FASHION

25 Desember 2022

Arloji Eklektik Untuk Hadiah Istimewa yang Tak Lekang Zaman


Arloji Eklektik Untuk Hadiah Istimewa yang Tak Lekang Zaman

photography by Indra Permana for ELLE Indonesia December 2022; styling Gisela Gabriella & Ghina Rizqi

Musim selebrasi resmi dimulai. Diawali dari perayaan Natal; lalu Tahun Baru pun dimulai; selanjutnya Tahun Baru Imlek; dan Valentine mengantre beberapa minggu di belakangnya; tanpa disadari sudah waktunya bagi umat muslim di seluruh dunia memasuki bulan puasa hingga akhirnya Hari Raya Idul Fitri tiba di awal bulan April mendatang. Begitu banyak perayaan dalam jeda waktu yang begitu singkat. Apakah Anda sudah menemukan hadiah spesial untuk orang-orang teristimewa?

Adakalanya ketika jiwa romantika dalam diri kita redup, ditambah daftar to-do pekerjaan yang menumpuk lewat waktu tenggat, bikin tidak sempat—okay, barangkali juga melupakan—apresiasi kecil bagi mereka. Jangankan bingkisan, terkadang pun kita kerap melewatkan waktu untuk mereka. Well, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Kendati tidak mungkin mengulang waktu dan menciptakan momen kebersamaan, Anda bisa mempersembahkan waktu sebagai simbolis penghargaan terhadap tahun-tahun keberadaan mereka yang selalu ada menemani di saat kapan pun. Terlepas dari nilai sentimental itu tidakkah Anda berpikir arloji merupakan persembahan fungsional? Plus, sifat timeless sebuah penunjuk waktu dapat diwariskan dari generasi ke generasi.

Semusim terakhir, sederet arloji turut hadir dalam garis rancang paling mutakhir. Kebaruan yang tak hanya menyoal desain visual nan menawan mata tetapi juga didandani ragam figur komplikasi nan canggih. Beberapa merek pembuat jam juga telah meluncurkan edisi khusus untuk tahun depan. Jadi, baik sebagai persembahan untuk setiap perayaan atau hanya satu waktu peringatan paling dekat di hati, teruskan membaca untuk menemukan penunjuk waktu ‘terbaik’ yang membuat orang-orang terkasih senantiasa mengingat keberadaan Anda.


Chopard L.U.C

L.U.C Full Strike Tourbillon

L.U.C Flying T Twin Ladies

For him: L.U.C Full Strike Tourbillon

Untuk merayakan ulang tahun ke 25 penciptaan kreasi arloji L.U.C. Chopard menambah seri unggulan paling anyar dalam koleksinya: L.U.C Full Strike Tourbillon. Di antara jam tangan Grand Complication, seri ini merupakan model tercanggih dan terinovatif yang pernah dibuat—sampai saat ini. Berdiameter 42,5 mm dengan ketebalan 12,58 mm, pergerakan L.U.C Full Strike Tourbillon ditenagai mesin jam baru. Dari segi estetika, desainnya memamerkan kesempurnaan di setiap level; dalam kombinasi harmonis material luks berbalut warna abu-abu dan rose-gold yang mendandani casing, jarum jamnya, serta antara komponen mesin jam baja dan perak nikel.

For her: L.U.C Flying T Twin Ladies

Didesain proporsional dan ekstra ramping, dengan diameter 35 milimeter yang selaras pergelangan tangan perempuan. Case dibalut logam emas (rose-gold) 18-karat bertahtakan berlian di sekeliling tepinya. Paduan tali bahan kulit bertekstur dalam warna hijau menyuntikan rona elegan tersendiri. Menampilkan teknologi Chopard Twin dengan dua barel yang ditumpangkan dan penyetelan berpresisi tinggi—khususnya pada fungsi stop-second.


