perancangan jembatan ini menarik persaingan antara para arsitek terbaik di akhir abad ke-16, seperti Michelangelo dan Palladio, yang dimenangkan oleh Antonio de Ponte. Walau kini riuh oleh barisan kios suvenir, panorama yang tampak dari atas jembatan tak boleh terlewatkan.

Gempita Kota Festival
Sebagai kota yang mendefinisikan budaya dalam bentuk pengalaman menyeluruh, acara-acara terbaik Venesia menarik sekitar 30 juta audiens setiap tahunnya. Salah satunya, Venice Carnival yang tersohor. Walau berpusat di Saint Mark’s Square, perayaan ini memenuhi tiap sudut kota. Dengan sejumlah agenda semarak—lomba perahu layar, pameran seni, berbagai pertunjukkan yang disponsori oleh porsi epik wine—pengalaman Carnevale yang utama adalah menghadiri pesta topeng yang glamor. Di masa lampau, topeng digunakan untuk menghapus garis kesenjangan antara kelas-kelas dalam masyarakat demi memungkinkan segala lapisan berbaur dalam suka cita parade.
Perhelatan Venice Biennale yang masyhur senantiasa menyajikan ekshibisi kelas dunia yang didedikasikan untuk pecinta seni kontemporer, tarian, film, arsitektur, dan teater. Agendanya yang megah mewujudkan sebuah konstelasi pertunjukkan: pameran sentral yang dikuratori oleh direktur artistik, paviliun nasional yang diselenggarakan oleh masing-masing negara (terdapat sekitar 86 negara partisipan), hingga sejumlah pameran independen yang berlangsung di penjuru Venesia.

Telah berlangsung selama lebih dari 75 tahun, Venice International Film Festival menjadi perayaan seni sinema tertua di dunia, dan juga, salah satu yang paling berpengaruh. Festival ini menarik nama-nama besar dunia perfilman dunia, mulai dari para aktor kawakan, sutradara dan produser, para jenius lainnya di balik layar sinema, hingga para penggemar, mengumpulkannya dalam sebuah perayaan karpet merah selama sebelas hari di pulau Lido.
Setiap Oktober, Venesia menyambut kehadiran kurang lebih 8.000 orang pelari untuk menyelami pengalaman kota dari perspektif unik yang digagas oleh Venice Marathon. Menyusuri dataran abad ke-18 di tepi laguna, atau “riviera del brenta”, taman-taman Renaissance, dan Grand Canal. Lain waktu di bulan Mei, Moonlight Half Marathon yang tak kalah indah juga terselenggara.

Sejumlah tradisi perayaan khas perairan pun tak luput terhelat. Dari sekian banyak, Festa della Sensa menjadi yang utama, sebagai perayaan ikatan kota yang tak terpisahkan dan hidup berdampingan dengan air. Ini adalah upacara simbolik antara kota dan laut. Wali Kota Venesia memimpin prosesi dengan arak-arakan kapal warna-warni menuju Saint Mark’s Basin untuk melempar cincin upacara ke laut sebagai penanda persatuan.
Ada pun Vongalonga yang telah merayakan keunggulan “dayung di atas mesin” selama lebih dari 40 tahun. Acara ini berawal untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk lalu lintas motor di laguna Venesia, dan kini berkembang menjadi salah satu perayaan terunik kota ini—menyatukan hampir 7.000 pendayung di lebih dari 1.700 kapal tanpa motor dalam berbagai bentuk yang dikayuh di ‘sirkuit’ sepanjang 30 km.

Kota Kecil Perairan Venesia
Di balik arsitektural bangunan-bangunan bersejarah dan keglamoran berbagai perhelatan prestisius, DNA Venesia sesungguhnya bersumber dari keterampilan yang ditempa selama berabad-abad, dalam mencipta sejumlah kerajinan seni otentik yang menjadi simbol kota ini.
Salah satu yang paling ikonis: perahu gondola. Sebelum berlayar di kanal-kanal Venesia dan terekam dalam ratusan potret setiap harinya, perajin melahirkan sebuah gondola sebagai mahakarya yang dibesut lewat keterampilan tajam. Panjang, sempit, asimetris, dalam warna hitam mengilap. Perhelatan pernikahan selalu melibatkan kemegahan gondola, yang berhias enam pita pada haluannya sebagai lambang enam distrik Venesia.
Venice Carnival terhubung erat dengan kostum mewah dan peran topeng, yang hingga kini didekorasi secara manual dengan perhatian besar terhadap detail dan menjadi ciri khas kerajinan kota ini. Topeng Venesia terbuat dari bubur kertas yang didekorasi dan dicat secara seksama dan tercipta sebagai karya seni yang sesungguhnya bernilai lebih dari sekadar suvenir semata.

Pulau Murano menjadi lokasi lahirnya seni Murano Glass. Dengan metode meniup bola kaca pijar yang mampu meledakkan kaca menjadi bola- bola dengan bentuk sesuai keinginan, seniman di balik pembuatannya telah mengenyam ilmu turun temurun. Murano Glass memiliki warna-warni cerah tradisi Venesia, seperti emas dan merah, dan kini kerap terinspirasi oleh sentuhan modern.
Di pulau lainnya, Burano, tradisi membuat renda tercipta. Budaya ini berasal dari zaman keemasan Repubik Venesia di abad ke-16 karena harga ekspornya yang sangat tinggi. Bahkan sekolah merenda pernah dibuka di tahun 1872. Renda Burano membutuhkan berbulan-bulan pengerjaan, karenanya menjadi produk yang memiliki aspek prestise tersendiri.
Kreasi manik-manik dan murrine khas Venesia yang terbuat dari gelas merupakan seni menguntai perhiasan yang unik. Dihasilkan dalam warna-warna vibran, tampilan perhiasan pun bersinar layaknya simbol kota Venesia. Kini, pilih sendiri suvenir yang sesuai selera Anda, karena tiap karya seni kota ini merealisasikan keintiman Venesia yang personal dan tak terlupakan.