CULTURE

3 November 2022

Murai Art Projects Persembahkan Kreativitas Tanpa Batas


Murai Art Projects Persembahkan Kreativitas Tanpa Batas

Perkembangan dunia seni kontemporer di Indonesia belakangan semakin semarak dan mulai menyentuh kalangan pencinta seni dengan lebih luas. Kemajuan ini menandakan terdapat kreativitas yang melimpah tanpa batas dalam dunia seni. Kehadiran seni turut diyakini memiliki pengaruh besar yang membuat manusia selalu mengharap sensasi dan pengalaman baru dalam konteks seni yang tidak hanya menggelitik visual tetapi juga menggugah rasa, jiwa, serta daya pikiran.


Murai Art Projects memulai inisiasi pertama dengan mempersembahkan karya-karya dari hasil kolaborasi desainer furniture Laurence Howell dengan dua seniman Indonesia, Naufal Abshar dan Bunga Yuridespita. Sebuah pendekatan baru berupa desain furnitur yang diciptakan melalui proses kreatif dengan wujud produk tiga dimensi menjadi “kanvas” bagi karya lukis Naufal dan Bunga.




Murai Art Projects sendiri didirikan pada 2021 oleh Yudi Wanandi dan Ari Sanjaya dengan visi mengembangkan dan memperkaya skena seni kontemporer di Indonesia. Sebuah wadah kolaborasi yang bertujuan mempertemukan talenta dari beragam bidang kreatif untuk melakukan eksplorasi dan eksperimen seni agar memperkaya pengalaman menikmati seni, baik di skena domestik maupun internasional. Murai Art Projects turut memberikan edukasi kepada publik tentang seni kontemporer Indonesia melalui kerjasama dengan ahli di beragam bidang kreatif dan juga seniman dari berbagai latar belakang.


Dalam pameran bertajuk Timeless Creativity-A Different Kind of Canvas yang diselenggarakan di Senayan City Mall GF-10 dan terbuka untuk publik sejak 28 Oktober 2022 sampai 4 November 2022 ini, Murai Art Projects memamerkan tujuh karya hasil kolaborasi yang akan memberikan pengalaman baru dalam menikmati karya seni.



“Sebuah kolaborasi seni yang belum pernah ada di Indonesia sebelumnya. Dengan mempertemukan teknologi material dan juga metoda produksi yang tepat, inisiasi kali ini menghasilkan produk fungsional yang memiliki nilai seni tinggi. Murai Art Projects memberikan wadah bagi kami untuk terus mendukung seniman bertalenta tinggi dan juga insan kreatif di Indonesia untuk bisa menghasilkan karya-karya yang tentunya semakin memperkaya khasanah seni kontemporer di Indonesia,” Jelas Yudi Wanandi, Co-Founder dari Murai Art Projects, CEO The Jakarta Post, Co-Founder Balai Lelang Larasati, dan juga Board of Young Art Collector di Art Jakarta.


Untuk pameran kali ini Naufal berkarya pada meja makan (dining table) dengan dua bentuk yang berbeda (empat persegi panjang dan bulat), dan lemari penyimpanan koleksi jam tangan (watch cabinet). “Kita sebagai manusia terus bermimpi dan mengejar kekayaan dan kesejahteraan yang kemudian menjadi sebuah pencapaian. Kemudian, kita tiba-tiba sadar telah melewatkan banyak waktu dan momen penting. Pemikiran inilah yang saya hadirkan dalam karya saya untuk lemari penyimpanan jam tangan.” Naufal Abshar menjelaskan.




Naufal memanfaatkan media campur yang biasa dia kerjakan (kolase kertas dan fotografi) kemudian secara digital di print ke permukaan keramik dengan teknologi dari QUADRA dan menambahkan goresan dengan pewarna berbahan dasar silica untuk karyanya di meja makan. Sementara, untuk lemari penyimpanan jam tangan, Naufal juga menambahkan gambar gedung pencakar langit di bagian depannya untuk menguatkan struktur simetris dan menjadi fokus visualnya.


Sementara Bunga Yuridespita berkarya pada satu lemari penyimpanan jam tangan wanita, dan dua lemari penyimpanan minuman. “Dalam kolaborasi ini saya meneruskan eksplorasi saya dalam karya instalasi, patung, dan lukisan yang selama ini saya lakukan. Untuk mencapai kualitas interaktif antara penikmat dengan hasil akhirnya, saya memanfaatkan permukaan luar lemari dan juga kualitas tiga dimensi dari desain lemari.” Papar Bunga Yuridespita, seniman lulusan ITB yang saat ini berdomisili di Bandung.




Dalam proses interaksi kreatif yang terjalin, Laurence Howell sebagai desainer furniture dan juga desainer untuk Ku Casa merasakan ini adalah tahap mencari formula untuk mencapai karya yang sepanjang waktu dan juga memiliki material serta detail yang lebih sophisticated. Menurutnya, “Salah satu area yang Ku Casa selalu ingin mengeksplorasi adalah pertemuan antara seni dan desain agar produk kami bisa mencapai kualitas yang lebih unik, mewah, dan juga bernilai seni tinggi dari hasil kreatif tangan seniman bertalenta. Produk-produk furnitur yang bertahan sepanjang waktu dan collectible.”


“Melalui kolaborasi ini Murai Art Projects juga mendorong insan kreatif bertalenta yang terlibat untuk lebih mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru salam cara mereka berkarya dan juga pendekatan kreatifnya. Timeless Creativity kali ini membuka cara pandang, memberikan perspektif baru, dan juga menjadi pengalaman lain dalam menikmati karya seni,” Ari Sanjaya selaku Co-Founder Murai Art Project dan Founder Ku Casa brand furniture menambahkan.


Pameran ini diharapkan mampu menarik perhatian para pelaku seni dan kolektor, dan khalayak umum untuk menikmati karya kolaboratif ini sekaligus memberikan edukasi kepada publik tentang apresiasi desain dan seni. Tujuh karya yang dipamerkan merefleksikan visi dari Murai Art Projects kali ini dan menjadi awal dari inisiatif menjadi wadah eksplorasi kreatif di Indonesia.