LIFE

21 Agustus 2023

Kelly Tandiono Konsisten Berkarya Menjelmakan Gairah Kreativitas


PHOTOGRAPHY BY Zaky Akbar

Kelly Tandiono Konsisten Berkarya Menjelmakan Gairah Kreativitas

styling Sidky Muhamadsyah; fashion Celine; watches Hublot Big Bang Gold White Diamond; makeup Aditya; hair Krisna Endi

21 tahun silam, Kelly Tandiono mulai mengarungi perjalanan karier di dunia modeling. Sejak usia 16 tahun, namanya nyaris tak pernah redup dari jagat catwalk panggung mode di berbagai belahan dunia. Peragaan busana Calvin Klein dan London Fashion Week, salah duanya. Dengan kekuatan karakter dan penampilan khas androgini, Kelly kerap berjalan untuk beragam label di berbagai kota di negara dunia; Taipei, Hong Kong, London, Milan, dan Madrid. Seiring langkahnya di dunia modeling terus bergulir dengan waktu, perempuan kelahiran 1986 ini turut mencuri perhatian tatkala ia menjadi juri sekaligus mentor di ajang Asia’s Next Top Model.

Dua dekade tercatat dalam sejarah industri hiburan Indonesia, Kelly Tandiono tak hanya mengukir prestasi sebagai model namun turut menoreh kontribusi dalam keterlibatannya di dunia film. Awalnya tak berniat menjadi aktor, namun pada 2012, sutradara Timo Tjahjanto melibatkan dirinya dalam The ABCs of Death, sebuah film pendek yang tayang di Toronto International Film Festival 2012. Pengalaman tersebut menghadirkan rasa jatuh cinta pada dunia seni peran. Kelly kemudian menapaki karier keaktoran dengan terlibat di sejumlah judul film, di antaranya yakni Negeri Tanpa Telinga (2014), Bumi Manusia (2019), Susi Susanti: Love All (2019), Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi (2020), dan sekuel film Petualangan Sherina 2 yang dijadwalkan tayang pada September tahun ini.

photography Zaky Akbar; styling Sidky Muhamadsyah; swimsuit Cover Me Not; watches Hublot Big Bang Unico Yellow Magic; makeup Aditya; hair Krisna Endi

Apa yang bisa diceritakan dari keterlibatan Anda di film sekuel Petualangan Sherina 2?

“Suatu waktu saya dipanggil casting oleh produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza. Saya bersyukur bisa terlibat dalam sekuel salah satu film legendaris Indonesia ini di mana saya memerankan karakter Pingkan. Seorang perempuan misterius yang ‘dingin’ dan selalu berpakaian serba hitam. Pingkan bertemu dengan Sherina dan Saddam, lalu bersama-sama melakukan petualangan.”

Anda juga pernah bermain teater, salah satunya pertunjukan yang diadaptasi dari film legendaris Indonesia, Lewat Djam Malam. Sejauh mana pengalaman tersebut akhirnya memperkaya wawasan seni peran Anda?

“Sebagai aktor, pengalaman bermain teater merupakan sebuah kekayaan tersendiri yang memungkinkan kita mempelajari dunia seni peran dan keaktoran dari perspektif yang berbeda. Salah satu bentuk seni yang paling jujur karena tidak ada manipulasi apalagi pengulangan dalam bermain teater. Terlebih, Lewat Djam Malam merupakan film legendaris yang memuat kisah penting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Sesuatu yang menarik karena saya tumbuh besar di luar negeri sehingga selama ini saya lebih banyak tahu tentang karya Shakespeare. Pengalaman bermain di panggung teater Indonesia akhirnya membuat saya belajar lagi tentang sejarah bangsa.”

photography Zaky Akbar; styling Sidky Muhamadsyah; swimsuit Cover Me Not; watches Hublot Big Bang Unico Yellow Saphire; makeup Aditya; hair Krisna Endi.

Selain modeling dan seni peran, Anda juga berbisnis dengan mendirikan Cover Me Not. Bagaimana kisahnya?

“Didirikan pada 2017, Cover Me Not sebagai sebuah brand awalnya dibuat untuk menyasar perempuan dengan flat chested. Namun seiring waktu, saya ingin Cover Me Not menjadi label mode yang dapat dikenakan oleh semua perempuan dengan beragam bentuk tubuh. Bukan hanya bisa dipakai oleh mereka yang kurus bak model di halaman majalah, tapi seluruh perempuan yang percaya dan bangga dengan dirinya sendiri. Setiap perempuan terlahir dengan perbedaan tinggi badan, warna kulit, serta bentuk tubuh. Dan mereka semua cantik dengan pesonanya masing-masing. Gagasan body positivity inilah yang selalu ingin digaungkan oleh Cover Me Not. Well, it’s not an easy business but I really enjoy being creative and happy to being contribute in fashion industry.”

Bagaimana Anda memaknai momen selama kurun waktu perjalanan karier?

“Dua puluh tahun berkarier, saya menyadari bahwa perjalanan yang sedemikian panjang mustahil bisa dilepaskan dari kegigihan untuk konsisten dan kesetiaan dalam sikap profesional. Keduanya cukup menentukan seberapa panjang umur karier seseorang. Saya beruntung bisa memulai karier modeling dari panggung internasional yang memungkinkan saya bisa bekerja sama dengan banyak orang andal dan profesional. Menjadi juri dan mentor di Asia’s Next Top Model juga salah satu pengalaman penuh kesan di mana saya menjadi juri yang mewakili Indonesia. Saya selalu berusaha menikmati setiap proses dalam garis waktu karena saya yakin setiap detik dan menit yang berjalan selalu memberi kita pembelajaran. Let’s enjoy the process and live in the moment.”

photography Zaky Akbar; styling Sidky Muhamadsyah; fashion Celine; watches Hublot Big Bang Unico Red Magic; makeup Aditya; hair Krisna Endi.

Di tengah kesibukan dan rutinitas, bagaimana cara Anda mempraktikkan self-love?

“Mencintai diri sendiri merupakan hal penting yang perlu dilakukan oleh semua orang. Saya selalu berusaha memulai hari dengan berolahraga. Kegiatan ini bukan lagi jadi hobi semata, tapi bagian penting dari gaya hidup. Biasanya saya rutin berlari atau menaiki sepeda. Sebab saya percaya salah satu bentuk self-love adalah ketika kita berupaya menjaga kesehatan tubuh, merawat diri sendiri, dan mencintainya dengan sepenuh hati.”