LIFE

23 November 2021

Laki-laki Ideal Seperti Apa yang Bersemayam dalam Pemikiran Perempuan?


Laki-laki Ideal Seperti Apa yang Bersemayam dalam Pemikiran Perempuan?

Pertanyaan klasik yang tidak ada rumus pasti untuk menjawabnya. HERMAWAN KURNIANTO memaparkan.

Pertama-tama sebagai disclaimer, tulisan ini tidak bermaksud untuk mengagungkan superioritas Anda—kaum laki-laki—terhadap kaum perempuan. Meski Anda tidak terlepas dari peran sebagai pemimpin dan pelindung perempuan, narasi ini sekadar mejelaskan persepsi yang berkembang dari masa ke masa mengenai laki-laki.

Persepsi (dan juga stigma) yang muncul dan terus bertransformasi karena adanya interaksi yang tak berkesudahan antara laki-laki dan perempuan. Bagaimana laki-laki bersikap dan berbuat sebagai pengejawantahan peran keberadaannya terhadap perempuan, bagaimana perempuan meresponsnya dan menstimulus ekspektasi baru terhadap lawan jenisnya, bagaimana laki-laki menanggapi ekspektasi baru tersebut, begitu seterusnya.

Sebab itu pencarian akan sosok extraordinary gentlemen sepertinya akan terus berlangsung hingga akhir zaman. Sosok yang tidak hanya didambakan oleh perempuan secara umum, tapi juga orang-orang terdekat hingga seluruh penduduk bumi.

Jacob & Bara (SMI Models) for ELLE Indonesia November 2021 photography Zaky Akbar styling Sidky Muhamadsyah grooming Linda Kusumadewi photography assistant Avi Adriantama

Tampil menawan secara fisik, terlebih di mata perempuan, boleh jadi adalah salah satu #lyfegoal paling naluriah dalam diri Anda. Definisi “laki-laki menawan” telah berulang kali mengalami pergeseran, baik karena faktor evolusi biologis maupun perubahan pandangan dari beragam kalangan masyarakat.

Menurut masyarakat Yunani kuno, laki-laki yang atraktif adalah mereka yang memiliki anggota tubuh dengan ukuran tertentu dan berpadu ideal. Tidak heran apabila atlet dengan otot yang terbentuk dengan baik, dada yang bidang, dan kaki yang jenjang menjadi figur yang dipuja.

Bukan kebetulan, karena Yunani adalah asal muasal lahirnya Olimpiade. Selain itu, peradaban kuno seperti Yunani dan Mesir, juga menganggap bahwa laki-laki menawan adalah mereka yang memiliki rambut nan on point. Masyarakat Mesir kuno pun menciptakan wig pertama dengan material serat kelapa sawit, wol, rambut manusia, dan perak.

Memasuki Abad Pertengahan, ketertarikan terhadap tubuh manusia sempat menghilang sejenak, termasuk terhadap fisik laki-laki. Namun lambat laun, laki-laki berotot kembali menjadi representasi dari sosok yang didambakan. Di abad 16 dan 17, kaum lelaki berani bereksperimen dalam hal mewarnai rambut.

Bara (SMI Models) for ELLE Indonesia November 2021 photography Zaky Akbar styling Sidky Muhamadsyah grooming Linda Kusumadewi photography assistant Avi Adriantama

Beranjak ke abad 18, preferensi para perempuan mengarah pada laki-laki yang kelimis dengan tampilan elegan, lengkap dengan wig putih. Inilah era di mana pakaian memiliki fungsi yang sangat penting, tidak hanya membuat pemakainya terlihat memikat, tetapi juga dapat menunjukkan status sosial. Kemudian di abad 19, rambut artifisial kehilangan pesonanya, dan tergantikan oleh gaya rambut pendek yang natural. Kumis, jenggot, dan cambang kembali menjadi daya tarik. Pusat kebugaran mulai dibuka dan tubuh atletis kembali mendapat tempat tersendiri.

Perkembangan sinema dan televisi yang pesat di abad 20 turut memengaruhi persepsi tentang laki-laki yang dianggap menawan. Laki-laki yang macho atau yang cenderung feminin, rambut blonde atau gelap, kelimis atau brewokan, semuanya bisa termasuk dalam kategori “tampan”.

Kini, apa yang menjadi daya tarik pada diri laki-laki tetap menjadi sebuah konsep yang subjektif. Ada kombinasi nilai-nilai ideal yang lama dengan yang baru. Di abad 21 ini, para laki-laki bisa dibilang telah jauh lebih memerhatikan penampilan dibandingkan mereka di abad-abad sebelumnya. Manifestasi dari hal ini adalah kemunculan fenomena laki- laki metroseksual—glamor, fashionable, serta tidak lagi segan dan sungkan untuk melakukan perawatan wajah dan tubuh.

tipe laki-laki ideal masa kini
Jacob & Bara (SMI Models) for ELLE Indonesia November 2021 photography Zaky Akbar styling Sidky Muhamadsyah grooming Linda Kusumadewi photography assistant Avi Adriantama

Kualitas yang Kerap 'Dicari'

Sosok laki-laki ideal nan sempurna dengan tubuh kekar dan atletis, bijaksana bagai raja, dan gagah perkasa laksana prajurit Viking bisa jadi hanya bisa Anda temukan di karya fiksi atau unggahan meme. Para ilmuwan terus berupaya untuk menemukan sosok tersebut dalam versi yang lebih realistis di kehidupan nyata. Berikut beberapa di antaranya yang semoga dapat segera menggerakkan Anda:

Senyuman

Sepertinya tidak ada yang tidak menyukai senyuman. Senyuman adalah salah satu faktor yang membuat orang lain jatuh cinta. Bagi laki- laki, kadar ketampanan Anda akan melonjak drastis apabila menunjukkan senyuman tersipu malu, namun tetap mengesankan ketegasan.

