20 Januari 2021
Mengenang Pertunjukan Musik Tak Terlupakan di Ajang Grammy

Perhelatan Grammy Awards diundur. Edisi ke-63 ajang penghargaan musik global tersebut semula dijadwalkan pada 31 Januari 2021, sebelum kemudian mundur ke bulan Maret 2021.
Terlepas dari serangkaian kontroversi yang senantiasa menyelimuti ajang penghargaan Grammy tahun ini—terkait isu ketidaksetaraan ras atau gender, atau opini bahwa "the Grammy remain corrupt", seperti yang diteriakkan oleh The Weeknd, dalam penentuan nominator, dan siapa yang pantas menang—kita (jujur saja) sedikit bersedih ketika mendengar kabar jadwal perhelatan Grammy Awards ditunda. Setiap tahun, panggung Grammy ibarat konser yang menyuguhkan pertunjukan musik spektakuler. Mulai dari konsep tribut, aksi duet, hingga penampilan supergroup yang menyatukan musisi di satu panggung bersama. Anda ingat saat Pharrell Williams berdiri bersama Nile Rodgers, Stevie Wonder, dan Daft Punk menyanyikan Get Lucky hingga membuat seisi ruangan berdansa, termasuk Paul McCartney.
Recording Academy telah mengumumkan nominasi Grammy Awards ke-63 sejak bulan November 2020 silam. Anda perlu bersabar untuk mengetahui siapa yang akan membawa pulang serangkaian piala prestisius tahun ini. Selagi menunggu perhelatan digelar, mengapa tidak mengunjungi kembali beberapa pertunjukan tak terlupakan dari panggung ajang penghargaan musik global tersebut? Kami mengurasinya untuk memandu nostalgia Anda.
Madonna feat. Gorillaz (2006)
Ketika Madonna muncul naik ke atas panggung diiringi petikan gitar Feel Good Inc. oleh kelompok Gorillaz (nominator Grammy 2006 untuk Record of the Year), adalah sebuah tanda bahwa akan terjadi sesuatu nan fenomenal. Benar saja, sang ratu pop tidak hanya hadir menyanyikan lagu hitnya, Hung Up, tetapi juga berdansa genit dengan hologram karakter Murdoc Niccals (tokoh fiksi yang menjadi visual pemain bass virtual band Gorillaz).
Amy Winehouse (2008)
Pada perhelatan Grammy ke-50, mendiang Amy Winehouse memenangkan lima piala dari enam nominasi. Ia adalah Musisi Pendatang Baru Terbaik yang mendominasi kemenangan Record of the Year, Song of the Year, dan Best Female Pop Vocal Performance. Meski tidak dapat menghadiri penobatannya secara langsung di Staples Center, Los Angeles, karena perkara visa perjalanan, Winehouse membuktikan dirinya pantas berdiri di atas panggung Grammy dan menerima setiap penghargaan lewat siaran satelit dengan bernyanyi medley lagu You Know I’m No Good dan Rehab. Penampilannya masih menjadi salah satu momen tak terlupakan sepanjang sejarah Grammy.
Pink (2010)
Pink tidak membawa pulang piala dari ajang Grammy ke-62. Tetapi nominator Best Pop Vocal Album itu menerima gegap gempita dari sesama rekan musisi dan tamu undangan yang bertepuk tangan atas pertunjukan musiknya yang memesona. Pink menunjukkan bahwa ia memiliki kualitas suara nan mengagumkan lewat penampilannya menyanyikan Glitter in the Air sembari terbang di udara. Ia mengenakan jumpsuit tembus pandang, naik ke atas kain sutra yang menggantung tinggi di langit-langit Staples Center, dan berputar serta melakukan gerak senam gemulai, sembari terus bernyanyi.
Kendrick Lamar (2016)
Kendrick Lamar bukan figur asing yang kerap mengangkat isu sosial lewat musik dan divisualisasikannya di setiap pertunjukan, tidak peduli meski panggung itu adalah ajang Grammy yang lekat dipandang "luks". Di perhelatan Grammy ke-58, sang rapper berjalan di atas panggung dengan tangan dan kaki yang dirantai. Tata panggung serupa sel penjara diset di belakangnya, di mana band pengiringnya ditempatkan. Lamar melafal lagunya, The Blacker The Berry, yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Alright dilatari visual api unggun raksasa. Aksinya diakhiri dengan visualisasi gambar Afrika ditempa kata Compton. Penampilan Lamar menjadi pertunjukan paling kontroversial, sekaligus berpengaruh pada malam itu.
Lauren Hill feat. Santana (1998)
Tahun 1997 hingga beberapa tahun setelahnya, lagu My Heart Will Go On yang dinyanyikan Celine Dion sebagai soundtrack film Titanic (1997) memang mendominasi tangga lagu di berbagai belahan dunia. Namun, Lauren Hill membuktikan eksistensi sebagai Pendatang Baru Terbaik yang dinobatkan Grammy Awards pada tahun 1998. Prestasinya tidak main-main, Hill juga membawa pulang piala Album of the Year. Di momen tersebut, Hill turut menggebrak panggung Grammy bersama Santana, dan membius publik dengan vokal merdunya yang lantas mendapat tepuk tangan riuh.