TAG Heuer Carrera

Sejak koleksi perdananya diluncurkan pada 1963, TAG Heuer Carrera telah memikat hati para pencinta arloji. Terbukti, pamornya melintas zaman dengan rilisan variasi seri yang tak lagi terhitung jumlahnya sampai hari ini; mulai dari evolusi seri klasik, koleksi kolaborasi, hingga edisi terbatas. Desain estetisnya mengawinkan keanggunan dengan kesederhanaan serta fungsionalitas. Casing berlapis kristal safir juga memberikan perlindungan tinggi terhadap air; membuatnya dapat dibawa menyelam hingga kedalaman 100 meter. 

TAG Heuer Carrera Chronograph (automatic)

TAG Heuer Carrera Lady (automatic)

For him: TAG Heuer Carrera Chronograph (automatic) – D: 42milimeter

Arloji ini dikenal sebagai chronograph pilihan beberapa tim dan pembalap terbaik Formula 1. Sebuah chronograph prestisius dengan casing baja 42mm. Bergaris rancang ramping, dan didukung mesin jam berperforma tinggi. Keakuratan waktunya dijamin oleh berbagai kemampuan kronograf presisi. 

For her: TAG Heuer Carrera Lady (automatic) – D: 36 milimeter

Tanpa mengesampingkan teknologi fitur khas Carrera, garis desain Lady digarap lebih feminin dan secara hati-hati dengan tangan artisan. Tali kulit buaya warna cokelat terpasang harmonis melengkapi bezel baja bertahta berlian nan mewah.

TAG Heuer Carrera Year of Rabbit (back casing)

TAG Heuer Carrera Year of Rabbit

Special Edition: Year of the Rabbit

Dibuat terbatas hanya 500 buah untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Rancangan prestisius edisi istimewa ini menawarkan pernyataan gaya yang berani. Menampilkan dial bergaris khas yang kaya akan detail kontras; motif kelinci merah mengaksentuasi bagian belakang casing. Desain kontemporernya turut didukung rangkaian substansi teknis yang mumpuni. Plus, hadir dalam kotak merah nan mewah berlogo emas Tag Heuer yang bersanding siluet lambang shio tahun 2023.


Chanel Boy-Friend

Meski secara harafiah namanya berarti teman bagi laki-laki, siluet bergaris rancang klasik yang secara elegan dibesut rumah mode Chanel meleburkan batasan gender bagi arloji ini. 

Chanel Boy·Friend Skeleton X-Ray

Chanel Boy-Friend

For him: Boy·Friend Skeleton X-Ray

Desain case hingga bezel yang dibalut material safir memberi kesan futuristis bagi penampilannya. Perpaduan tali kulit warna hitam motif kulit buaya yang dipadankan buckle emas putih 18 karat, selaras mengimbangi karakternya.

For her: Boy-Friend

Mesin jam quartz yang berpresisi tinggi, dilengkapi dial guilloche opaline. Material baja mendandani bezel dan casing-nya. Kian cantik dengan motif quilt dan gesper ardillon bahan baja yang mengaksentuasi tali kulitnya.


Tiffany & Co.

Complications Men’s Watch

Tiffany & Co. Tiffany Eternity

For him: Patek Philippe and Tiffany & Co. Complications Men’s Watch

Relasi antara Tiffany dan Patek Philippe dimulai pada 1851, ketika Antoine Norbert de Patek yang sedang mencari peritel terbaik untuk jam tangannya, bertemu Charles Lewis Tiffany di butiknya di New York. Merayakan 170 tahun hubungan keduanya, Patek Philippe menciptakan koleksi edisi terbatas arloji Nautilus dengan dial Tiffany Blue®. Beberapa koleksi lain turut digarap, seperti Complications Men’s Watch yang begitu memesona. Nuansa klasik yang menyelimuti desainnya, dengan cangkang bulat rona rose-gold 18 karat dan tali motif buaya buatan tangan warna cokelat tua, merefleksikan koleksi segala zaman.

