LIFE

7 Juli 2019

Ira Noviarti: Di Balik Lini Perawatan Diri Unilever


Ira Noviarti: Di Balik Lini Perawatan Diri Unilever

Cinta Tanah Air dapat dibuktikan dengan beragam cara. Melalui karier profesional, Ira Noviarti mewujudkan sumbangsih untuk negeri demi kehidupan Indonesia yang lebih baik.

Selama hampir 86 tahun keberadaan merek-merek Unilever Indonesia dalam kategori Beauty & Personal Care telah membantu jutaan konsumen Indonesia agar berpenampilan baik, nyaman dengan dirinya sendiri, dan lebih menikmati hidup dari hari ke hari. Melalui delapan kategori dan 20 merek, divisi ini memastikan agar produk-produknya berperan dalam mendukung tujuan Unilever Indonesia sebagai sebuah entitas bisnis, yakni menciptakan masa depan lebih baik melalui produk yang menjadikan hidup berkelanjutan sebagai hal yang lazim. Ira Noviarti ialah sosok perempuan yang memimpin kategori Beauty & Personal Care di Unilever Indonesia.

Bergabung sejak 1995, berbagai posisi telah dijalani perempuan lulusan studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini. Setamat kuliah, Ira diterima bekerja di Unilever Indonesia. Sebagai Management Trainee divisi Marketing, ia menangani merek Citra, Pond’s, dan Vaseline. Lima tahun di kategori skincare dan oral care, ia kemudian diangkat menjadi Marketing Director Ice Cream di tahun 2001. Tahun 2006, Ira menduduki posisi Marketing Director Skin Care (perawatan wajah dan tubuh) dan bertanggung jawab penuh terhadap ‘profit and loss’ kategori skin care, kategori dengan profit terbesar di perusahaan. Tahun 2010, ia menjadi bagian dari Board of Director Unilever Indonesia sekaligus menjabat sebagai Vice President Ice CreamMedia & Consumer Market Insight di mana Ira memimpin pertumbuhan bisnis ice cream di Indonesia.

Kesempatan berikutnya hadir di awal tahun 2015. Ira mengukir daftar panjang kariernya dengan menjabat sebagai Vice President South East Asia di Unilever Food Solutions dan memimpin bisnis ini dari Singapura selama tiga tahun. Kepemimpinannya kian terasah di mana Ira Noviarti sempat menjalani Senior Executive Leadership Program di Harvard Business School, Boston, Februari 2019 silam. Bersama 35 perempuan pemimpin lainnya yang tergabung dalam International Women’s Forum, Ira mengikuti program kepemimpinan yang mencakup kajian Leading Global TransformationLeading Globally Through CultureConnect then Lead, dan Leading & Managing Performance. Sejak tahun 2017, Ira Noviarti kembali ke Tanah Air dan memimpin divisi Beauty & Personal Care, kategori bisnis terbesar di Unilever Indonesia.

elle indonesia - Ira Noviarti - direktur unilever indonesia

Apa peran dan tanggung jawab Anda di Unilever Indonesia?
“Perusahaan ini memiliki portofolio yang besar dalam kategori Beauty & Personal Care. Keberadaannya selama puluhan tahun di Unilever Indonesia dimaksudkan untuk membuat jutaan konsumen Indonesia agar dapat berpenampilan menarik, merasa nyaman, dan menjalani hidup secara baik. Saya memimpin divisi ini sejak September 2017 silam. Kategori ini merupakan bisnis paling besar di perusahaan. Dari Rp41,8 triliun penjualan bersih Unilever Indonesia, pertumbuhan bisnis kategori Beauty & Personal Care mencapai Rp17 triliun. Saat ini, ada sekitar 20 merek yang berada di bawah naungan divisi Beauty & Personal Care. Sejak Januari 2019, kami meluncurkan unit baru yaitu Premium Beauty. Merek Nameera disusul dengan merek Love Beauty and Planet yang segera kami luncurkan pada Juli 2019. Jika selama ini Unilever Indonesia bergerak di pasar yang cukup luas, kini kami ingin menjangkau pasar premium melalui kehadiran produk-produk terbaik yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat di pasarnya.”

