FASHION

9 September 2025

Bvlgari Persembahkan Penunjuk Waktu Ikonis Octo Finissimo di Geneva Watch Days 2025


Bvlgari Persembahkan Penunjuk Waktu Ikonis Octo Finissimo di Geneva Watch Days 2025

Text by Syavilla Ramadhani ; (photo: Doc. Bvlgari)

Kehadiran Bvlgari di Geneva Watch Days 2025 kembali membuktikan bagaimana rumah perhiasan dan horologi asal Roma ini menjadi salah satu pemain utama dalam lanskap haute horlogerie dunia. Ajang bergengsi yang setiap tahunnya menjadi panggung untuk inovasi jam tangan kelas dunia tersebut terasa semakin istimewa tahun ini, karena Bvlgari menghadirkan sebuah retrospektif eksklusif yang menyoroti koleksi Octo Finissimo—ikon modern yang selama lebih dari satu dekade mendefinisikan standar baru dalam desain, presisi, dan gaya.

Octo Finissimo dikenal sebagai jam tangan ultra-thin yang menantang batas horologi tradisional sekaligus menampilkan identitas visual kuat. Dari rekor ketipisan hingga desain arsitektural yang terinspirasi warisan Romawi, setiap lekuk, proporsi, dan material dari titanium ringan hingga logam mulia menunjukkan keseimbangan antara inovasi teknis dan ekspresi artistik, menjadikannya lebih dari sekadar penunjuk waktu, melainkan simbol gaya hidup modern yang memadukan tradisi dan elegansi.


Geneva Watch Days 2025 menjadi momentum untuk merayakan perjalanan luar biasa sekaligus memperkenalkan dua interpretasi terbaru yang semakin menegaskan posisi Octo Finissimo sebagai ikon kontemporer. Salah satu sorotan utamanya adalah hadirnya Octo Finissimo Lee Ufan x Bvlgari, yang merupakan hasil kolaborasi dengan seniman kelahiran Korea yang berbasis di Jepang, Lee Ufan. Menurut Fabrizio Buonamassa Stigliani, Direktur Kreatif Penciptaan Produk Bvlgari, inspirasi desain ini muncul dari kekagumannya pada karya Lee Ufan yang kerap mempertemukan batu dan cermin. “Awalnya tampak mustahil dua elemen itu bisa bekerja bersama, tetapi ternyata keduanya berpadu begitu harmonis,” ungkapnya.


Terinspirasi dari kontras antara batu yang statis dan pantulan tak terbatas cermin, jam tangan ini tampil berani dengan dial bercermin sederhana yang diperkuat casing titanium. Hadir dalam edisi terbatas hanya 150 buah, setiap unit diberi sentuhan akhir manual yang unik, sehingga tidak ada dua jam tangan yang benar-benar sama. Di dalamnya, berdetak kaliber manufaktur BVL 138 dengan mikro-rotor setebal 2,23 mm, menjaga profil tipis ikonis Octo Finissimo. Sementara itu, caseback caseback dengan tanda tangan Lee Ufan menghadirkan dimensi personal yang menegaskan identitas jam ini sebagai karya seni sejati, lebih dari sekadar instrumen penunjuk waktu.





Bersamaan dengan itu, Bvlgari juga memperkenalkan Octo Finissimo Marble Tourbillon, sebuah kreasi yang menantang batas material dengan menghadirkan dial dari marmer biru tua Italia. Terinspirasi dari kekuatan emosional dan estetika marmer yang lekat dengan budaya Romawi, jam tangan ini memadukan kemegahan klasik dengan presisi horologis modern. Mengukir marmer tipis untuk dial merupakan tantangan teknis luar biasa, namun keahlian para spesialis Maison berhasil mewujudkannya dalam casing setebal hanya 4,85 mm dengan diameter 40 mm. Ditopang kaliber manual BVL 268 setebal 1,95 mm dengan cadangan daya 52 jam, jam ini bukan hanya pencapaian teknis, tetapi juga pernyataan estetika yang menghadirkan kemewahan abadi dalam bentuk paling tipis dan elegan.





Partisipasi Bvlgari di Geneva Watch Days 2025 bukan hanya soal peluncuran produk baru. Melalui retrospektif Octo Finissimo, Bvlgari menghadirkan dialog lebih luas tentang jam tangan sebagai ekspresi budaya, pernyataan gaya, sekaligus manifestasi seni. Kehadiran ini memperlihatkan konsistensi Bvlgari dalam meredefinisi kemewahan—tidak sekadar lewat material berharga, tetapi juga melalui filosofi desain yang visioner, dengan keseimbangan antara inovasi teknis, estetika, dan narasi yang kuat.

Dengan dua mahakarya terbaru Octo Finissimo, Bvlgari menutup Geneva Watch Days 2025 dengan pesan tegas: jam tangan adalah karya seni hidup yang melampaui fungsi penunjuk waktu. Kehadiran ini mengukuhkan posisi Bvlgari sebagai maison yang tak pernah berhenti berinovasi, mampu menjembatani warisan budaya dengan visi masa depan, sekaligus menghadirkan kreasi yang akan selalu relevan lintas generasi.