LIFE

20 Oktober 2019

Dewi Muliaty: Revolusi Prodia Sebagai Laboratorium Klinik Modern


Dewi Muliaty: Revolusi Prodia Sebagai Laboratorium Klinik Modern

Dewi Muliaty menyelaraskan bisnis dan ilmu pengetahuan melalui geraknya di Prodia, pionir dalam bisnis layanan kesehatan dan laboratorium diagnosis di Indonesia.

Tahun 1987, Dewi Muliaty bergabung ke Prodia. Ia menyelesaikan studi Farmasi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjajaran, Bandung, dan meraih gelar S2 (tahun 2006) dalam bidang Biomedik Kimia Klinik serta S3 (tahun 2010) bidang Biomedik di Universitas Hasanuddin, Makassar. Dewi mengawali perjalanannya sebagai karyawan magang. Tahun 1988, ia mulai meniti karier di Prodia bagian Quality Control sebagai Asisten Manajer Teknis dan menjadi Manajer Teknis pada tahun 1990. Dewi Muliaty kemudian menduduki posisi Manajer Penelitian dan Pengembangan pada 1994 dan Direktur Pengembangan pada 2003.

Sejak tahun 2009, perempuan kelahiran tahun 1963 tersebut menjabat sebagai Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk. Di bawah kepemimpinannya, ia berhasil merevolusi Prodia menjadi laboratorium klinik modern sekaligus memimpin bisnis lab diagnostik di Indonesia. Lewat cara pandang para pendirinya, Dewi menggabungkan pendekatan akademisi dengan metode berbisnis yang pada akhirnya membuat Prodia melampaui batas cara pandang perusahaan pada umumnya.

Dewi Muliaty profile - elle indonesia - styling SIDKY MUHAMADSYAH photography MICHAEL TIMOTHY - writer rianty rusmalia

Apa yang melandasi ketertarikan Anda pada dunia medis dan klinik?
“Pada dasarnya, saya senang belajar banyak hal. Selalu ada kebaruan dan inovasi yang menjadi motivasi tertinggi dalam perjalanan karier saya selama 32 tahun di Prodia. Terlebih apa yang saya kerjakan adalah sesuatu yang terukur dan berdampak positif pada kehidupan banyak orang. Hasil lab sendiri bukan hal remeh. Ia memegang 70% peranan dalam pengambilan keputusan treatment kesehatan. Kebahagiaan saya adalah mengetahui bahwa profesi ini ikut berkontribusi dalam memengaruhi kesehatan seseorang.”

Bagaimana peran perusahaan ini dalam lansekap industri kesehatan di Indonesia?
“Kami memiliki visi untuk menjadi centre of excellence sekaligus lab dan layanan kesehatan terpercaya dan terbesar. Dengan cara apa mencapainya? Terdapat Pusat Informasi Diagnostik Prodia yang menyediakan informasi terkini mengenai perkembangan ilmu kedokteran; forum diagnostik bagi para dokter, seminar dan diskusi ilmiah bagi dokter maupun masyarakat, perpustakaan dengan lebih dari 1.200 buku dan 40 jurnal ilmiah. Kami turut menunjang pengembangan ilmu kedokteran laboratorium melalui kerjasama dengan National University Hospital, Singapura, dan Quest Diagnostics, Amerika Serikat. Kami juga mendirikan Pusat Rujukan Nasional yang melayani lebih dari 700 pemeriksaan laboratorium yang beroperasi 24 jam sehari dan menggunakan sistem online untuk registrasi pasien, interfacing alat laboratorium, dan pengiriman hasil pemeriksaan. Selain itu, ada Pusat Penunjang Penelitian yang telah mendukung lebih dari 3.000 penelitian dan melibatkan 364 jenis pemeriksaan. Untuk hal ini, kami menyediakan laboratorium penelitian, laboratorium molekular, dan laboratorium evaluasi. Perusahaan ini dilengkapi dengan Departemen Pengembangan Diagnostik yang fokus pada perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan, serta pengembangan jenis pemeriksaan baru sekaligus memastikan bahwa Prodia menunjang diagnosis yang akurat dan presisi.