Apa strateginya agar produk-produk tersebut menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia?
“Dalam berbisnis, strategi terbaik untuk mengembangkan sebuah brand adalah memahami apa yang menjadi ‘insight’ konsumen; aspirasi, keinginan, dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Kami harus menerjemahkan ‘insight-insight’ tersebut menjadi sebuah produk yang inovatif. Kemudian menangkap tren dan memimpin pasar melalui tren yang berdampak positif pada konsumen Indonesia. Kami perlu memastikan produk-produk lansiran Unilever Indonesia memenuhi segala ekspektasi konsumen, memuaskan lebih dari apa yang diharapkan, sambil turut mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan dalam setiap bisnisnya.”

Belasan tahun lalu, Anda meluncurkan shampo untuk konsumen berhijab. Kemudian merilis skincare bertajuk ‘halal’. Apa yang membuat perusahaan ini konsisten menyediakan produk bagi pasar Muslim?
“Setiap perempuan berbeda dan nilai-nilai yang dibawa pun tidak seluruhnya sama. Kami mengembangkan produk untuk konsumen Muslim karena ingin memastikan bahwa nilai- nilai yang dianut perempuan Muslim tidaklah bertentangan dengan nilai produk yang mereka pakai. Apa yang kami maksud dengan ‘halal’? Artinya kami mengikuti proses- proses yang dianjurkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak mengandung alkohol, tidak menggunakan hewan tertentu, serta memastikan kehalalan sumber bahan dan proses pembuatan. Kami sangat serius memenuhi kebutuhan konsumen dengan memperlihatkan citra terbaik perempuan Indonesia melalui tampil cantik dan modis di tengah lingkungan yang menuntut perempuan agar tetap progresif dalam perkembangan zaman.”

Perempuan seperti apa yang hendak diciptakan oleh perusahaan ini?
“Melalui kepemimpinan di kategori ini, salah satu tugas saya ialah memberdayakan lebih banyak perempuan Indonesia. Menjadikan perempuan percaya dengan kekuatan dan dirinya sendiri. Dove, salah satu produk Unilever Indonesia, mendefinisi ulang standar kecantikan dan melawan tren citra tubuh dengan merayakan keragaman lewat kampanye ‘Body Positivity’. Bahwa perempuan Indonesia memiliki kecantikan yang beragam dan tidak ada standar mutlak terhadap apa yang disebut cantik. Kami harus ikut membangun kepercayaan diri perempuan melalui produk yang mereka pakai. Saya sedang menggarap sebuah proyek untuk semakin memperkuat kemandirian perempuan. Kewirausahaan kerap jadi sarana bagi perempuan cerdas dan kreatif agar mandiri secara finansial. Melalui merek-merek di kategori Beauty & Personal Care, saya ingin mengupayakan akses yang luas agar perempuan Indonesia hidup mandiri dan berdaya.”

Apa tantangan yang ditemukan dalam perjalanan panjang karier Anda?
“Saya harus terus menciptakan kontribusi positif yang di atas rata-rata. Sebab jika hanya memberikan kemampuan ‘bagus dan baik’, itu hanya mencukupkan saya untuk sekadar bertahan di posisi aman. Artinya tidak ada progres dalam jalur karier. Karena itu, saya harus selalu memberikan yang terbaik dan melampaui apa yang diharapkan orang lain. Sebagai pemimpin, saya mesti tumbuh berkembang. Menantang diri untuk memastikan kepemimpinan berjalan dengan baik. Di antaranya, yakni, menguatkan tim dan memastikan setiap strategi didefinisikan serta dieksekusi dengan maksimal.”

Kepemimpinan seperti apa yang Anda terapkan?
“Kolaboratif, artinya selalu mengedepankan kerja sama dalam menghasilkan sesuatu. Memiliki pandangan ke masa depan, bergairah terhadap apa yang kita kerjakan, jelas dan tegas dalam menyampaikan instruksi dan membuat keputusan, serta senantiasa memberdayakan sekaligus meningkatkan manfaat positif bagi masyarakat Indonesia. Perusahaan ini memberikan kesempatan penuh bagi saya untuk berkembang sebagai pemimpin. Dan sebagai pemimpin, salah satu tugas saya ialah menyingkap segala potensi terbaik yang dimiliki anggota tim untuk mengubah hidupnya sekaligus memberi dampak positif bagi lingkungannya. Saya percaya, sangat penting untuk mencintai apa yang kita kerjakan agar kita dapat bertumbuh maksimal, baik secara personal maupun profesional. Dengan cinta dan gairah, siapapun dapat melakukan hal-hal luar biasa yang berdampak positif bagi kehidupan manusia.”

photography MICHAEL TIMOTHY styling ISMELYA MUNTU