Bagi Titi Kamal, rumah bukan sekadar atap berlindung dan tempat beristirahat di penghujung hari. Fungsinya yang hakiki ialah ruang hidup keluarga.

Titi Kamal adalah pencinta warna-warna cerah—terutama pink. Tetapi semburat merah muda tampak tidak banyak mendandani paras hunian di mana ia tinggal berbahagia bersama suaminya, Christian Sugiono, kedua anak laki-laki mereka, dan juga sang ibu. Garis arsitektural modern khas wilayah tropis yang menata spasialnya lebih dominan palet warna netral dalam perpaduan cokelat, putih, beige, plus sedikit sentuhan hitam di beberapa sudut. Material marmer secara megah mengalasi lantai serta membalut sebagian besar furnitur. Skema yang terkesan dingin itu kemudian dilembutkan oleh kombinasi sentuhan elemen kayu asli dan campuran fiber semen. Menyuguhkan nuansa ruangan terang namun teduh.

“Saya dan suami kerap berbeda selera— enggak, sih, sebenarnya memang pribadi kami cukup bertolak belakang. Hahaha. Karakter saya cenderung heboh, Tian (panggilannya untuk Christian) lebih tone down,” celoteh Titi tergelak menghangatkan suasana obrolan kami kala saya bertandang ke kediamannya di akhir tahun 2021 silam. Ia menceritakan salah satu contohnya dalam hal memilih benda-benda dekoratif, “Jika Anda menemukan sentuhan dekorasi emas, itu adalah buah pikiran saya; sementara Tian lebih penyuka silver.” Kami berbincang santai sembari duduk di sofa panjang di area living room.

Selagi ia berkisah, pandangan saya tertuju pada meja kecil di mana tergeletak sebuah tray berbingkai emas yang mewadahi diffuser, lilin art of living dari koleksi Louis Vuitton, serta ornamen patung anjing bermaterialkan silver. “Tapi kami berdua sama- sama menyukai suasana alam, dan senang berada dekat di area terbuka. Jadi, ketika memikirkan desain rumah ini, kami sepakat untuk mengolah unsur-unsur alam sebagai komponen utama yang membangun karakter,” cerita aktris yang melejit lewat peran Maura di film Ada Apa dengan Cinta? (2002) itu.

Berdiri di atas lahan seluas 1.100 meter persegi, kediaman Titi meliputi bangunan dua lantai berukuran luas 700 meter. Sisa tanahnya dialokasi sebagai lanskap terbuka yang mengimbangi keseluruhan aspek arsitektural. Kolam renang di bagian belakang rumah digandeng sebuah pelataran hijau dengan taman vertikal sebagai atraksi utamanya. Pemandangan nan menyegarkan itu terlihat begitu memesonakan mata melalui jendela kaca yang tinggi menjulang. Di luar fungsinya menciptakan alur kehidupan yang organis, gagasan perihal bukaan lebar turut menjembatani pencahayaan alami dapat diterima secara maksimal di seluruh ruangan di dalam rumah.

“Tiap ruangan memiliki sisi ‘transparan’ yang mengarah ke backyard karena memang kami menginginkan atmosfer kealaman di dalam rumah. Selain cantik dipandang, juga untuk membangkitkan mood kita agar tenang dan lebih bersemangat,” ujar Titi. Ragam jenis tanaman hijau tersebar di berbagai sudut—baik di area luar maupun dalam—rumah. Misalnya, koleksi monstera variegata dikelilingi bebatuan putih di pojok bawah tangga. Sebatang pohon cemara udang pun tumbuh sehat dalam boks kaca transparan, dan menyuntikkan elemen alam sekaligus pemandangan di sudut area ruang makan. Sebagaimana orang-orang yang menjajal hobi berkebun selama lockdown pandemi Covid-19, begitu pula pemeran Rini dalam film Makmum ini mengisi waktunya ketika menjalankan praktik social distancing.

“Kehadiran tumbuhan tidak hanya mempercantik ruangan tapi juga membuat suasana hunian terasa lebih segar. Kami berusaha menciptakan tempat tinggal yang nyaman, sebab rumah adalah tempat di mana keluarga kami bertumbuh. Aktivitas kami sehari-hari di mulai dari rumah, sehingga suasananya harus selalu dijaga agar memberikan energi baik,” pungkasnya.