19 Februari 2025

Estelle Linden Usung Kekayaan Tradisi Jawa Untuk Menikahi Pendiri Tokocrypto Asal Singapura


Estelle Linden Usung Kekayaan Tradisi Jawa Untuk Menikahi Pendiri Tokocrypto Asal Singapura

Dunia yang begitu luas bisa menjadi sangat sempit apabila takdir memang ingin menjodohkan kedua insan. Pertemuan Estelle Linden dan Pang Xue Kai sungguh tak terduga sekaligus membuktikan bahwa cinta memang bisa datang kapan pun dan di mana pun. Hubungan Estelle dan Kai berawal ketika mereka sama-sama menghadiri sebuah acara perihal kripto di Jakarta. Keduanya diketahui memiliki ketertarikan yang sama dalam dunia aset digital cryptocurrency, sehingga sebuah aplikasi kripto pun menjadi medium bagi Estelle dan Kai untuk akhirnya melakukan perkenalan secara intens. Tiga bulan menjalin pertemanan, keduanya tak butuh waktu lebih lama lagi untuk merasa saling nyaman dan cocok dalam banyak hal. Perempuan kelahiran 1995 yang pernah bermain dalam film Sabar Ini Ujian pun lantas menerima pinangan sang kekasih yang melamarnya di Italia. 

Sebuah acara lamaran nan romantis dipersiapkan oleh Pang Xue Kai, seorang pengusaha kripto asal Singapura sekaligus pendiri dan CEO Tokocrypto, yang kala itu dibantu tim fotografer dan violinist demi melancarkan agenda untuk mengejutkan sang pujaan hati. Enam bulan kemudian, Oktober 2022, Estelle Linden dan Pang Xue Kai resmi menyatukan langkah memasuki kehidupan rumah tangga dengan menggelar acara pernikahan di Uluwatu, Bali. “Sebulan kami berpacaran, dia sudah bilang bahwa akan melamar saya. Somehow, saat itu saya tidak merasa keberatan meski sebenarnya kami baru berkenalan. Selain punya hobi yang sama yaitu sama-sama suka olahraga, ada banyak halhal kecil yang Kai lakukan yang membuat saya merasa nyaman dan tenteram. Usianya masih terbilang muda tapi dia tahu cara membawa diri dengan baik. Hal itu sangat mengesankan buat saya dan pada akhirnya membuat saya merasakan keyakinan di hati, he is the one,” tutur Estelle. 

Pulau Bali dipilih menjadi lokasi pernikahan Estelle dan Kai lantaran Bali adalah kampung halaman sekaligus tempat bertumbuh sang mempelai perempun. Keduanya menggelar pesta pernikahan dengan mengusung adat Jawa, lengkap dengan serangkaian prosesi adatnya yaitu siraman, akad, hingga panggih yakni puncak acara tradisi adat pernikahan masyarakat Jawa yang mempertemukan mempelai laki-laki dan mempelai perempuan yang sudah sah menjadi suami istri. Selain itu terdapat pula ritual tea pai yang diagendakan sebagai penghormatan terhadap tradisi Tionghoa dari keluarga Kai. Saat prosesi minum teh, Estelle Linden tampak anggun dalam balutan busana cheongsam berwarna merah rancangan Stella Lunardy, sedangkan Pang Xue Kai terlihat rupawan dengan setelan berwarna senada lansiran SAS Designs. 


Usai upacara tea pai yang dilaksanakan pukul 11 siang serta dihadiri hanya keluarga dan kerabat dekat, agenda acara selanjutnya pukul 4 sore yakni prosesi akad nikah yang segera menghadirkan suasana khidmat nan syahdu. Untuk akad nikah, Estelle memercayakan penampilannya pada desainer Didiet Maulana dengan kreasi rancangan kebaya Jawa berwarna hijau yang tampak bersahaja sekaligus elegan. Setelah akad, ritual panggih menjadi prosesi adat selanjutnya yang wajib dilewati Estelle Linden dan Pang Xue Kai setelah keduanya resmi menjadi pasangan suami istri. Sebuah proses “pertemuan” antara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan yang dikemas secara adat Jawa. 

Acara dilanjutkan dengan resepsi yang mengundang 230 orang tamu undangan dan menempati lokasi Khayangan Estate. Sebuah konsep mengusung tema scattered garden yang didominasi palet warna putih dengan elemen bebatuan alami. “Kami meletakkan batu dan pasir di meja makan sebagai bagian dari dekorasi agar ada elemen natural yang selaras dengan Bali sebagai lokasi acara. Menu makanannya disuguhkan secara ala carte dengan 5-6 dishes menu berbasis sajian beef dan seafood. Perihal bunga, sejak awal saya sudah menegaskan harus serba putih karena baju pengantinnya berwarna hijau, maka alangkah cantik jika kita sandingkan dengan bunga-bunga rona putih. Saya juga menginginkan sesuatu yang tidak terlalu sempurna dan tidak senang dengan bunga-bunga yang terlihat sangat diatur, lebih suka yang grow naturally and wild. Jadi saya sampaikan ke pihak vendor, ‘Please make it like a beautiful jungle. Jangan tertata cantik, because perfection is so boring.’ Apa-apa yang terlalu diatur dan terlihat sempurna rasanya jadinya terlihat tidak cantik,” ujar Estelle Linden. 

Hari semakin malam, momen istimewa nan bahagia diakhiri dengan after-party yang menjadi ajang bersenang-senang bersama orang-orang terkasih. Estelle tampil cantik nan memesona dengan gaun putih yang penuh detail gemerlap karya rancangan Monica Ivena. Rona bahagia tampak nyata terpancar di wajah Estelle Linden dan Pang Xue Kai sepanjang hari bersejarah dalam hidup mereka berdua. “Buat saya dan suami, acara pernikahan bukanlah semata-mata tentang bride and groom tapi soal kesenangan banyak orang terutama keluarga dan teman. Maka, ketika kami berdua memutuskan untuk menikah, saya dan Kai ingin memastikan keluarga dan teman-teman semuanya harus senang. Dan karena itu ada games atau permainan dengan hadiah-hadiah seru dalam rangkaian acara pernikahan kami agar ada interaksi antara kami berdua dengan keluarga dan teman-teman. Saya dan Kai memang tidak ingin di hari itu seluruh mata dan perhatian hanya tertuju pada saya dan Kai. Lebih-lebih, kami tidak mau orang-orang merasa jenuh apalagi sampai mengeluh ketika datang ke acara kami. So , we want to celebrate love, not just about me and my husband. Rasa senang dan kebahagiaan kami sebagai pengantin baru semestinya juga harus bisa dirasakan oleh keluarga terkasih dan orang-orang tersayang,” pungkas Estelle.