Usia

Di antara kategori laki-laki tampan dan laki-laki tampan yang sudah berumur, menurut para ilmuwan, perempuan akan memilih varian yang kedua. Pilihan yang berdasarkan alasan kuat, bahwa laki-laki yang telah berumur umumnya lebih bijaksana, lebih percaya diri, dan lebih independen. Inilah yang disebut para ilmuwan sebagai George Clooney Effect.

Hewan Peliharaan

Ketika seorang perempuan melihat Anda bersama hewan peliharaan, para ilmuwan merasa yakin bahwa si perempuan akan berpikir, “Laki-laki itu memiliki hewan peliharaan, sepertinya dia akan menjaga saya dan anak-anak dengan baik.” Inilah yang membuat laki-laki dengan hewan peliharaan terlihat lebih atraktif di mata perempuan.

Jacob (SMI Models) for ELLE Indonesia November 2021 photography Zaky Akbar styling Sidky Muhamadsyah grooming Linda Kusumadewi photography assistant Avi Adriantama

Baju Merah

Baiklah, ini mungkin terkesan aneh. Dalam sebuah penelitian berjudul Red, Rank, and Romance in Women Viewing Men yang dipublikasikan oleh American Psychological Association pada tahun 2010, terdapat temuan menarik bahwa lelaki yang mengenakan pakaian berwarna merah terlihat lebih menarik bagi perempuan. Selamat mencoba.

Hemat

Mungkin terkesan romantis ketika Anda rela menghabiskan begitu banyak uang untuk membelikan bunga atau hadiah bagi pasangan. Namun, sebenarnya para perempuan lebih menyukai laki-laki yang hemat. Alasannya, para laki-laki yang gemar dan pintar mengatur finansialnya, cenderung memiliki kendali diri yang kuat, dan ini meningkatkan daya tarik mereka.

Bermain Alat Musik

Dalam sebuah jurnal bertajuk Men’s Music Ability and Attractiveness to Women in a Real-Life Courtship Context yang diterbitkan pada tahun 2013 oleh Psychology of Music, ada sebuah eksperimen yang dilakukan; laki-laki yang tidak membawa apa-apa, laki-laki yang memegang gitar, dan laki-laki yang menenteng tas gym. Hasilnya, 35% perempuan bersedia memberikan nomor telepon mereka kepada laki-laki yang menenteng gitar, 14% lainnya kepada yang tidak membawa apa-apa, dan hanya 9% perempuan yang mau memberikan nomor telepon mereka kepada lelaki yang menenteng tas gym.

Jacob & Bara (SMI Models) for ELLE Indonesia November 2021 photography Zaky Akbar styling Sidky Muhamadsyah grooming Linda Kusumadewi photography assistant Avi Adriantama

Selera Humor

Kriteria yang satu ini memang sudah tidak asing lagi dan akan mendapat anggukan kesepakatan. Dalam sebuah eksperimen yang tertuang dalam penelitian berjudul Men’s Sense of Humor and Women’s Responses to Courtship Solicitations: An Experimental Field Study, yang dipublikasikan tahun 2010, beberapa laki-laki berkumpul di sebuah meja di dalam sebuah bar. Ada seorang perempuan duduk di meja sebelah mereka. Inti dari hasil eksperimennya adalah, laki-laki yang menceritakan jokes kepada teman-temannya lebih berhasil dalam mendapatkan nomor telepon perempuan yang baru dikenalnya. Laki-laki tersebut dipandang lebih atraktif dan bahkan lebih cerdas.

Kharisma Bapack-Bapack

Mungkin ini semacam bonus track atau bahkan encore. Karena ini memang sayang untuk dilewatkan. Belakangan ini seperti muncul apresiasi tersendiri terhadap kaum laki-laki berumur, kita sebut saja bapak-bapak. Atau bapack-bapack supaya lebih cool, atau mungkin malah norak. Norak yang cool.

Sosok bapack-bapack yang lazimnya dianggap tua, konservatif, tidak asyik, tidak up-to-date, membosankan, ternyata memiliki tingkat kekerenan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Keren dengan cara mereka sendiri.

Mereka beredar lewat sejumlah akun media sosial yang mendedikasikan diri untuk konten seputar dinamika kehidupan bapack- bapack, seperti grup Facebook Menjadi Bapak-Bapak: Bagian Pengantar dan akun Instagram @bapak2ID. Mencerahkan dan tidak jarang mengharukan. Mereka juga mendapat lampu sorot panggung melalui jokes dan tebakan receh namun tidak dapat disangkal keepikannya di grup-grup WhatsApp. Menghibur tiada tara.

Bukan tidak mungkin ini adalah cerminan kebutuhan dan keinginan Anda maupun kaum perempuan terhadap sosok apa adanya yang telah melalui berbagai pengalaman hidup, dan mampu membagikannya dengan cara yang menyenangkan. Sosok sederhana yang ternyata bisa memberikan inspirasi tak terduga. Sosok yang bisa membuat kita tertawa namun tetap mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang bermakna tanpa terkesan menggurui. Figur yang didamba untuk bisa membantu kita menemukan kembali kekuatan dalam menghadapi berbagai kesulitan dan ketidakpastian di masa pandemi ini.