19 Februari 2025
Lady Gaga Bicarakan Ide Kreatif Di Balik 'Abracadabra' hingga Makna Album Mayhem Bagi Perjalanan Musiknya
PHOTOGRAPHY BY Robin Harper

Lady Gaga paham betul cara menarik perhatian dunia. Di panggung perhagaan Grammy 2025 silam, Sang musisi—yang belakangan turut aktif di atas panggung sinema Hollywood—meluncurkan single teranyarnya yang berjudul Abracadabra. Ia juga memuaskan para penggemarnya dengan merilis video musik bervisual spektakuler!
Dalam wawancara bersama Lotte Jeffs untuk majalah ELLE UK baru-baru ini, Gaga menceritakan inspirasi di balik Abracadabra hingga ke setiap detail yang meliputi kostum dan koreografi.
Selamat atas debut single terbaru Anda, Abracadabra. Ceritakan pada kami tentang lagu ini dan video spektakulernya!
“Lagu ini bercerita tentang menghadapi berbagai tantangan hidup, menghadapi tantangan yang muncul di kala malam menyerang, serta bagaimana menemukan keajaiban di antaranya.”
Apa yang Anda maksud dengan 'tantangan yang muncul di kala malam'?
“Saat Anda harus menghadapi dunia, orang-orang di sekitar Anda, kehidupan, serta berbagai kondisi dan situasi unik yang mengelilingi Anda hidup di dunia ini. Dan ketika Anda merasa tertantang untuk benar-benar menunjukkan siapa diri Anda sesungguhnya kepada semua orang.”
Ada sesosok perempuan berbaju merah yang muncul dalam video Abracadabra. Siapa dia?
“Perempuan berbaju merah adalah seluruh bagian diri Anda yang menguji Anda—itu merupakan sebuah monolog internal dalam diri Anda. ‘Apakah saya bisa melakukannya? Serius, apa Anda mampu melakukannya? Apakah Anda bersedia melakukannya? Apakah saya cukup baik untuk melakukannya? Bisakah Anda mengatasinya? Dalam banyak hal, lagu ini bercerita tentang pergulatan menghadapi tantangan yang menghujani Anda, dan sering kali dunia di sekitar kita pun memantulkannya kembali pada kita. Saya ingin mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan itu: bagaimana rasanya berkembang, dan bukan hanya tentang bertahan sepanjang waktu?”
Di akhir video, apakah kemudian ia dikalahkan? Apakah Anda menang atas semua keraguan di dalam diri Anda?
“Bagi saya, di video ini, dia memulai tantangan itu dan sisi saya yang lebih murni ini lah yang menyelidiki seluruh omongan negatif dan keraguan tersebut; dia menghadapi seluruh sisi pribadi saya itu, dan dia benar-benar memenangkannya. Dan dia berkata, 'Saya siap menghadapi tantangan ini'. Ini menarik karena kami memiliki berbagai cara yang berbeda dalam memikirkan tentang akhir dari video ini. Pada akhirnya, saya ingin lagu ini menjadi tentang ketangguhan dengan cara yang tak terdapat dalam musik Disease. Lagu itu lebih berbicara tentang penyiksaan batin dan terperangkap.
Lewat lagu ini, saya ingin mengetahui apa arti dari ketekunan. Dan mengeksplorasi metafora ketekunan di lantai dansa, karena lantai dansa akan selalu menjadi tempat di mana saya mencoba untuk meningkatkan kualitas pribadi saya sebagai seorang manusia. Bagaimana cara saya bisa bekerja lebih keras? Bagaimana saya bisa memiliki lebih banyak hasrat? Bagaimana saya bisa mengerahkan lebih banyak karakteristik autentik diri saya? Bagaimana caranya agar saya dapat meraih tempat saya sebagai performer?”
photography by Robin Harper for ELLE UK February 2025.
Kami menyukai bagian di mana ketika musik berhenti, dan para penari hampir menyerang Anda selayaknya lirik yang sedang Anda nyanyikan...
“Lagu itu memiliki mantra di dalamnya. Dan saya membayangkan bahwa opini negatif, atau ketika orang-orang bersikap keras terhadap diri kita, atau dunia tengah menantang kita; semua itu hampir selayaknya mantra. Anda bisa tergoda dan mulai mempercayainya.”
Lalu, apakah ia—Anda—berhasil mematahkan mantra yang terkandung dalam video itu?
“Dalam video itu saya melawan dengan segala cara dan upaya. Saya menari. Saya bernyanyi. I’m serving against it.
Selain itu, Anda tahu, video ini berbicara tentang komunitas. Kami bekerja sama dengan sekitar 50 penari. Kolaborasi ini adalah bagian yang paling saya sukai. Ada pertarungan tarian yang dipimpin oleh sisi terang dan sisi gelap dalam diri saya. Tanpa mereka yang menjadi bagian dari komunitas, saya tidak dapat memulai atau menerima setiap tantangan yang menghantam saya. Komunitas kami sangatlah kuat. Proses belajar koreografi bersama dengan para penari dan di bawah arahan Parris Goebel adalah sebuah pengalaman yang indah. Kami adalah sebuah keluarga, yang mencoba menemukan sesuatu yang benar-benar jujur secara bersama-sama. Saya sangat senang menonton video tersebut sekarang; manifestasi ketangguhan yang kami ciptakan beberapa bulan silam akhirnya muncul di saat kami sangat membutuhkannya.”
