20 Februari 2025
Pasangan Amanda Khairunnisa & Tavan Dutton Padukan Adat Jawa dan Melayu dalam Pernikahan Sakral

photo courtsey Amanda Khairunnisa & Tavan Dutton













Tidak ada yang tahu dengan cara seperti apa dan bagaimana calon pasangan hidup kita kelak akan datang mengisi bagian penting dari diri kita. Bisa jadi, sebuah pertemuan hadir tanpa menyisakan percakapan panjang dan tak berakhir dengan kelanjutan apa-apa, sampai akhirnya beberapa tahun kemudian untuk kali kedua kembali dipertemukan dengan orang yang sama. Hal inilah yang terjadi pada pasangan Amanda Khairunnisa dan Tavan Dutton.
“Ketika pertama bertemu, kami berdua tidak saling berbicara. I saw him from a far and thought he was cute. Untuk sekian lama, saya sebatas memikirkannya dan tanpa disangka-sangka, persis tujuh tahun lalu kami berdua kembali bertemu untuk kedua kalinya. And now I can’t even remember what it was like without him,” kenang Amanda. Saat kehidupan membawa dua sejoli pada takdir yang sama, keduanya lantas menemui kecocokan dan kenyamanan satu sama lain.
“Ketika mengobrol, I knew he was very bright and passionate, sebuah kualitas yang saya rasa sangat menarik. I’ve always knew that Tavan would either be the one I end up with or my biggest heartbreak, saya bersyukur yang terjadi adalah yang pertama. Saya jatuh hati dengan sikap Tavan yang penuh pengertian dan bagaimana dia selalu menjadikan saya orang yang lebih baik dengan mengajarkan saya tentang pentingnya mencintai diri sendiri,” ungkap Amanda. Keduanya menjalin hubungan selama lima tahun—dengan 3,5 tahun pacaran jarak jauh—sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah pada 18 September 2022 silam.
Perbedaan adat dan budaya bagi sepasang kekasih yang hendak menggelar pernikahan bukan berarti mustahil untuk mengadakan pesta yang menyenangkan hati semua orang. Berpadunya kedua budaya di hari bahagia menjadi Keputusan Amanda dan Tavan yang berupaya merepresentasikan tradisi adat Jawa dan budaya Melayu dalam setiap prosesi.
“Ketika kami merencanakan konsep pernikahan, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan karena kami berasal dari dua latar belakang budaya yang berbeda. Kami harus menggabungkan keduanya untuk acara pernikahan kami dan akhirnya memilih pakaian yang terinspirasi dari Melayu untuk merepresentasikan keluarga Tavan, sedangkan untuk mewakili budaya Jawa, maka kami melakukan upacara siraman sebelum pernikahan,” cerita Amanda.
Budaya Jawa tak hanya dimanifestasikan lewat agenda siraman, tapi juga kebaya yang dikenakan mengusung konsep gaya klasik modern Jawa karya Didiet Maulana. Sementara budaya Melayu sarat termuat dalam busana yang dikenakan oleh kedua mempelai saat akad nikah yang digelar keesokan harinya di Four Seasons Hotel Jakarta. Rancangan kebaya putih gaya Melayu dipadupadankan dengan rok tenun berpayet motif Kadazan karya desainer Sapto Djojokartiko. Yang juga menarik adalah pernikahan ini mengusung konsep warna ‘sunrise to sunset’ sebagai simbol awal yang baru.
Acara pengajian dan akad yang sejatinya diadakan pada pagi dan siang, didominasi oleh pemakaian warna kuning, putih, dan hijau. Sedangkan acara resepsi yang digelar malam hari, seluruh tatanan warna merujuk pada rona cenderung gelap. “Konsep ‘sunrise to sunset’ menjadi alasan mengapa kami menggunakan warna pastel di pagi hari dan warna gelap seperti ungu, cokelat dan emas untuk resepsi. Begitu juga dengan pemilihan bunga yang dikurasi dengan cermat. Bunga warna putih untuk pengajian, bunga warna merah untuk agenda siraman, bunga rona kuning saat akad nikah, serta warna ungu dan gradasinya untuk acara resepsi,” ungkap Amanda.

Di Balik Estetika Chic Rona Putih dan Perak ala Prancis yang Menggurat Pernikahan Shenina Cinnamon & Angga Yunanda Di Bali

Chayuda Jiaravanon Kenakan Gaun Pengantin Ikonis Oscar de la Renta Untuk Menikahi Ian Daniel Santoso Di Lake Como, Italia

Dibalut Gaun Danielle Frankel, Tiffany Mediana Menikahi George Stopczynski Dalam Latar Estetika Abad Ke-19 Sebuah Hotel Di Maroko

Cut Beby Tsabina Menikahi Rizki Aulia Dalam Prosesi Pernikahan Adat Aceh dan Gelaran Klasik Resepsi Internasional

Prananda Surya Paloh Jalankan Prosesi Budaya Aceh Untuk Menikahi Rifiyota Aprilia Widjaja Di Hotel Milik Keluarga Di Bali