FASHION

11 Mei 2025

Dualitas Sosok Perempuan Disoroti STELLARISSA Studio Lewat Koleksi Heart Of Salvatora


PHOTOGRAPHY BY STELLARISSA

Dualitas Sosok Perempuan Disoroti STELLARISSA Studio Lewat Koleksi Heart Of Salvatora

Suasana misterius nan megah membanjiri lantai dasar Gedung AA Maramis, Kamis malam (8/5) silam. Terletak di Kompleks Kementerian Keuangan Indonesia, di bilangan Jakarta Pusat, bangunan peninggalan Belanda ini menjadi alamat perhelatan show STELLARISSA Studio kali ini. Pendar lampu yang membalut gedung bercat putih ini menambah kesan agung, tampil kontras dengan karpet hitam yang ditempatkan di muka gedung, mengantarkan para ‘stellar women’—sebagaimana Stella Rissa menamai perempuan-perempuan yang mengenakan karyanya—memasuki area presentasi.

Memasuki lantai dasar Gedung AA Maramis, para tamu sontak dapat melihat langsung kemegahan bangunan tertua kedua di Jakarta Pusat (setelah Istana Negara). Awalnya dipergunakan sebagai istal penyimpanan kuda pada tahun 1809, area presentasi ini terdiri dari lorong-lorong yang turut dinaungi oleh langit-langit kayu. Serasi dengan lokasi pilihannya tersebut, Stella turut mengembangkan wewangian ruangan yang didominasi oleh materi kekayuan dan gaharu untu mengatur ambiens malam itu. 





Tepat pukul 19.30 waktu setempat, presentasi pun dibuka dengan tampilan sehelai gaun sutra warna hitam yang dipadankan dengan atasan bergaya cape dari chiffon yang melambai. Tampilan pertama ini seakan menjadi prolog dari keseluruhan koleksinya yang berfokus pada dualitas sosok perempuan yang kuat namun juga anggun. Bertajuk Heart of Salvatora, koleksi STELLARISSA Studio kali ini terinspirasi dari lokasi presentasinya, di mana semangat kuat hewan kuda menjadi simbol kemegahan dan keanggunan perempuan. Selain itu, tumbuhan bleeding heart (Lamprocapnos spectabilis) diaku Stella turut mengilhaminya kali ini. Banyak ditemukan di Asia Tenggara, tumbuhan yang dikenal lewat kontur lembut dan rona merah jambunya ini dipergunakan Stella untuk merepresentasikan cinta dan kelembutan emosional para perempuan.









Mengeksplorasi dualitas ini, permainan siluet yang kontras tampak begitu jelas dalam koleksi kali ini, di mana tailoring nan presisi bersanding dengan teknik draping yang mengalir, menciptakan bentuk yang tegas namun juga sensual. Sebut saja pada salah satu tampilan pembukanya di mana sepasang celana barrel yang menonjolkan keindahan torso perempuan dipadankan dengan sehelai atasan tanpa lengan yang fluid dan ringan. Selain itu, deretan gaun dengan atasan berkerah tinggi dari mesh tipis yang memeluk tubuh tampil harmonis dengan ragam rok yang menemaninya—beberapa di antaranya kaya detail sulaman sementara yang lain hadir dengan volume penuh.









Tiap rancangan menonjolkan pemilihan materi yang mewah, mulai dari duchess silktaffeta silktweedchiffonsatin silk, hingga ragam bahan yang lebih eksperimental layaknya meshlatex, dan tekstil bak rambut kuda. Materi-materi ini kemudian dielevasi oleh sang desainer dengan berbagai teknik rumit seperti laser cutting, sulaman tangan, 3D embellishment, dan patchwork bertekstur. Tak jarang, sulaman-sulaman tersebut menyematkan bentuk seekor kuda dan memimik kontur lembut tumbuhan bleeding heart. Dirangkai dan diposisikan secara strategis, tak jarang beberapa di antaranya tersembunyi, bak sebuah rahasia yang hanya diketahui para pemakainya.







Guna menyempurnakan koleksinya kali ini, Stella kembali mendapuk Galuh Anindita dari MAHIJA untuk mengkreasikan sejumlah perhiasan dan aksesori. Salah satu kreasinya yang paling mencuri hati hadir berupa sebuah bros yang dipahat menyerupai tubuh seorang perempuan dan dihiasi sebuah batu berwarna merah jambu. Bros ini dengan sempurna melengkapi tampilan setelan berwarna merah jambu rancangan Stella malam itu. Sementara itu, di departemen alas kaki, sang desainer memilih ragam sepatu bot bertumit rendah dari wetheskin untuk melengkapi koleksinya kali ini. Terbuat dari bahan mesh tembus pandang yang juga dihiasi oleh ragam embellishment nan serasi, pasangan alas kaki ini memberikan ilusi sensual pada keseluruhan penampilan tanpa mengorbankan faktor kenyamanan.