6 Agustus 2019
Kelezatan Argentina ala Sudestada

Kawasan Menteng belakangan semakin kaya sebagai sebuah destinasi kuliner. Tawarkan gaya masakan Argentina, hadirnya Sudestada adalah satu di antara sekian penyebabnya. Di Jakarta, menemukan sajian khas Argentina yang otentik tidak semudah mencari jenis makanan Western seperti Prancis dan Italia. Bisa dibilang, restoran yang menyuguhkan sajian dan konsep Argentina sangatlah sedikit. Karena itu, menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri manakala ada sebuah tempat makan yang mengusung konsep ‘Argentina Grill, Bar, and Cafe’.
Sudestada terletak di sudut jalan, persisnya di belakang gedung perkantoran di wilayah Jalan Thamrin. Restoran ini pantas berada dalam daftar wajib kunjung. Bukan hanya soal lokasi strategis, tetapi hangatnya suasana yang menghanyutkan seolah kita sedang berada di sebuah restoran di Buenos Aires.
Sudestada membuka pintunya pada Maret 2019 silam. Dari luar, Sudestada terlihat seperti rumah khas Argentina dengan fasad bangunan dari batu bata merah dan kaca jendela berukuran masif di setiap sisinya. Kursi rotan dan kolam ikan di area teras dipenuhi tanaman hijau asri. Pada siang hari yang cerah, interiornya menerima sinar matahari yang masuk melalui jendela-jendela kaca besar.

Masuk ke Sudestada, kita disambut interior bergaya industrial rustic khas Argentina dan Amerika Selatan. Tidak hanya peralatan olahraga polo dan ponco khas Argentina, Sudestada turut memajang lukisan ikonis ‘El Caminito’ berukuran 4x6 meter yang menggambarkan sekolah tarian Tango pertama sekaligus bangunan bersejarah di Buenos Aires yang menjadi landmark di distrik La Boca.
Di lantai atas, ruang makan didesain gaya neoklasik yang didominasi tanaman dan bunga di area balkon khas arsitektur Argentina. Nama ‘Sudestada’ sendiri diambil dari Bahasa Spanyol yang berarti ‘angin sebelum hujan turun’ dan kerap dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam budaya Argentina.

Kuliner di Sudestada diarahkan dan dipimpin oleh Chef Victor Taborda. Ia mengunggulkan hidangan panggang khas Argentina Asado sebagai menu andalan. Di tengah ruang makan, terdapat asador atau area memanggang daging yang bisa disimak pengunjung.
“Daging panggang memang menjadi makanan favorit orang Argentina. Di Sudestada, hidangan daging dipanggang dengan menggunakan kayu buah rambutan agar memunculkan aroma fruity,” ungkap Chef Victor saat kami temui di restorannya.
Di sini, menu makanan mengusung konsep Asado, yakni jamuan komunal yang lazim dilakukan oleh keluarga-keluarga pedesaan di Argentina. Dalam porsi yang tidak kecil, sajiannya cocok dinikmati bersama-sama.
Charred Corn Toast (Rp60.000,-) Spanish Broken Eggs (Rp70.000,-)
Spanish Broken Eggs (Rp70.000,-), salah satu hidangan pembuka, dibuat dari telur acak, sosis sapi, potongan kentang, dan foam potato. Opsi menu ‘appetizer’ lainnya ialah Charred Corn Toast (Rp60.000,-), roti gandum yang disusun di atas irisan beef bacon, telur, jagung manis, kemudian dilumuri saus krim keju.
Petualangan kuliner ke tradisi Argentina juga wajib diisi dengan menu Matambre (Rp150.000,-). Sajian ini menggunakan daging sapi bagian antara tulang rusuk dan kulit, lazim disebut ‘rose meat’. Anda juga dapat menikmatinya dalam bentuk Matambre Sandwich (Rp70.000,-), daging ‘rose meat’ dihidangkan dalam lapisan roti bersama irisan kubis mentah dilengkapi mayones dan saus chimichurri yang memiliki rasa asam gurih. Saus khas Argentina ini terbuat dari campuran bubuk cabai, bawang putih, peterseli, minyak zaitun, oregano, dan cuka.
Matambre Sandwich (Rp70.000,-) Empanadas (Rp110.000/6pcs)
Olahan daging lainnya adalah Empanadas (Rp110.000/6pcs). Secara tampilan, empanadas menyerupai pastel. Kulit renyahnya membungkus olahan daging berbumbu. Selain hand-cutbeef, Empanadas juga tersaji dengan pilihan; ham & mozzarella dan spinach & ricotta.
Penggemar pizza sebaiknya tidak melewatkan pizza khas Argentina. Saya mencoba Beef Pepperoni (Rp120.000,-) yang adonannya lebih tebal dibanding pizza Italia, rasanya creamy, dan menggunakan banyak keju. Kemudian menutup acara makan dengan menyantap Churros with Dulce de Leche (Rp40.000) yang gurih manis ditemani saus karamel.

Sementara itu kesegaran hadir dari Albahaca Refrescante (RP135.000). Cocktail dengan campuran tequila, orange liqueur, basil, passion fruit, dan rose foam. Lalu Sangria Roja (Rp190.000,-) yang berhasil menyatukan Brandy, Amaretto, dan mixed fruits dengan simple syrup, lemonade, dan red wine untuk mengakhiri acara makan secara paripurna.
Sangria Roja (Rp190.000,-) Albahaca Refrescante (RP135.000)
SUDESTADA
Jl. Irian No. 15, Gondangdia, Menteng
Jakarta Pusat 10350
T: 021 - 392894
(Photo: DOC. ELLE Indonesia; photography TOGI PANJAITAN)