LIFE

19 Maret 2024

Yura Yunita Eskpresikan Pikiran dan Rasa Secara Artikulatif Lewat Musik yang Kontemplatif


Yura Yunita Eskpresikan Pikiran dan Rasa Secara Artikulatif Lewat Musik yang Kontemplatif

photography Ryan Tandya; styling Alia Husin; fashion Valentino; jewellery Rinaldi Yunardi; makeup Shabrina Nesya; hair Yez Hadjo

Yura Yunita sesungguhnya hanya memainkan sebuah lagu yang sederhana: Tutur Batin. Namun entah mengapa permainan nada dan lirik yang ditawarkan begitu menggelorakan. Ia seolah menyalurkan sebagian jiwa ke dalamnya sehingga setiap denting dan syair menjadi begitu bernyawa. Lebih dari sekadar lagu untuk mengusir kejenuhan, Tutur Batin punya banyak makna dalam setiap liriknya. Sebuah lagu yang mengajak kita untuk membuang jauh-jauh konsep kesempurnaan dan bisa menerima dan mencintai diri apa adanya. Yura kemudian merilis video musik lagu tersebut bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan Sedunia. Video musik dituturkan lewat sudut pandang perempuan melalui tiga tokoh utama yang masing-masing punya kisahnya sendiri. Mulai dari hilangnya rasa percaya diri, permasalahan dengan bentuk tubuh, hingga isu kekerasan dalam rumah tangga, seluruhnya diceritakan melalui Tutur Batin.

Tak jarang karya Yura berdasar pada pengalaman pribadinya. Kalau dalam seni perupa, mungkin karya Yura Yunita bisa digolongkan sebagai karya yang realis. Membumi dengan gaya bahasa yang lugas dan menceritakan fenomena kehidupan sehari-hari tanpa dibuat-buat. Suatu malam, Yura mengarungi labirin kesunyian. Melepaskan pikiran yang mengganggu tidurnya. “Suatu malam saya terbangun dari tidur. Hati rasanya tidak tenang, namun tak tahu harus bicara ke siapa. Saya kemudian berdoa meminta petunjuk pada Tuhan. Inspirasi itu lalu datang menyergap tanpa basa-basi,” tukas Yura. Daya imajinasi itu kian membesar bila kegelisahan tiba dan berada dalam kesendirian. Yura memanjatkan doa pada dini hari yang sepi, kata-kata yang diucapkan lirih itu kemudian dituliskannya menjadi sebuah lagu berjudul Tenang.

Tanpa diasah, bakat itu tak pernah ada. Tanpa kerja keras, keberhasilan itu tak mungkin dirayakan. Begitulah Yura Yunita mewujudkan namanya hingga menjadi dirinya kini. Yura Yunita meramaikan cerita dalam dunia musik Indonesia. Ia mahir dalam menyanyi, membuat lagu, menulis, hingga membuat soundtrack film. Pikiran dan jiwanya seolah tak pernah berhenti memunculkan karya-karya baru yang tidak saja indah, tapi juga mendalam. Di blantika musik Indonesia, nama Yura Yunita mulai mewangi tepat sepuluh tahun lalu ketika ia meluncurkan album pertamanya yang bertajuk Yura. Salah satu lagu berjudul Cinta dan Rahasia dinyanyikannya bersama mendiang Glenn Fredly. Gemilang karier Yura Yunita sejatinya tak lepas dari kejelian telinga Glenn. Pertemuan keduanya sekaligus menjelaskan kronologi kariernya. Tahun 2013, Yura mengikuti ajang The Voice Indonesia. Ia berhasil membuat semua juri menekan tombol lalu memilih Glenn Fredly sebagai mentornya. “Di titik ini rasanya tidak ada Yura Yunita tanpa Glenn Fredly. Beliau orang pertama yang membawa dan membimbing saya masuk ke dalam industri musik serta mendukung saya untuk mendirikan label musik sendiri dengan nama Merakit,” cerita Yura.

photography Ryan Tandya; styling Alia Husin; fashion Valentino; jewellery Rinaldi Yunardi; makeup Shabrina Nesya; hair Yez Hadjo.