Kami merupakan satu-satunya laboratorium klinik di Indonesia yang memiliki akreditasi College of American Pathologists (CAP) sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium kami sejajar dengan laboratorium internasional. Prodia mengusung konsep Scientific Marketing yang artinya kami melakukan pendekatan kepada pelanggan dengan berdiskusi tentang pengembangan ilmu pengetahuan melalui layanan kesehatan. Selain itu, kami menjadi tempat penelitian bagi para dokter di Indonesia. Terdapat 3.000 lebih penelitian dilakukan di Prodia, selain kami juga bekerja sama dengan 32 Fakultas Kedokteran dan 1.300 rumah sakit di Indonesia. Melalui Prodia Contract Research Organization (CRO), sister company kami, Prodia Lab menjadi laboratorium bagi industri farmasi yakni melakukan uji klinis terhadap obat-obat baru sebelum dipasarkan. Kami meluncurkan tes-tes pemeriksaan khusus yang dapat mengidentifikasi resiko penyakit tertentu sehingga individu dapat melakukan tindakan preventif. Di antaranya yakni Cancer Risk untuk memprediksikan risiko 13 jenis kanker, pemeriksaan mutasi gen EGFR ctDNA dan ultrasensitive EGFR Mutation T790M untuk menetapkan pengobatan kanker paru, dan ProHealthy Gut untuk pemeriksaan kesehatan ususTahun 2019, kami juga meluncurkan tes pemeriksaan baru yakni DIArisk untuk memprediksi resiko diabetes dan Nutrigenomik untuk memeriksa bagaimana tubuh merespons nutrisi dan mengetahui asupan nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh.

Kami ingin menjadi healthcare provider yang berorientasi pada masa depan, yang artinya kesehatan dilihat dari perspektif yang prediktif dan preventif. Salah satunya membudayakan rutin cek kesehatan di lab yang tentu mesti diikuti gaya hidup sehat seperti tidur cukup, tidak merokok, rajin berolahraga, dan makan makanan sehat.”

Upaya apa yang dilakukan dalam memelihara kesehatan perempuan di Indonesia?
“Kesehatan perempuan adalah salah satu prioritas kami. Tubuh perempuan cenderung lebih kompleks. Dari masa puber dengan menstruasi, masa reproduksi, hingga menopause yang masing-masing memiliki tantangannya sendiri. Prodia Women’s Health Centre merupakan wujud komitmen kami untuk melayani kebutuhan perempuan dalam pemeriksaan kesehatan. Beberapa layanan khusus juga melengkapi kebutuhan diagnosis untuk perempuan yakni Advanced Ultrasonography, histeroskopi (pemeriksaan untuk mendiagnosis penyebab pendarahan pada rahim, terutama menstruasi berat dan pendarahan setelah menopause), kolposkopi (pemeriksaan terhadap vulva, vagina, dan serviks untuk mendeteksi adanya kanker serviks), dan X-Ray.

Bagaimana misi dan rencana Anda agar Prodia mempertahankan eksistensinya di industri kesehatan?
“Dulu, laboratorium diagnostik kerap berada di posisi yang tidak signifikan. Ekosistem kesehatan didominasi oleh rumah sakit, perusahaan farmasi, distributor obat dan apotek, serta dokter. Kami kemudian mengambil langkah-langkah agar dapat berperan signifikan dalam ekosistem kesehatan. Salah satunya membantu masyarakat dalam mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh gaya hidup. Kami juga senantiasa bekerja sama dengan para dokter, rumah sakit, universitas, dan perusahaan farmasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan.

Kami mengeluarkan dana cukup besar untuk menyekolahkan staf ke jenjang S2 dan S3 dalam ilmu Biomedik. Salah satu tujuannya agar kompetensi karyawan dalam bidang keilmuan dapat menjadi mitra bagi para pengajar, peneliti di universitas, maupun para dokter. Prodia memiliki peralatan lab diagnostik modern dan terkini serta basis data yang besar terkait dengan profil pasien-pasien di Indonesia. Peralatan dan basis data tersebut dapat digunakan oleh pengajar dan dokter yang sedang melakukan penelitian.

Dalam menyediakan jasa pelayanan, saya meyakini bahwa kualitas sudah seharusnya menjadi prioritas. Kami ingin terus memberikan pelayanan terbaik dalam segala aspek agar masyarakat memperoleh hasil pemeriksaan tubuh yang bisa dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah para pendiri mempercayakan pengelolaan perusahaan kepada para eksekutif profesional, diperlukan terobosan dan berbagai inovasi untuk menjadi perusahaan yang langgeng (sustainable) dan mampu memimpin pasar dalam bisnis layanan laboratorium kesehatan. Perusahaan ini, yang dikenal sebagai laboratorium klinik, akan terus bertransformasi menuju layanan kesehatan terpercaya seiring kami senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi menggapai visi Prodia sebagai centre of excellence.”

styling SIDKY MUHAMADSYAH photography MICHAEL TIMOTHY