19 Mei 2025
Harmonisasi Visual antara Alam dan Realitas Kehidupan Urban Ditunjukkan oleh R+R Architects dalam Sebuah Hunian Di Ahmedabad, India
PHOTOGRAPHY BY Ishita Sitwala










Lapang dan teduh. Dua kesan yang muncul dari menyoroti bangunan rumah rancangan duo arsitek Raghav Patel dan desainer interior Ramesh Lohar dari firma desain R+R Architects ini. Suatu kenyamanan distingtif manakala Anda bermukim di jantung kota Ahmedabad—kota di Gujarat yang menggenggam predikat kota terpadat nomor tujuh di India (berdasarkan survei negaranya per tahun 2024), di mana temperatur udara wilayahnya yang beriklim tropis semi-kering dapat mencapai hingga 48° Celsius pada hari-hari paling gersang di musim panas.
Garis arsitektur organis menggandeng erat konstruksi gaya modernis dalam perencanaan bergaya courtyard unsur integral cetak birunya. Bangunan seluas 836 meter persegi itu berdiri di antara rupa-rupa tanaman hijau. Sebuah karakteristik asri yang tampak melandasi pembentukan fasad berparas natural, yang digubah lewat pengaplikasian panel-panel bermaterialkan bahan-bahan alami, kaya tekstur, dan berserat. Perpaduan jendela-jendela kaca masif yang mengemas format bangun ruang geometris beratap datar turut memberi tambahan elemen yang membuka dialog antara dunia luar dan ruangruang hunian. Lanskap hijau yang tumbuh subur mengelilingi hunian terekspos secara kasatmata; menciptakan nuansa layaknya oasis nan menyejukkan bagi penghuni. Pemanfaatan material kaca pada struktur bangunan pun menjembatani pencahayaan alam meresap secara maksimal. Alhasil, suasana tiap-tiap ruangan senantiasa terang. Walau begitu atmosfernya masih terasa kondusif, tidak terlampau panas maupun menyilaukan. Patel secara cerdas melengkapi kerangka bangunannya dengan overhang yang efektif meredam terik sinar matahari tanpa membuat ruangan jadi gelap. Penerapannya sekaligus fungsional menunjang sistem ventilasi untuk menjaga udara tetap sejuk, sehingga penghuni tidak perlu bergantung pada teknologi pendingin ruangan secara berlebihan.
Beranjak ke dalam, relevansi alam kian berkesinambungan dengan padanan palet warna sand beige dan cokelat yang mendominasi hampir seluruh permukaan interior hingga furnitur. Untuk menghalau kesan monoton yang terkadang bisa jadi membosankan, Lohar bermain dengan aplikasi material marmer bercorak abstrak di sejumlah ruangan. Ia juga mengurasi berbagai karya seni dalam warna-warni palet rona earthy nan lembut—sebagaimana terlihat menyemarakkan area foyer—hingga ornamen dekoratif yang menyuntikkan karakteristik artistik. Salah satu yang segera mencuri perhatian yaitu tangga penghubung ketiga tingkat bangunannya. Dibuat dengan material travertine yang dipahat berpola geometris dan mengalir; idenya ialah mengharmonisasikan elemen fungsional selaras estetika desain yang penuh perhitungan serta terhubung menjadi kesatuan napas hunian.
Menjelajah lebih jauh, keberadaan taman yang dibesut arsitek lanskap Sushma Sawant di halaman belakang memperkuat narasi kealaman natural di dalam rumah. Terlebih dengan suara air mengalir lembut dari instalasi bergaris rancang Art Deco, yang mengudara hingga ke area ruang tamu. Alih-alih “gaduh”, gemerciknya justru meningkatkan suasana damai yang menemani penghuni beristirahat dari hiruk-pikuk dunia luar. Sebuah intensi yang sejatinya sengaja ditekankan Patel dan Lohar manakala membangun rumah ini untuk menjadi lebih dari sekadar tempat tinggal, melainkan ruang bertumbuh bagi penghuninya.

Desain Baru Butik Hermès Di Plaza Indonesia Visualisasikan Sejarah Identitas Rumah Mode dengan Sentuhan Artisan Indonesia

Ledakan Energi Kromatik yang Artistik Menggubah Desain 'Vibrant' Untuk Apartemen Bergaris Rancang 'Open Space'