Ceritakan lebih lanjut mengenai koreografi videonya.
“Koreografinya adalah hasil kolaborasi yang erat bersama Parris. Ia benar-benar jenius. Kami sebelumnya telah bekerja sama untuk video lagu Disease, lalu kami melanjutkan berdialog terkait ide-ide kreatif. Itu adalah bagian dari Mayhem—berbagai sisi yang saling bertentangan dari diri kita sendiri, yang tidak masuk akal, namun terus berlanjut.
Bagaimana kami mengutarakannya lewat tarian? Kami akhirnya memutuskan bahwa video tersebut haruslah tentang karakter Mayhem, perempuan berbaju merah. Setnya adalah kelab miliknya, dan itu adalah malam di mana ia berkata, 'Ok, semua orang yang ada di sini bersama kami, kami telah melakukan ini sebelumnya. Malam ini, Anda hanya memiliki dua pilihan, Anda bisa menari atau semuanya berakhir. Lalu saya keluar.’
Kami memutuskan bahwa kami ingin video ini menceritakan tantangan tersebut. Setelah itu, Parris mulai mengerjakan koreografinya selama berminggu-minggu. Bolak-balik kami mendiskusikannya, sampai kemudian saya masuk studio untuk mempelajari seluruh gerakannya. Momen itu adalah waktu yang luar biasa. Yang saya suka adalah bahwa gerakannya juga mengekspresikan begitu banyak hal yang ingin saya sampaikan, dan saat pertama kali mendengar Abracadabra, Anda mungkin akan berpikir 'Tentang apa ini? Menyenangkan untuk didengarkan, tapi apa artinya semua ini?’ Buat saya pribadi, ketika Anda melihat videonya, Anda akan paham bahwa ini adalah tentang berjalan maju.”
Salah satu aspek yang tidak mungkin kita lewatkan saat berbicara tentang video ini: kostumnya!
“Untuk kostum utama saya, kami bekerja sama dengan Peri Rosenzweig dan Nick Royal—mereka duo yang luar biasa. Kami juga menggandeng beberapa desainer muda yang luar biasa, serta para veteran mode. Sementara untuk para penari, saya berkolaborasi dengan Hunter Clem dan Genesis Webb. Setiap busana dirancang oleh Olivier Theyskens dan Sam Lewis. Topi dirancang oleh Stephen Jones dan Maximilian Gedra. Lalu untuk sepatunya sendiri adalah karya Chrome Hearts. Perhiasan oleh Dosisg6c. Dan penampilannya dibuat oleh Seth Pratt, Suman Gurung, Renee Masoomian, Iggy Soliven, Anastasia Vikhoreva, Galedi.
Kesadaran terkait lingkungan sangat penting bagi saya manakala memproduksi sebuah proyek besar. Penting untuk tidak memproduksi secara berlebihan dan membuat terlalu banyak hal baru. Jika Anda ingat jubah putih yang saya kenakan dalam video ini, jubah itu merupakan hasil daur ulang dari material gaun pengantin lama. Kami juga menggunakan material kain lama untuk menciptakan kostum para penari. Selain itu, ada juga pakaian yang menggunakan potongan-potongan dari arsip baju saya; jadi kostum-kostum lama ditafsirkan ulang. Ada beberapa yang baru. Tetapi kami mencoba untuk membuat sesuatu dengan hati, yang penuh cinta dan hasrat.”
Kini ceritakan tentang Mayhem. Apa yang Anda pikirkan sekarang?
"Pertama, ini adalah sebuah privelese dan suatu kehormatan untuk dapat merilis musik yang sangat dinanti-nantikan oleh banyak orang. Saya merasa sangat terhormat menjadi penyanyi, penulis lagu, dan produser musik yang akan menjadi—jika Anda berpikir demikian—soundtrack bagi sebuah momen atau sedikit waktu dalam hidup Anda.
Album ini diberi nama Mayhem untuk mengabadikan sebagian dari diri saya, dan sebagian dari kehidupan yang tidak selalu mudah untuk diterima. Semula, sulit untuk saya memberi judul Mayhem untuk album ini. Sebab saya sangat tidak ingin perasaan itu menjadi nyata. Bagaimanapun, saya juga orang yang penuh harapan. Saya adalah seseorang pemimpi, namun saya pikir pada akhirnya saya sampai pada satu titik, di mana semua keretakan tentang diri kita dan keretakan di dunia, serta kekacauan dari keretakan itulah yang mengajarkan kita tentang kekuatan sukacita; menari, menangis, tertawa, mendengarkan musik, memeluk teman dan keluarga, dan mengulanginya lagi! Album ini adalah suara kegembiraan, dan saya menikmati kontras yang menyenangkan dari julukan Mayhem.
