LIFE

11 Februari 2021

Tara Basro & Daniel Adnan Memaknai Pernikahan


Tara Basro & Daniel Adnan Memaknai Pernikahan

Tara Basro dan Daniel Adnan menemukan bahwa komitmen, saling menerima, serta keinginan untuk tumbuh bersama adalah kunci dalam sebuah hubungan.

Bagaimana kisah perkenalan kalian berdua?

Daniel Adnan: “Lima tahun lalu saya berkenalan dengan Tara di tempat gym. Saat itu saya baru pindah ke Jakarta. Beberapa tahun kemudian, bertemu lagi saat syuting film Gundala. Awalnya kami berteman biasa, terlebih waktu itu saya punya pacar.”

Tara Basro: “Satu tahun kemudian, saya dan Daniel sama-sama sibuk promosi film Gundala dan jadi makin dekat. Setelah pacaran 5 bulan, kami memutuskan menikah. Rencananya, kami ingin menikah akhir Desember 2019 dengan hanya mengundang beberapa orang dekat. Tiba- tiba pandemi, akhirnya kami menikah Juni 2020 di Wot Batu, Bandung.”

Bagaimana Anda menerjemahkan cinta?

Tara Basro: Love starts from yourself. Diawali dengan menerima dan menganggap bahwa diri kita memang pantas untuk dicintai. Dengan mencintai diri sendiri, maka kita lebih jelas melihat apa yang sesungguhnya kita inginkan dan butuhkan dalam hidup. Kesadaran ini pada akhirnya membuat cinta datang dengan sendirinya.”

Apa yang membuat Anda jatuh cinta pada Tara Basro?

Daniel Adnan: “Dia selalu bikin saya merasa terhibur. Tara selalu punya cara untuk membuat saya tertawa. Tidak pernah ada saat-saat yang membosankan ketika bersama dia.”

elle indonesia februari 2021 - tara basro - daniel adnan - photography IFAN HARTANTO styling ISMELYA MUNTU
photography IFAN HARTANTO styling ISMELYA MUNTU wardrobe HARRY HALIM PARIS (Tara Basro), JAN SOBER (Daniel Adnan) for ELLE Indonesia February 2021

Seperti apa Anda menilai sosok Daniel?

Tara Basro: “Pengalaman di masa lalu membuat saya punya pemikiran sendiri tentang apa yang saya butuhkan dari seorang laki-laki. Dan ternyata, semua hal yang saya inginkan dari laki-laki ada di diri Daniel. Usianya 2 tahun lebih muda, tapi ia sangat dewasa dan bijak dalam bertindak. Daniel juga punya kepedulian pada isu-isu perempuan dan haus ilmu pengetahuan. Banyak orang bilang, saya berperan dalam membantu para perempuan untuk bisa menerima diri mereka apa adanya. Daniel adalah sosok penting yang menemani saya dalam perjalanan mencintai diri sendiri. Saya bersyukur bisa memiliki pasangan yang berpikiran luas dan suportif.”

Melihat kembali ekspektasi yang Anda miliki sebelum menikah, kini seberapa jauh hal tersebut telah berubah?

Daniel Adnan & Tara Basro: “Barangkali karena kami belum memiliki anak, maka rasanya masih sama seperti waktu pacaran. Seru dan menyenangkan!”

Seseorang kerap tergoda untuk mengubah diri ketika bertemu dengan orang baru. Bagaimana Anda melihat signifikansi dari menjadi diri sendiri dalam suatu hubungan?

Tara Basro: “Sejak awal, saya memperlihatkan semua keburukan dan sifat jelek yang ada. Termasuk menceritakan perspektif saya terhadap konsep pernikahan. Menikah adalah mengolah cara berpikir dengan tetap menjadi diri sendiri namun selalu mengupayakan versi terbaik untuk pasangan kita. Bagi saya, penting sekali untuk bahagia dengan diri sendiri sebelum berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Jangan sampai kita menaruh beban agar orang lain harus terus-terusan membuat kita bahagia. Sebab bagaimanapun, kebahagiaan adalah tanggung jawab masing-masing orang.”

elle indonesia februari 2021 - tara basro - daniel adnan - photography IFAN HARTANTO styling ISMELYA MUNTU
photography IFAN HARTANTO styling ISMELYA MUNTU wardrobe HARRY HALIM PARIS (Tara Basro), JAN SOBER (Daniel Adnan) for ELLE Indonesia February 2021

Seperti apa cara Anda menunjukkan cinta kepada pasangan?

Tara Basro: “Sepertinya semakin saya cerewet, artinya saya cinta banget. Hahaha! Kalau enggak cinta, rasanya saya memilih diam karena tidak peduli apa-apa.”

Daniel Adnan: “Beli es krim. Dia itu suka banget yang manis-manis. Jadi kalau harus merayu atau membujuk Tara, datanglah saya dengan es krim kesukaannya.”

Bagaimana Anda mengartikan sebuah pernikahan?

Daniel Adnan: “Komitmen untuk selalu bersama, baik saat senang ataupun masa-masa sulit.”

Tara Basro: “Bertumbuh bersama, menerima pasangan secara utuh, tanpa melupakan pentingnya menjadi diri sendiri.”

Menurut Anda, apa yang berbahaya dalam pernikahan?

Tara Basro: “Rasa tidak percaya. Dulu saya sulit sekali percaya sama orang lain. Saya takut dibikin kecewa sehingga merasa harus bikin pertahanan agar orang lain tidak bisa menyakiti saya. Nyatanya kecurigaan itu membuat hubungan apa pun jadi gampang goyah. Sampai akhirnya saya menyadari, bahwa menghilangkan prasangka dan menaruh kepercayaan dengan pasangan itu penting sekali.”