Apakah karena keinginan untuk jujur itu yang membuat Yura sampai membentuk perusahaan label sendiri untuk menerbitkan karya musiknya? Tidak berarti tidak percaya pada orang lain, ia hanya mengharapkan bahwa pemikiran yang ingin disampaikannya melalui karya musik diterima utuh oleh masyarakat, tidak tereduksi maknanya. “Saya memberanikan diri untuk membuat label musik sendiri karena saya ingin merdeka untuk bebas berkarya dengan cara-cara sendiri dan atas apa yang ingin saya rasakan. Tentu ada banyak tantangan, tapi juga ada kepuasan tak ternilai manakala kita bisa menciptakan karya yang datang dari hati, dikerjakan dari hati, dan sampai ke hati,” ujar Yura.

Ia memang harus bekerja keras dengan langkah yang ditempuh dengan penuh resiko, namun Yura ternyata berhasil membuat gebrakan dalam dunia musik Indonesia. Ia memecah sunyi, membuka suara, dan memberi daya, dengan berbagai karya musik yang diciptakan. Lagu-lagu yang menempatkan Yura Yunita pada radarnya, meneguhkan posisinya, sekaligus memberi warna baru dalam dunia musik Indonesia. Karyanya tidak bisa dikatakan hanya sebagai upaya ikut-ikutan menyanyi. Ia mengungkapkan sebuah persoalan yang serius—yakni pencarian jati diri dan spiritualitas—dalam bahasa yang sangat mudah dipahami orang awam sekalipun, prestasi bergengsi dalam dunia musik pun disabetnya: pemenang penghargaan Artis Solo Wanita Pop Terbaik dan Pencipta Lagu Tema Terbaik dari ajang Festival Film Indonesia dan Anugerah Musik Indonesia untuk karya Yura yang berjudul 'Jalan Pulang'. Ia juga pernah meraih tiga nominasi dalam penghargaan Indonesian Choice Awards 2015 untuk kategori Best Female Singer, Breakthrough Artist of The Year, dan Song of the Year untuk lagu Cinta dan Rahasia. Yura juga berhasil memperoleh banyak nominasi di AMI Awards 2022.


Di balik penampilan yang kalem, sesungguhnya bergelora semangat Yura yang menyala-nyala untuk menggaungkan pesan self-love sekeras-kerasnya Yura bersuara. Mungkin kisah perjalanan masa lalu bisa menjelaskan kreativitasnya. Menulis lagu menjadi sarana menuangkan kegelisahan dan merebut ‘ruang’ yang didominasi kecemasan dan perasaan khawatir. “Saya terbentuk dari pengalaman dan peristiwa masa lalu. Saya pernah mengalami pergulatan dengan penampilan dan bentuk tubuh, sampai suatu hari saya mendapati diri saya mengidap hormonal imbalance. Ketika proses penyembuhan, saya menyadari salah satu penyebab kecemasan karena saya pernah dianggap tidak cukup. Awal masuk industri, saya dinilai tidak sempurna sebagai penyanyi karena tubuh saya tidak kurus dan kulit saya bukan berwarna putih mulus. Dari hal-hal kurang enak itulah saya terinspirasi membuat lagu-lagu seperti Tutur Batin dan Dunia Tipu-Tipu,” cerita Yura.

Lirik dan musik Yura tidak hanya untuk didengar, tapi juga mengandung unsur kontemplatif yang sebaiknya justru dimainkan oleh para penggemarnya. Karya-karya yang menghilangkan jarak. Dalam hal ini, Yura pandai menjangkau hati para pendengarnya. Pada pertunjukan Tutur Batin, sang musisi mengajak penontonnya untuk meluapkan segala emosi, berdansa, menangis, dan berbahagia bersama. “Semua karya punya lapisan emosi, ada pengalaman yang pernah saya alami bercampur dengan imajinasi dan pengamatan atas kehidupan. Kesedihan, kehilangan, kegetiran, kesakitan, pengharapan, yang barangkali pernah dialami juga oleh orang lain. Ketika mereka mendengarkan lagu dan musik saya, saya berharap mereka bisa mendengar kejujuran dari hati mereka sendiri karena sejatinya saya selalu ingin karya-karya saya bisa menggerakkan teman-teman ke sesuatu yang jauh lebih baik dan lebih bermanfaat,” ujarnya.