Ruang transisi ini tetap setia pada bahasa desain yang konsisten. Terrazzo yang membentang di seluruh ruang terbuat dari batu sodalite biru, sementara kayu walnut mendominasi sekelilingnya. Pencahayaan lembut menonjolkan kemewahan material kulit tanpa kesan berlebihan—sebuah perwujudan dari quiet confidence yang menjadi inti dari desain Bottega Veneta. Ruang ini menjadi titik peralihan yang tidak hanya menghubungkan area, tapi juga menyatukan suasana.

Display unit berdesain melengkung berpadu dengan floating shelves, menciptakan alur visual yang dinamis. Di sini, koleksi produk kulit ditata dengan pendekatan yang lebih ekspresif namun tetap terkendali, memungkinkan tekstur dan warna berbicara secara alami; menambah sentuhan elegan yang kontras, namun tetap selaras dengan kehangatan kayu di sekitarnya. 

Nuansa yang begitu mengundang menjadi semakin terasa. Area duduk menjamu pengunjung bersantai di sofa kulit hitam yang ditata berdampingan di atas karpet wol lembut. Ini bukan sekadar elemen fungsional, melainkan representasi dari komitmen Bottega Veneta terhadap kenyamanan yang dirancang dengan presisi. Semuanya dirancang untuk membentuk ruang yang mengundang dan menyampaikan keindahan dalam kesederhanaan yang dipikirkan secara matang. Melalui pembukaan butik ini, Bottega Veneta menghadirkan pengalaman yang menghormati tradisi, merayakan material, dan menempatkan kualitas sebagai inti dari setiap ekspresi.