CULTURE

29 September 2023

Menyelami Hubungan Erat Antara Rolex dan Dunia Arsitektur


PHOTOGRAPHY BY ROLEX

Menyelami Hubungan Erat Antara Rolex dan Dunia Arsitektur

ROLEX

Selama beberapa dekade, Rolex telah memberikan kontribusi yang unik dan abadi terhadap budaya melalui dukungannya terhadap sejumlah seniman dan institusi budaya luar biasa. Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutannya untuk mengupayakan inovasi berkelanjutan, kemajuan teknologi, kepresisian, dan penggunaan bentuk dan ruang terbaik; label penunjuk waktu tersebut kembali mendukung International Architecture Exhibition–La Biennale di Venezia.

 

Baik arsitek visioner maupun pembuat jam memadukan estetika dan fungsionalitas dalam kreasi-kreasi mereka. Seperti pergerakan jam tangan Oyster, sebuah bangunan harus mematuhi serangkaian kode yang tepat dan menyampaikan pesan jelas yang diungkapkan melalui desain dan fungsionalitas.


 

Rolex Pavilion di International Archtecture Exhibition. 


Sesuai dengan tujuan jangka panjangnya yakni berkontribusi pada masyarakat dan budaya, di mana arsitektur hebat memainkan peran kuncinya, Rolex telah mendukung International Architecture Exhibition, sebagai mitra eksklusif dan penunjuk waktu resmi pada perhelatan tersebut sejak tahun 2014. Menandai partisipasi Rolex dalam acara tersebut, Rolex Pavilion di Giardini, selama bertahun-tahun, telah menyelenggarakan berbagai pameran yang berkaitan dengan dedikasi Rolex terhadap arsitektur dan transmisi pengetahuan. Di masa lalu, karya Peter Zumthor dan Gloria Cabral serta Sir David Chipperfield dan Simon Kretz–mentor dan anak didik di Rolex Mentor and Protégé Arts Initiative–telah ditampilkan. Begitu pula dengan gedung Rolex di Dallas dan Milan yang masing-masing dirancang oleh arsitek Kengo Kuma dan Studio Albini, serta Rolex Learning Center di Ecole polytechnique féderale de Lausanne (EPFL) yang dirancang oleh SANAA (Kazuyo Sejima dan Ryue Nishizawa).

 

Desain Rolex Pavilion sendiri, yang mengingatkan siapa pun pada bezel berulir–sebuah ciri khas pada beberapa jam tangan Rolex–semakin menekankan hubungan kuat antara arsitektur dan pembuatan jam tangan. 

 

Kazuyo Sejima dan Yang Zhao.



David Adjaye dan Mariam Issoufu Kamara.


Transmisi pengetahuan demi kepentingan generasi masa depan turut menjadi bagian integral dari Rolex–baik dalam pembuatan jam tangan maupun dalam dukungannya terhadap seni dan budaya, tak terkecuali arsitektur. Rolex berinvestasi pada masa depan arsitektur dan berbagi pengetahuan serta ide-ide baru lintas generasi melalui Mentor and Protégé Arts Initiative, sebuah program dua tahunan yang telah berlangsung hampir selama dua dekade di mana mereka membina seniman muda dengan memadukan bakat-bakat dalam berbagai bidang disiplin seni mereka dengan para ahli hebat untuk jangka waktu pendampingan dan kolaborasi kreatif.

 

Adapun sejumlah arsitek yang pernah terlibat sebagai mentor meliputi Álvaro Siza, Kazuyo Sejima, Peter Zumthor, Sir David Chipperfield dan Sir David Adjaye. Penasihat arsitek program ini–mereka yang membantu memilih mentor–termasuk di antaranya Alejandro Aravena, Tatiana Bilbao, Vishaan Chakrabarti, Lord Norman Foster, Frank Gehry, Daniel Libeskind, Maya Lin, Ryue Nishizawa dan Rafael Viñoly.