CULTURE

12 Agustus 2024

Prestasi Gemilang Atlet Indonesia Di Olimpiade Paris 2024


Prestasi Gemilang Atlet Indonesia Di Olimpiade Paris 2024

photo courtesy of Veddriq Leonardo via Instagram.com/@ifsclimbing, Rizki Juniansyah via Instagram.com/@rjuniansyah_

Indonesia unjuk gigi di Olimpiade Paris 2024! Dalam perhelatan olahraga internasional yang berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024 itu, sejumlah atlet nasional Indonesia mengharumkan nama bangsa dengan torehan prestasi. Dua medali emas dan satu perunggu dibawa pulang ke Tanah Air. Veddriq Leonardo menyumbangkan emas yang mengukir nama Indonesia dalam sejarah panjat tebing usai melampaui atlet Tiongkok, Wu Peng. Veddriq unggul 0,02 detik dengan catatan waktu 4,75 detik. Perjalanan Veddriq dalam meraih medali emas Olimpiade cukup terjal. Pasalnya, ia sempat berada dalam situasi di mana ia harus berkompetisi dengan rekannya sendiri, Rahmad Adi Mulyono. Keduanya berselisih waktu 0,15 detik dengan keunggulan di langkah Veddriq.

photo courtesy of Veddriq Leonardo via Instagram.com/@ifsclimbing

Perolehan emas turut melantangkan pamor cabang olahraga angkat besi Indonesia. Rizki Juniansyah berhasil menyabet medali emas setelah menjuarai kelas 73 kg putra. Prestasi tersebut mengharumkan namanya, dan Indonesia, sebagai lifter debutan olahraga angkat besi di Olimpiade. Catatan berat total yang mampu diangkat Rizky adalah sebanyak 354 kg; meliputi angkatan snatch 155 kg dan clean & jerk 199 kg.

photo courtesy Rizki Juniansyah via Instagram.com/@rjuniansyah_

Atlet perempuan tidak ketinggalan. Dari cabang badminton, Gregoria Mariska Tunjung berhasil membawa pulang medali perunggu dari cabang bulutangkis tunggal putri. Gregoria unggul dari lawannya, Carolina Marin, yang mengundurkan diri dari pertandingan karena cedera. Gregoria kemudian menaiki podium bersama He Bingjiao dari Tiongkok yang meraih medali perak, dan An Se Young dari Republik Korea yang memegang medali emas.

photo courtesy of Gregoria Mariska Tunjung via Instagram.com/@bwf.official

Keberhasilan Gregoria tersebut mengakhiri penantian Indonesia untuk perolehan medali bulutangkis tunggal putri di Olimpiade selama 16 tahun. Sebelum Gregoria, terakhir kali Indonesia berhasil menuai prestasi adalah Maria Kristin yang meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008.