Saya pikir, orang-orang saling membutuhkan dan penggemar saya selalu mengingatkan saya bahwa kita bisa saling mendukung satu sama lain. Album ini merepresentasikan segala hal yang mampu saya persembahkan pada mereka. Saya harap mereka mengerti bahwasanya adalah sebuah kehormatan untuk menciptakan musik bagi mereka. Dan terima kasih banyak atas penerimaannya, LG7. Album ini tengah dalam perjalanan. Dan ini adalah hal yang saya tawarkan kepada dunia saat ini.”
Apa inspirasi musik yang memengaruhi Anda dalam menciptakan Mayhem?
“Ada momen transisi dalam album ini yang berakar pada musik tahun ’90-an, semacam pembangkangan electro-grunge. Lalu ada rock teatrikal David Bowie, Prince, hingga Radiohead. Saya terinspirasi oleh begitu banyak musik yang telah melekat dalam nadi saya. Saat sedang tidak bekerja, saya menikmati mendengarkan banyak musik instrumental—sesungguhnya sangat menenangkan dan bisa menjernihkan pikiran saya. Kadang-kadang ketika saya membuat album, saya bisa benar-benar masuk ke dalam sebuah gaya musik tertentu, dan mendengarkan segala sesuatu dalam gaya tersebut. Di lain waktu, album ini lebih merupakan perpaduan dari segala hal yang telah memengaruhi kreativitas serta personal saya.”
Anda berbicara banyak tentang kesenangan dan kegembiraan. Apakah hal itu juga terlihat dalam proses pembuatan album ini?
“Prosesnya sangat indah, menyenangkan, sekaligus serius. Saya menjadi sangat serius ketika bekerja, sampai-sampai beberapa lagu pun bernada amarah. Ada pula humor, dan kepercayaan diri. Ini juga tentang kekacauan yang saya alami sebagai seorang perempuan. Saya hanya merasakan seluruhnya, dan melaluinya. Pada akhirnya, semua hal yang telah saya alami dan pikirkan 'Saya tidak tahu bagaimana saya bisa membuat irama pseudo industrial tahun 2000-an yang semu ini untuk dipadukan dengan musik electro-grunge, dan bagaimana saya bisa membuat musik Bowie yang funky seperti ini untuk dipadukan dengan synth pop tahun 80-an’. Namun saat pada akhirnya dapat memahaminya adalah suatu kegembiraan tersendiri. Saya ingin orang-orang merasakannya sendiri. Mereka mungkin tidak merasakannya sendiri dengan rekaman ini, karena ini bukan hasil karya mereka. Tetapi saya berharap mereka akan melihatnya sebagai ekspresi atas segala peluang dan kesempatan, dan kemungkinan.”
Apakah Anda merasa sangat rentan mengingat betapa album ini sangat sesuai dengan diri Anda sendiri?
“ Saya berusaha untuk tidak menangis saat berbicara dengan Anda karena setiap kali saya berbicara tentang musik saya, saya ingin menangis. Saya memang orang yang terlalu emosional. Musik bagi saya adalah sebuah chord yang sangat dalam di dalam tubuh saya. Barangkali musik saya juga berlaku yang sama bagi sebagian orang. Musik dapat membuat kita hidup dengan cara yang baru.
Hal favorit saya tentang musik adalah bahwa sebuah ruangan bisa terasa satu arah. Kemudian Anda menyalakan sebuah rekaman, dan dengan cara yang magis, suasana hati bisa berubah. Jadi, ya, saya rasa album ini sangat vulnerable. Saya tidak mencoba memainkan sebuah karakter, seperti yang saya lakukan dengan Chromatica, Joanne, ARTPOP. Dengan Mayhem, saya dapat mengatakan bahwa saya memiliki hubungan khusus terkait setiap lagu di album ini. Album ini merupakan sebuah cerita, yang dimulai dengan sesuatu yang sangat meresahkan dan berakhir dengan harapan—yang saya temukan bersama pasangan saya selama membuatnya. Dan sekarang saya dapat terus melanjutkan Mayhem bersama orang lain.”
Terakhir, para penggemar Anda pasti menantikan sebuah pertunjukan langsung.
“Saya belum bisa membocorkannya karena kami masih mengerjakan banyak hal. Tapi saya sangat bersemangat untuk Coachella. Saya hanya ingin orang-orang tersenyum, tertawa, menari, dan bersenang-senang. I meant that. Jika Anda dapat mengambil sesuatu dari wawancara hari ini, saya akan mengatakan bahwa dalam hidup saya, dalam keluarga saya, termasuk pasangan saya, Michael [Polansky, 41], anjing-anjing kami, teman-teman saya, ini adalah prioritas saya dan di samping semua hal tersebut adalah membuat orang tersenyum. Saya ingin semua orang tersenyum di tengah kekacauan ini."