Michael Jackson (1988)
Michael Jackson paham betul caranya memukau publik. Penampilannya di panggung Grammy ke-30 dibuka secara sederhana. Sang Raja Pop muncul dengan santai mengikuti ketukan bertempo lambat The Way You Make Me Feel. Ia berdansa sendiri selama beberapa saat sebelum para penari latar hadir bergabung. Jackson pertama kali memperlihatkan manuver moonwalk tahun 1982, dan malam hari itu saat ia kembali melakukan tarian khasnya, daya magisnya belum pudar. Ketika penonton berpikir aksinya telah selesai, Jackson melanjutkan nyanyiannya dengan Man In The Mirror diiringi paduan suara megah yang membuat sajaknya menembus atap Radio City Music Hall di New York.
Daft Punk feat. Pharrell Williams, Nile Rodgers, & Stevie Wonder (2014)
Tidak heran Recording Academy menobatkan lagu Get Lucky sebagai Record of the Year di ajang Grammy Awards ke-56. Lagu besutan Daft Punk, Pharrell Williams, dan Nile Rodgers itu mampu membangkitkan energi positif yang menceriakan atmosfer. Jika tidak berlaku untuk Anda, seluruh orang di Staples Center, Los Angeles, bisa merasakannya. Lihat saja bagaimana mereka beranjak dari kursi dan berdansa, bahkan Paul McCartney tak dapat menahan diri mengikuti irama Get Lucky yang digaungkan Pharell, Nile Rodgers, dan permainan irama elektronik Daft Punk, yang ditemani melodi keyboard oleh Stevie Wonder.
Justin Timberlake & Jay Z (2013)
Justin Timberlake membuka pertunjukannya menyanyikan Suit and Tie secara megah. Ia menyuguhkan performa gaya klasik, dilatari band lengkap—yang seluruhnya berbalut jas formal—dan berdansa, sebelum kemudian Jay-Z bangkit dari kursinya dan naik ke atas panggung untuk menyanyikan lirik bagiannya.
Radiohead (2009)
Ketika Radiohead dikabarkan menjadi salah satu pengisi acara Grammy Awards ke-51, bukan hanya sekadar Thom Yorke berjoget gila sambil bernyanyi di atas panggung. Band asal UK yang menjadi nominator Album of the Year tersebut membuat "kegaduhan" nan magis dengan membawa serta marching band sebagai kolaborator pengiring musik 15 Step.
Prince & Beyoncé
Dua generasi bintang pop terbesar berduet untuk membawakan salah satu lagu pop terbaik sepanjang masa, Purple Rain. Gempitanya kian menggelegar kala kita mendengar cuplikan Crazy in Love (karya Beyoncé), Baby I'm A Star (karya Prince), dan Let's Go Crazy (karya Prince). Penampilan Prince dan Beyoncé akan selalu dikenang sepanjang sejarah Grammy.
Whitney Houston (1989)
Whitney Houston selalu punya cara memukau penonton. Di ajang Grammy Awards ke-31, sang diva membawa paduan suara untuk menyanyikan lagu One Moment in Time dalam napas gospel yang membuat seluruh orang tersentuh hingga bersorak riuh di akhir penampilannya.
Eminem feat. Elton John (2001)
Tahun 2001 silam, kontroversi mengelilingi Eminem terkait albumnya, The Marshall Mathers. Eminem menuai kritik tajam akan lirik-liriknya yang dipandang penuh kekerasan, misoginis dan jika itu semua belum cukup, ia juga diasumsikan homofobik oleh berbagai komunitas LGBTQ. Namun Eminem memiliki caranya sendiri untuk membantah sentimen tersebut. Di ajang penghargaan Grammy ke-43, ia menggandeng Sir Elton John untuk berbagi panggung menyanyikan Stan. Elton John hadir membawa keyboard dan mengisi bagian vokal, yang pada lagu orisinilnya disuarakan Dido, dan memeluk Eminem di akhir penampilannya. Duet tersebut menjadi salah satu performa krusial di sepanjang sejarah Gramy.
Christina Aguilera, Pink, Lil' Kim, Mya & Patti Labelle (2002)
Glamor, sassy, dan festive. Christina Aguilera, Lil' Kim, Mya, Patti Labelle, bersama Pink mengubah panggung Grammy ke-44 dengan tata set ala teater Moulin Rouge! (film tahun 2001 besutan Baz Luhrman) untuk menyanyikan lagu Lady Mermalade yang menjadi soundtrack filmnya.
Rihanna feat. Adam Levine (2011)
Panggung Grammy malam itu sebetulnya milik Eminem. Tetapi Rihanna mengawali pertunjukannya menyanyikan Love the Way You Lie, Part 2—perpanjangan dari lagu kolaborasinya bersama Eminem, Love the Way You Lie—dengan ditemani Adam Levine. Rihanna yang berbalut gaun rancangan Christian Dior Haute Couture kemudian bergabung dengan Eminem dan menyelesaikan penampilan megahnya.