LIFE

10 Oktober 2020

Kenali Jenis Gangguan Kepribadian


Kenali Jenis Gangguan Kepribadian

Di Hari Kesehatan Mental Sedunia, luangkan waktu untuk mengenali apa dan bagaimana jenis gangguan kepribadian.

Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Melalui situs resminya, WHO mengatakan bahwa Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini memiliki tujuan kampanye untuk meningkatkan pemahaman dan investasi dalam hal kesehetan mental. Masih dikutip dari WHO, pandemic Covid-19 telah membawa banyak perubahan dalam hidup manusia.

Tantangan selama beberapa bulan terakhir ini dirasakan oleh banyak orang. Bagi petugas kesehatan, tantangan itu berupa pergi bekerja dan merawat seseorang dengan rasa takut membawa pulang virus Covid-19 dan potensi menularkannya ke orang lain. Bagi murid-murid sekolah, tantangannya ialah beradaptasi untuk mampu belajar dari rumah dengan sedikit mungkin kontak terhadap guru dan teman. Bagi pekerja, setiap hari ketidakpastian menjadi tantangan terancam pemutusan hubungan kerja ataupun pengurangan gaji. Belum lagi mengelola kesedihan akibat ditinggal orang yang dicintai ataupun mengalami kesepian akibat isolasi dan pembatasan jarak. Maka kebutuhan atas dukungan psikososial menjadi meningkat tajam dalam beberapa bulan dan tahun mendatang. Kesehatan mental menjadi isu penting yang tak lagi bisa diabaikan dampak dan konsekuensinya. 

photography THOMAS SITO styling SIDKY MUHAMADSYAH models CARMELA VAN DER KRUK (WYNN), CYNTHIA OCKENDEN (WYNN)

Kendati kita semua tahu pentingnya kesehatan mental, namun tak sedikit salah kaprah itu terjadi. Yang sering terjadi adalah meremehkan kondisi kesehatan mental diri sendiri dan orang lain serta kesalahpahaman dalam mengartikan kesehatan mental. Penting bagi setiap orang untuk mengenali diri sendiri dan berkonsultasi kepada ahli jika rasa butuh bantuan. 

Dikutip dari www.psychologytoday.com, pengajar di Oxford Inggris dan psikiater asal Inggris Neel Burton, M.D., memaparkan 10 jenis gangguan kepribadian.

1. Paranoid

Gangguan kepribadian paranoid tidak percaya pada orang lain, bahkan teman, keluarga, dan pasangannya sendiri. Ia selalu curiga dan terus mencari petunjuk untuk membuktikan ketakutannya. Ia juga sensitive terhadap penolakan dan mudah merasa malu ataupun terhina. Tipe paranoid juga terus-menerus menyimpan dendam dan cenderung menarik diri dari orang lain. 

photography THOMAS SITO styling SIDKY MUHAMADSYAH model CLARETTA YEN (FUTURE MODELS)

2. Skizoid

Istilah ‘Skizoid’ mengarah pada kecenderungan alami untuk mengarahkan perhatian pada kehidupan batin dan menjauh dari dunia luar. Tipe ini suka menyendiri, serta cenderung berfantasi dan berintrospeksi. Ia tidak memiliki keinginan untuk berhubungan sosial dan seksual, tidak peduli pada orang lain dan norma sosial, dan tidak memiliki respon emosional. Teori psikologi dasar skizoid kerap mengemukakan bahwa mereka sebetulnya sangat sensitive pada kekayaan batin. Selalu rindu pada keintiman, tetapi terlalu sulit untuk memulai dan mempertahankan relasi. Dengan demikian mereka masuk ke dunia batin mereka. 

3. Skizotipal

Orang dengan gangguan kepribadian jenis ini takut pada interaksi sosial dan menganggap orang lain berbahaya. Orang dengan skizotip ditandai dengan keanehan penampilan, perilaku, ucapan, pengalaman persepsi yang tidak biasa, dan anomali berpikir yang mirip terlihat pada skizofrenia. 

photography THOMAS SITO styling SIDKY MUHAMADSYAH model CINTA STEVANI (WYNN)

4. Antisosial

Mereka yang antisosial sering mengabaikan peraturan dan kewajiban sosial, mudah tersinggung, agresif, bertindak impulsif, dan tidak memiliki rasa bersalah. Dalam beberapa kasus, ia tidak mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan, namun hubungan ini biasanya berapi-api, bergejolak, dan berumur pendek. Gangguan mental jenis ini paling erat kaitannya dengan perilaku kejahatan. 