For her: Tiffany Eternity

Tiffany & Co. dihormati akan kualitas berlian dan daya ciptanya akan perhiasan prestisius bernilai ikonis. Tidak heran bilamana kemewahan tersebut turut menghiasi rancangan arlojinya. Alih-alih mencantumkan angka atau bilangan romawi, sistem numerik penunjuk waktu Tiffany Eternity tampil berwujud potongan berlian beragam siluet: round brilliantbaguettecushion, Tiffany True®, marquise, Asscher, heartpear, oval , zamrud, segitiga, dan princess. Berlian juga mengaksentuasi casing bundarnya yang terinspirasi cincin pertunangan ikonis Tiffany® Setting. Yang menarik, penerapan tali pita grosgrain hitam—meski dengan berlian menghiasi gespernya—memberikan keseimbangan desain sehingga tampilannya tampak kasual untuk dikenakan sehari-hari.


BVLGARI

Bulgari kian mengekspresikan beragam sisi unik dari warisan Italia miliknya yang mampu memanjakan tiap pasang mata, lewat permainan kontras pada warna, bentuk, bahan, dan teknik finishing.

BVLGARI BVLGARI

Serpenti Seduttori Tourbillon

For him: BVLGARI BVLGARI watch 

Kerap disebut-sebut sebagai simbol modernitas, warna hitam dipilih Bulgari untuk memperbarui sejumlah kreasinya. Tidak terkecuali kreasi-kreasi ikonisnya, meliputi Serpenti Seduttori, Serpenti Spiga, dan jam tangan Bulgari Bulgari (yang juga dikenal dengan sebutan BB). Baik dalam pilihan materi keramik atau baja yang kini tampil segar berbalut warna hitam. Sikap modernitas beraura misterius diekspresikan tanpa melupakan esensi terpentingnya, yakni menjadi kreasi penunjuk waktu yang bersifat abadi.

For her: Serpenti Seduttori Tourbillon

Melebihi seluruh kreasi-kreasi yang lahir di lab kreatif Bulgari, penunjuk waktu Serpenti Seduttori Tourbillon edisi ini mengilustrasikan pertemuan unik antara Haute Joaillerie dengan Haute Horlogerie. Perpaduan berlian dan spinel hitam yang kontras, selaras irama gerakan tourbillon mekanis yang presisi, Bulgari seakan menyuarakan prinsipnya bahwa sebuah penunjuk waktu harus unggul dalam segala aspek.


Tudor Pelagos 39



For him & her

Sporty tidak selalu berupa jam tangan lari—meskipun smartwatch memiliki teknologi pendukungnya. Opsi jam tangan sporty memiliki fitur untuk pelacakan putaran di jalur balapan (seperti TAG Heuer Chronograph misalnya) atau fungsi yang biasanya digunakan penyelam, seperti koleksi Tudor Pelagos 39. Nilai tambah arloji sporty: terlihat sama bagusnya di pergelangan tangan. Seri teranyar Tudor Pelagos 39 memanifestasikan jam tangan penyelam berperalatan lengkap yang dapat dikenakan di luar air sambil tetap memiliki kemampuan teknis untuk membawa Anda menyelam. Desainnya yang elegan dirancang terlihat ramping; bermaterialkan titanium grade 2 yang diberi sentuhan satin. Lapisan matte sangat kontras dengan sisipan keramik hitam searah bezel yang mengilap. Case berukuran 39 milimeter dengan ketebalan 11.8 milimeter pun menjadikannya jam tangan unisex yang ideal. Hadir dalam dua opsi tali yang bisa menjadi pilihan bagi Anda dan pasangan bilamana ingin tampil kompak sesuai karakter masing-masing.


