LIFE

1 Agustus 2022

Enzy Storia dan Refal Hady Berbagi Pengalaman Berkarya Di Industri Hiburan


PHOTOGRAPHY BY Zaky Akbar

Enzy Storia dan Refal Hady Berbagi Pengalaman Berkarya Di Industri Hiburan

Enzy mengenakan kemeja oversized, jaket, gaun lengan panjang, kaus kaki, dan sepatu ACROMOUNT BOOT; Refal Hady mengenakan gaun kaftan, kaus kaki, dan sneakers CRESTY.

Berada di jalan yang sama, Refal Hady dan Enzy Storia mengungkap antusiasme dalam berkarya di bidang entertainment. Keduanya menyingkap ihwal ranah industri yang berhasil membawa mereka menapak di bawah sorotan.

text ANNIKA FATHMA


Sekadar talenta tidak cukup untuk menjadi sukses di dunia hiburan Indonesia. Setidaknya, bagi saya, aspirasi dan kegigihan seseorang untuk berproses dan berkarya di industri sarat sorotan ini adalah yang utama. Teori tersebut juga merangkum obrolan yang saya simak dari dua figur industri hiburan Indonesia yang tengah berada di hadapan saya, Refal Hady dan Enzy Storia. 

2017 silam merupakan kali pertama Refal Hady dan Enzy Storia bertemu. Bukan karena beradu peran dalam satu proyek. Pertemuan terjadi karena Refal melakukan promosi untuk filmnya, Critical Eleven, di Tonight Show, yaitu program televisi di mana Enzy sampai saat ini berkarier sebagai salah satu pembawa acaranya. 

"Saya berharap bisa berada di satu proyek dengan Refal. Mungkin sebuah film romantic comedy. I think we belong to that," ujar Enzy di hadapan saya dan Refal seusai sesi pemotretan bersama ELLE. Agak mengherankan bahwa setelah bertahun-tahun menekuni jalan ini, keduanya belum pernah berada dalam satu judul bersama. Meski demikian, saya yakin ini hanya soal waktu. Terlebih, kecintaan mereka terhadap seni peran mampu mendorong keduanya untuk mewujudkan sebuah naskah yang tidak biasa. Sinergi yang diberikan dari keduanya untuk berkreasi bersama sudah pasti kelak diganjar hasil yang memuaskan. 

Contohnya seperti saat ini. Keduanya berada di hadapan saya dalam balutan busana dari Onitsuka Tiger koleksi musim gugur-musim dingin 2022. Tersohor sebagai label fashion asal Jepang yang menginovasikan garis rancang sporty yang nyaman dan modern, Enzy dan Refal tampak effortless mengenakan busana athleisure dalam warna monotone. Keduanya menyiarkan energi yang sesuai dengan semangat koleksi musim gugur-musim dingin 2022, yang mana lewat koleksi ini Onitsuka Tiger memberikan penghormatan kepada tahun ’80-an, di saat estetika Jepang dan kemurniannya menginvasi estetika Barat. Aktif, sarat estetika warisan, namun digubah secara kontemporer dan metode layering yang khas—layaknya busana seremonial Jepang yang dikenakan bertumpuk. Namun kenyamanan busana head-to-toe ini tidak terbantahkan, kala melihat keduanya effortless menjadi diri sendiri di dalam balutannya. 

Saat menanyakan tentang awal perkenalan mereka, saya melihat bahwa keduanya lebih dari sebatas dua insan di dunia hiburan Indonesia, melainkan dua teman sebaya yang memiliki keseragaman visi untuk terus berkarya di mana mereka berpijak. "Kami jarang bertemu, namun rasanya saya dan Refal satu frekuensi," ungkap Enzy. Lantas keduanya saling bertukar cerita dan pengalaman. Meski tak jarang juga mereka saling membumbui percakapan dengan lelucon yang seakan hanya dipahami oleh mereka berdua. Saling mengutarakan pertanyaan, mereka duduk bersama dan menyingkap isi pikiran masing-masing. Mulai dari rasa cinta pada dunia hiburan, ihwal krusial yang dirasa kurang disuarakan, hingga sercercah harapan yang keduanya tanamkan. 


Enzy Storia (ES): "Bagaimana awalnya Anda masuk ke dunia seni peran?"


Refal Hady (RH): "Saya pertama kali casting di tahun 2011, lalu sempat berhenti. Berhubung saya lulusan Komunikasi dari Universitas Bina Nusantara, saya mencoba bidang broadcasting dan bekerja di salah satu stasiun TV. Dari situ, saya menjadi seorang pembawa acara dan kemudian masuk ke industri entertainment, salah satunya berakting di film."


