16 Februari 2021
Gaya Quirky Dalam Desain Kontemporer

Konsep hunian tipikal daerah tropis pada rancangan FADD Studio di kota Bengaluru, India, dihidupkan oleh sudut-sudut bergaya quirky dalam lingkaran kontemporer. Oleh RIRI WAROKKA.
Pintu dengan bukaan lebar mengawali perjalanan memasuki hunian kontemporer dalam lanskap berelemen zen dan tropis seluas 10.000m2 . Diikuti deretan panel kayu melengkung yang tampil sebagai dekorasi arsitektur pada dinding hingga langit-langit di sepanjang area foyer dan living room, nuansa kontemporer kian kuat. Atraksi lain dapat ditemui pada bagian lantai, permainan palet natural berpola geometris yang dihidupkan oleh warna terakota dan biru prusia. Begitu melewati area foyer, mata tertuju pada instalasi keramik karya Vinod Daroz pada dinding beton, seolah-olah menjadi titik awal perjalanan penuh unsur eklektik.
Instalasi keramik karya Vinod Daroz pada dinding beton. Pola zig-zag ubin Bharat; berwarna abu-abu, biru terang, dan terakota, bersama aksen kayu format lengkung pada dinding menghidupkan atmosfer lorong depan kamar tidur utama.

Sekeliling hunian dibingkai kaca berukuran masif. untuk meminimalkan batasan antara indoor dan outdoor. Pencahayaan alami sengaja dibiarkan bebas memenuhi setiap sudut ruang. Visual lapang dan tidak kaku dalam palet warna netral ditampilkan dalam konsep ruang tanpa adanya partisi solid antara living room, area makan, dan area dapur. Nuansa intim dan eksklusif tetap mengalir pada living room dengan tatanan seating area; terdiri dari sofa Husk dari B&B Italia dan armchair dari Moroso, yang berpusat. Muncul sebagai pemeran utama, megah berdiri chandelier ikonis dari Baccarat, menambah kesan megah tanpa melepaskan karakter quirky. Pandangan meluas ke arah dapur rancangan Plusch Living berkonsep open kitchen, lengkap dengan island station. Tepat di sebelahnya tampak area makan yang sangat hangat dalam komposisi warna serupa dengan pola lantai. Dominasi dinding beton yang lekat akan kesan dingin, disandingkan bersama aksen interior berupa garis lengkung dari deretan balok kayu untuk mengembuskan napas kontemporer.

Sideboard berdesain unik kian menguatkan kesan kontemporer yang meruang. Meja makan dan lampu gantung bergaya industrial dilembutkan lewat visual elegan dari deretan kursi makan yang mengambil palet warna serupa dengan ubin.
Elemen penuh keunikan selalu dapat ditemukan di tiap sudut hunian ini. Bagi sang pemilik—yang sangat menyukai travelling, hunian diibaratkan sebagai kanvas untuk bereksperimen yang terasa personal dan nyaman. Pengalamannya ke berbagai negara mendasari keinginannya untuk memiliki rumah yang menarik lewat perpaduan corak dan motif. Pada master bedroom, lantai beton yang dingin, dimeriahkan furnitur-furnitur berbingkai kuningan terinpirasi oleh budaya Maroko. Nuansa tersebut pun diaplikasikan pada kamar mandi utama—dominan oleh material kuningan dan ubin ala Maroko—yang muncul dalam rona gelap. Pendekatan berbeda hadir di kamar mandi anak yang tampil lebih pop dalam warna biru yang dihiasi oleh permainan pola ubin ala patchwork quilt khas Maroko dan lampu gantung putih nan quirky sebagai focal point.
Area mezzanine didesain dalam kamar tidur anak. Tangga besi hitam ultramodern secara kontras menempel pada built-in kabinet multi fungsi berwarna natural. Master bedroom tampil chic penuh warna dalam karakter desain Maroko.

Terlepas dari bangunan utama, ruang santai keluarga yang lebih privat hadir dalam atmosfer elegan dan hangat. Bangunan yang berdiri di samping area kolam renang outdoor sengaja dirancang berbeda, jauh dari nuansa eklektik dan playful yang terlihat pada hunian utama. Namun bingkai-bingkai kaca besar tetap berada di sekeliling bangunan, senyawa dengan konsep ‘opening’ dari FADD Studio, khusus untuk hunian yang dijadikan sang pemilik sebagai vacation house.
photography GOKUL RAO KADAM courtesy FADD Studio

Harmonisasi Visual antara Alam dan Realitas Kehidupan Urban Ditunjukkan oleh R+R Architects dalam Sebuah Hunian Di Ahmedabad, India

Ledakan Energi Kromatik yang Artistik Menggubah Desain 'Vibrant' Untuk Apartemen Bergaris Rancang 'Open Space'