Zenith DEFY Extreme Double Tourbillon


For him/her

DEFY Extreme Double Tourbillon memanifestasikan komplikasi horologi paling inovatif yang pernah dibayangkan Zenith. Dibangun tidak seperti mesin jam chronographs lainnya, jam ini dilengkapi dengan dua tourbillon independen yang menyelesaikan rotasi dalam 60 detik untuk tourbillon pengatur waktu dan 5 detik untuk tourbillon chronograph; menjadikannya salah satu tourbillon tercepat yang pernah dibuat, serta satu-satunya mesin jam chronograph frekuensi tinggi 1/100. Desain casing yang kokoh dan bersudut memberikan daya tarik tangguh sebuah jam tangan yang tahan lama dengan paras futuristis. Diameternya cukup lebar, 45 milimeter; tetapi bukan berarti tak bisa selaras di pergelangan tangan perempuan. Mengenakan jam tangan kebesaran seolah-olah meminjam dari kekasih hati juga bisa menjadi gaya tersendiri.


Cartier

Apa yang membuat arloji Cartier begitu elegan, berkarakter, dan disegani—meski lebih dulu memperkenalkan diri sebagai pembuat perhiasan sebelum kemudian menjadi pembuat jam? Jawabannya terletak pada warisan luhur nan uniknya. Dengan kata lain, justru karena Cartier memulai sebagai pembuat perhiasan sebelum beralih ke pembuatan jam tangan yang memberikan presensi luar biasa hingga sulit untuk ditolak.

For him: Santos de Cartier

For her: Tank Must de Cartier


Baume & Mercier Riviera

Baume & Mercier Riviera 10681

Baume & Mericier The Riviera Coastline

For him: Riviera 10681

Rivera 10681 adalah sebuah ode teruntuk arloji automatic moonphase. Material baja tahan karat yang dipoles serta berlapis satin membalut pelat jam rona sand-beige yang selaras flange abu-abu keperakan; membentuk lanskap puitis selayaknya visual Bulan dalam bingkai bezel dodecagonal berpenampilan tangguh dengan padanan tali karet yang fleksibel dimodifikasi.

For her: The Riviera Coastline 10677

Sebuah penunjuk waktu yang lekat karakter mewah kota-kota eksotis di French Riviera. Sebanyak 63 batu berlian mengaksentuasi tepian casing yang menampilkan pelat pernis rona sebiru kedalaman laut, serta bezel dan tali yang dibalut material baja.


Audemars Piguet Code 11.59 Starwheel


For him

Audemars Piguet Code 11.59 selalu menjadi subjek polarisasi dalam komunitas kolektor jam tangan. Namun, seri Starwheel yang baru melengkapi koleksinya pada tahun ini barangkali merupakan versi paling orisinal plus inovatif sejauh ini. Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara membaca waktu melalui arloji ini, tenang saja, Anda bukanlah satu-satunya yang menemukan kerumitan tersebut. Penunjuk waktunya menampilkan apa yang disebut sebagai gerakan wandering hours; dengan tiga cakram yang dipasang di sekitar rotor utama yang bergerak bersama dengan rodanya untuk menunjukkan waktu. Ketiga cakram secara bergiliran memberitahukan jam; trek menit terletak 120 derajat pada bagian atas dial. Rotor pusat menyelesaikan revolusi setiap tiga jam, dengan masing-masing bergerak 90 derajat setiap jam. Penjabarannya barangkali masih terasa rumit, dan ajaib. Namun Code 11.59 Audemars Piguet Starwheel melakukannya dengan presisi yang luar biasa, serta visual mewah yang ultra-kontemporer. Mesin jam dibalut material emas putih 18 karat dan bezel bagian dalamnya terbuat dari keramik hitam.


Breitling Top Time Deus


For him/her

Breitling kembali bekerja bersama Deus Ex Machina untuk memuaskan hasrat para petualang. Setelah keberhasilan koleksi kolaboratif perdana yang laris manis di pasaran pada 2021 silam; kali ini kolaborasi keduanya menghadirkan seri chronograph Top Time Deus. Tampil dalam skema warna anyar yang memberikan penampilan segar. Sejumlah detail dari edisi kolaborasi pertama dipertahankan, termasuk jarum chronograph bentuk petir, tali kulit sapi bertema balap, serta ukiran pada belakang case. Bertuliskan “1 dari 2.000”, ukiran tersebut ialah tanda penunjuk bahwa jam tangan ini dibuat istimewa sebagai edisi terbatas.