Refal Hady mengenakan sweter rajut, celana model cropped kaus kaki, dan sneakers CRESTY. Seluruh busana oleh Onitsuka Tiger


ES: "Apa satu hal atau momen yang membuat Anda memutuskan bahwa industri perfilman atau keaktoran adalah jalan Anda? 


RH: "Sebelum masuk ke industri perfilman, saya orang yang cukup introvert.  Saya juga menyadari bahwa mempelajari karakter di dunia perfilman itu artinya mempelajari psikologi. Saya pun jatuh cinta pada proses pengenalan dan memahami sesosok karakter. Saya memang suka mencoba memerankan karakter berbeda, menghindari untuk menjadi diri sendiri. Kalau Anda sendiri, seperti apa kisah perkenalan Anda dengan dunia entertainment? Apa yang membuat Anda jatuh cinta pada profesi ini?"


ES: "Sebuah kebetulan dan keberuntungan. Apa yang membuat saya jatuh cinta adalah ketika setiap kali menjalankan segala hal di bidang ini - selaku model, aktris, penyanyi, dan presenter - saya tidak pernah merasa lelah. Saya sadar ini passion saya. Sewaktu kecil kita punya cita-cita, tapi kita tidak pernah menjalankan itu. Bahkan dulu tidak pernah terpikir untuk jadi aktris, tapi ternyata sekarang seni peran membuat saya bahagia. Karena banyak sekali yang bisa kita eksplorasi dari dunia hiburan. Kalau menurut Anda apa kualitas terpenting yang perlu dimiliki seorang aktor?"


RH: "Seorang aktor harus merasa kurang puas, harus merasa dirinya selalu kurang. Kalau dia sudah merasa cukup dan merasa bisa segalanya, maka umumnya ia menjadi enggan untuk terus bereksplorasi dan akhirnya tidak maksimal dalam hasil. Menurut saya, yang paling penting, seorang aktor harus merasa dia kurang. Harus merasa nol, agar bisa tetap berkembang ke depan."


ES: "Apa elemen yang paling menantang dari seni peran?"


RH: "Ketika berproses untuk memahami sebuah karakter - pikirannya, gesturnya, mindset-nya, tindakannya, sifatnya. Kemampuan untuk melepas diri Anda sendiri; itu yang paling menantang bagi saya. Anda harus memahamikarakter, tetapi tidak bisa melupakan diri Anda sendiri. Kalau hanya bisa memilih satu profesi dalam dunia hiburan, apa yang akan Anda pilih dan mengapa?"


ES: "Berakting. Akting adalah pintu awal saya masuk ke dunia hiburan. Tidak bisa dipungkiri saya sangat menyukai profesi sebagai host karena selalu punya kesempatan untuk bertemu dengan orang baru dan saya selalu merasa content setiap kali membawakan sebuah acara. Meski demikian, proses eksplorasi di dunia akting jauh lebih memuaskan bagi saya, terutama tantangan untuk memerankan sesosok karakter senatural mungkin, dan karakter tersebut terus berganti. Sebagai aktor, karakter yang kita perankan terus berubah sesuai jenjang umur. Saya ingin bertanya, siapa tokoh yang Anda kagumi dalam dunia perfilman dan menginspirasi Anda dalam berkarya?


Enzy mengenakan sweter rajut, syal rajut, gaun lengan panjang, dan sepatu ACROMOUNT BOOT. Seluruh busana oleh Onitsuka Tiger



RH: "Saya mengagumi Raihaanun dan Adinia Wirasti karena kerap menciptakan karya-karya yang berbeda di setiap proyek mereka. Demikian juga dengan Reza Rahadian. Kemampuan aktingnya bisa membuat audiens percaya ia adalah orang yang sama dengan karakter yang diperankannya, lewat segala gestur hingga suara. Saya sangat mengagumi mereka bertiga."


ES: "Sejak film pertama Anda, Galih & Ratna (2017) hingga serial terbaru Anda Wedding Agreement:   The Series (2022), seberapa jauh Anda telah berkembang sebagai seorang aktor?"


RH: "Sepertinya sekarang saya sudah bisa mengukur kapasitas diri untuk masuk ke sebuah peran. Kini saya sudah mengerti 'formulanya'."


ES: "Lalu menurut Anda, apa persoalan dalam industri entertainment yang menurut Anda masih kurang dibicarakan dan disuarakan?"


RH: "Bukan semata di dunia entertainment. Saya merasa sepertinya orang-orang tidak akan pernah siap melihat seorang idola menunjukkan kekurangannya. Menunjukkan sisi bahwa orang tersebut juga seorang manusia. Baik seorang atlet, entertainer, siapapun dan dengan profesi apapun, kita itu manusia. Sehingga apapun yang kita bagikan seharusnya bisa diterima"


ES: "Sekarang ini perlindungan terhadap perempuan di ruang kerja dari kekerasan dan pelecehan seksual tengah diperbincangkan. Bagaimana pandangan Anda terhadap persoalan tersebut dan pengaruhnya pada industri perfilman maupun entertainment?"


