BEAUTY

1 November 2024

Paham Lebih Banyak Tentang Prosedur Buccal Fat Removal


Paham Lebih Banyak Tentang Prosedur Buccal Fat Removal

Penampilan wajah adalah salah satu aspek penting untuk tampil percaya diri. Mulai dari makeup, skincare, hingga berbagai perawatan wajah, semua tersedia untuk mewujudkan tampilan yang ideal. Terlebih lagi, tren estetika wajah saat ini kian berkembang dengan gaya wajah tirus (V-Shape) ala artis Korea. Menariknya, kemajuan teknologi estetika wajah kini memberikan lebih banyak pilihan untuk meningkatkan kepercayaan diri, terutama bagi Anda yang lelah mencoba diet demi menghilangkan pipi chubby. Salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan adalah buccal fat removal.

Buccal fat removal adalah prosedur medis dalam bedah plastik estetika yang bertujuan menghilangkan lemak pada bantalan pipi secara permanen. Sebagian perempuan memang memiliki lemak pipi yang tebal, membuat wajah terlihat chubby. Dengan prosedur ini, wajah yang lebih tirus bisa didapatkan.

Menurut dr. Beta Subakti, Sp.BPRE(K)EL, Spesialis Bedah Plastik Subspesialis Estetika Lanjut dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Surabaya, “Siapa saja yang ingin memiliki wajah lebih tirus atau garis wajah yang lebih tegas bisa menjalani buccal fat removal. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti usia dan bentuk pipi alami, apakah memang cenderung chubby atau sudah cukup tirus. Usia penting karena sebelum 18-20 tahun, lemak pipi masih dapat berubah. Perempuan yang terlihat chubby saat muda biasanya akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, di mana lemak wajah berkurang, membuat kontur wajah semakin terlihat. Prosedur ini juga mungkin kurang optimal pada wanita di atas usia 50 tahun yang elastisitas kulitnya berkurang. Dalam kondisi ini, buccal fat removal dapat lebih efektif jika dikombinasikan dengan face lift. Maka, konsultasi dengan dokter ahli sebelum melakukan prosedur ini sangat penting untuk hasil yang lebih optimal.”

Menurut dr. Beta, yang pernah melanjutkan studi di Seoul National University, Korea Selatan, prosedur ini umumnya sangat aman jika dilakukan dengan teknik yang tepat. “Dokter biasanya akan menentukan penyebab utama “chubbiness”, apakah disebabkan oleh bantalan lemak atau otot pipi (otot masseter). Pembesaran otot masseter dapat terjadi akibat kebiasaan mengatupkan rahang (jaw clinching) atau menggertakkan gigi. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan tindakan yang dilakukan sesuai dengan harapan tampilan wajah pasien,” jelas dr. Beta.

Ia kembali menekankan bahwa buccal fat removal bersifat permanen; lemak yang sudah diambil tidak akan tumbuh kembali. Maka, keputusan untuk menjalani prosedur ini harus mempertimbangkan waktu yang tepat terkait perkembangan wajah. Selain itu, hasil yang baik juga bergantung pada keahlian dokter. Pastikan dokter yang dipilih bersertifikasi dan berpengalaman.

Setiap prosedur medis tentu memiliki risiko, termasuk buccal fat removal. Beberapa risiko yang mungkin muncul adalah perdarahan, cedera saraf, memar, dan infeksi. Oleh karena itu, dukungan tim medis yang kompeten serta fasilitas kesehatan yang aman sangat diperlukan untuk mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi. “Saya sendiri lebih nyaman melakukan prosedur ini di Mayapada Hospital karena fasilitasnya lengkap dan ditangani tim dokter multidisiplin. Layanan yang diberikan juga berstandar internasional, sehingga pasien akan merasa aman dan nyaman mulai dari prosedur hingga proses perawatannya,” ujar dr. Beta.

Buccal fat removal dilakukan dengan bius lokal pada area wajah. Dokter akan membuat sayatan kecil di bagian dalam pipi, kemudian mengambil lemak pipi, dan menutup sayatan tersebut. Prosedur ini tidak meninggalkan bekas luka di luar karena sayatan berada di bagian dalam pipi. “Setelah prosedur, wajah akan sedikit bengkak, tetapi bengkak ini berangsur hilang dalam 1-3 minggu. Hasil optimal biasanya terlihat sekitar dua bulan setelah tindakan. Nyeri biasanya ringan dan cukup diatasi dengan obat penghilang nyeri biasa. Selama masa pemulihan, pasien dianjurkan menjaga kebersihan rongga mulut dan mengonsumsi makanan yang lunak,” jelas dr. Beta yang sering diundang sebagai pembicara di konferensi bedah plastik Korea Selatan.

Di Indonesia, dokter bedah plastik dengan subspesialis estetika lanjut seperti dr. Beta masih tergolong sedikit. Keahliannya mencakup prosedur bedah plastik estetika lanjutan, seperti operasi pengencangan, pembesaran, atau pengecilan payudara, hingga Korean rhinoplasty menggunakan tulang rawan iga untuk mencapai bentuk hidung yang ideal.

Prosedur yang aman bersama dr. Beta dapat Anda dapatkan di Aesthetic Centre Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Surabaya. Aesthetic Centre Mayapada Hospital mengutamakan keamanan dan kenyamanan, serta menghadirkan layanan estetika berstandar medis dengan dukungan dokter ahli bersertifikasi, tim medis berpengalaman, dan fasilitas rumah sakit canggih untuk mewujudkan kecantikan ideal yang diinginkan.