5. Ambang (Borderline)

Mereka yang tidak stabil secara emosional. Mudah marah, impulsif, mengalami perasaan hampa, suka menyakiti diri sendiri, dan berisiko tinggi bunuh diri. Disebut ambang atau garis batas karena berada di antara gangguan neurotik (kecemasan) dan gangguan psikotik (seperti skizofrenia dan bipolar).

elle indonesia - photography thomas sito - styling sidky muhamadsyah - mental health
photography THOMAS SITO styling SIDKY MUHAMADSYAH model JULIA (2ICONS)

6. Histrionik

Orang dengan gangguan histrionik kurang memiliki rasa harga diri, sering menarik perhatian dan mendramatisasi atau memainkan peran agar didengar dan dilihat. Mereka merasa butuh untuk menarik perhatian dan persetujuan orang lain. Hubungan mereka dengan orang lain sering kali tampak tidak tulus atau dangkal yang pada akhirnya berdampak buruk pada relasi sosial. Kekacauan hubungan dengan orang lain kerap membuat dirinya stres sebab mereka sensitif terhadap kritik dan penolakan serta bereaksi buruk terhadap kehilangan dan kegagalan. Semakin mereka merasa ditolak, semakin mereka menjadi histeris. 

photography THOMAS SITO styling SIDKY MUHAMADSYAH MICHELLE RAMLI (THE A TEAM)

7. Narsistik

Seorang narsistik memiliki perasaan ekstrem mengenai kepentingan diri sendiri. Ia punya kebutuhan untuk dikagumi orang lain. Ia kerap iri pada orang lain dan mengharapkan orang lain menjadi sama dengan dirinya. Ia tidak memiliki empati, serta siap berbohong dan mengeksploitasi orang lain demi mencapai tujuannya. Jika ia merasa diejek, ia bisa meledak dalam kemarahan dan upaya balas dendam. Reaksi ini disebut kemarahan narsistik yang berpotensi menghancurkan banyak orang. 

8. Dependen

Tipe ini ditandari dengan rasa kurang percaya diri. Ia butuh banyak bantuan dalam membuat keputusan sehari-hari serta menyerahkan keputusan hidup yang penting kepada orang lain. Sangat takut ditinggalkan dan berusaha keras untuk mengamankan dan memelihara setiap hubungan. Gangguan dependen melihat dirinya tidak berdaya. Dan karena itu ia menyerahkan tanggungjawab dirinya kepada orang lain. 

photography THOMAS SITO styling SIDKY MUHAMADSYAH models FADLI FAISAL (PERSONA), ADAM (2ICONS)

9. Menghindar (Avoidant)

Gangguan jenis ini percaya bahwa dirinya tidak kompeten, tidak menarik, inferior, dan terus-menerus takut dipermalukan, dikritik, atau ditolak. Ia menghindari pertemuan dengan orang lain kecuali ia yakin akan disukai. Tipe Avoidant terkait dengan gangguan kecemasan yang berhubungan dengan rasa takut pada penolakan. 

10. Anankastik

Ditandai dengan sikap teliti yang berlebihan pada rincian, aturan, daftar, urutan, organisasi, atau jadwal. Orang ini termasuk kategori perfeksionis ekstrem. Ia mengabdikan diri untuk bekerja dan meraih produktivitas sebanyak-banyaknya. Termasuk dengan mengorbankan waktu luang dan kehidupan sosial.

Seseorang dengan Anankastik cenderung berhati-hati, sering meragukan banyak hal, tidak humoris, dan kaku. Kecemasan yang mendasarinya muncul akibat kurang kendali atas dunia. Ia memiliki sedikit toleransi dan cenderung melihat segala sesuatu dengan pola pikir hitam putih dan baik buruk. Hubungannya dengan orang lain sering kali tegang oleh tuntutan yang tidak masuk akal dan tidak fleksibel yang ia buat terhadap orang lain.

Photo courtesy ELLE Indonesia photography THOMAS SITO styling SIDKY MUHAMADSYAH styling assistant VIONA AGUSTINE RAHARJO make up & hair VICTORIA MAKEUP ATELIER