Enzy mengenakan atasan model cropped satu set celana panjang senada, kaus kaki, dan sneakers ACROMOUNT BOOT; Refal Hady mengenakan atasan hoodie satu set celana panjang, dan sneakers CRESTY. Seluruh busana oleh Onitsuka Tiger


RH: "Dulu, sexual harassment dan catcalling sering terjadi di lokasi syuting. Namun sekarang sudah banyak perempuan yang berani untuk speak up. Tidak ada perbedaan antara penyutradaraan yang dilakukan oleh perempuan ataupun laki-laki. Keduanya sama, dan saya mendukung itu. Selain itu, penting bagi laki-laki untuk menjaga perilakunya; tidak menganggap dirinya superior hingga membuatnya berpikir bisa melakukan apapun. Lalu bagaimana dengan Anda? Sebagai seorang perempuan di industri ini, apa pandangan Anda terhadap upaya-upaya yang sudah dilakukan dalam menghadapi persoalan ini?"

 

ES: "Saya sangat setuju. Saya bisa merasakan banyak sekali perkembangan. Menurut saya, perempuan harus memiliki prinsip dan laki-laki harus lebih bertoleransi serta menghargai para pekerja perempuan di industri ini. Begitu pun sebaliknya. Di masa ini, kesetaraan gender menjadi hal signifikan dan banyak disuarakan, namun entah mengapa pelecehan terhadap laki-laki jadi terkesampingkan. Pelecehan terhadap laki-laki juga banyak terjadi dan juga butuh untuk disuarakan. Kesetaraan gender yang sebenar-benarnya ialah dimana perempuan menghargai laki-laki, dan laki-laki pun juga menghargai perempuan. Baru demikian kita bisa beriringan bersama-sama."


RH: "Lalu persoalan apa yang masih kurang dibicarakan dan disuarakan menurut Anda?


ES: "Kesejahteraan kru. Sering kali perhatian diberikan hanya untuk para talent, sedangkan orang-orang di balik layar juga butuh disejahterakan. Ini menyambung pada pertanyaan saya berikutnya. Bagaimana pandangan Anda mengenai kepopuleran yang datang sebagai seorang aktor dan berada di industri entertainment?


RH: "Kepopuleran itu ada naik dan turunnya. Saat berada di tengah sorotan, sebisa mungkin saya akan mengikuti alur dan tetap menjadi diri sendiri. Saya ingin menjaga karya saya dan bagaimana caranya agar diterima audiens dengan baik. Dan jangan berhenti untuk terus belajar, apalagi saya sadar bahwa masih banyak sekali karakter yang belum pernah saya perankan. Kepopuleran itu berbanding sama dengan kepuasan saya saat mengetahui karya-karya saya dapat dinikmati banyak orang."


ES: "Sebagai refleksi diri, kesan apa yang Anda harapkan dari orang-orang yang mengagumi Anda?"


RH: "Saya harap orang-orang tetap mendukung saya sebagai Refal Hady, bukan karakter yang saya perankan. Karena banyak yang mempermasalahkan sifat atau perilaku dari karakter-karakter yang saya perankan, padahal di kehidupan nyata, saya dan karakter tersebut sama sekali berbeda. Namun saya yakin, bahwa audiens yang mengagumi idolanya pasti akan menerima apa adanya. Meski demikan, di satu sisi, saran dan kritik yang kita dapatkan juga harus dijadikan refleksi diri. Salah satu keuntungan menjadi figur yang dikagumi banyak orang sesungguhnya adalah kemampuan untuk mendapatkan banyak pelajaran dari orang lain."


ES: "Apa rencana Anda untuk masa depan?"


RH: "Saya ingin bisa memerankan karakter yang berada jauh di luar zona nyaman saya, salah satunya mungkin berakting bersama Anda. Saya juga berharap untuk tidak cepat puas dan tetap menjadi diri sendiri. Lagi-lagi, besar harapan saya untuk dapat dipercaya memerankan suatu karakter besar dan bisa memerankannya dengan baik. Bagaimana dengan Anda? Apa rencana masa depan Anda?"


ES: "Satu goal yang belum tercapai adalah untuk berkecimpung di industri teater. Saya ingin mencoba berakting di atas panggung live atau dalam sebuah musikal, pasti akan menjadi pengalaman yang luar biasa untuk saya. Ini mimpi saya sejak kecil. Semoga usia tidak menutup kesempatan itu."


styling SIDKY MUHAMADSYAH makeup EVA LOVIRA hair AILEEN KUSUMAWARDANI grooming RANGGI director of photography and editor WILLIAM GAUTAMA