Fasih mengendarai motor sejak usia 4 tahun, motor memang menjadi passion terbesar pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, Marc Márquez. Kecintaan ini pula yang telah menghantarkannya pada podium dunia pertamanya di British Grand Prix, ketika masih berusia 15 tahun lebih 126 hari. 5 tahun kemudian, Márquez menyabet gelar pembalap juara dunia termuda dalam sejarah ketika ia menjadi juara dunia motoGP 2013 pada debut pertamanya di kelas MotoGP. Kini, di usia 25 tahun, Márquez telah mengantongi tujuh titel juara dunia Grand Prix, lima di antaranya lewat kelas premier MotoGP. Prestasinya yang cemerlang dengan segera mengundang sejumlah label yang ingin bermitra dengannya, tak terkecuali label busana asal Spanyol, Pull&Bear. Memasuki tahun kedua kemitraannya dengan Pull&Bear, Márquez mengunjungi Jakarta untuk mempromosikan koleksi kapsul teranyarnya. Terilhami pergerakan pembalap café dan semangat tak terbendung para pembalap motor klasik, koleksi kolaborasinya kali ini banyak mengedepankan rancangan kaya slogan. Jajaran kaus dan sweatshirt berhias logo MM93 yang simbolik merepresentasikan dunia balap Márquez dengan sentuhan vintage. Ketika ELLE menemuinya di suatu Selasa pagi, sang pembalap juara dunia tampak nyaman dengan peran barunya. Marc Márquez dengan senang hati membagikan kisahnya menggarap proyek MM93 x Pull&Bear. Bagaimana awal dari kolaborasi Anda dengan Pull&Bear? Kolaborasi saya dengan Pull&Bear dimulai 2 tahun yang lalu. Kami berbincang dan pada saat itu, tahun 2017 menjadi tahun pertama kolaborasi kami. Kami memulai kolaborasi ini karena kami rasa kami memiliki gaya yang mirip. Antara gaya hidup saya dengan gaya Pull&Bear. Kami memulai dengan sebuah koleksi yang terbilang sukses, kami pun melanjutkannya untuk tahun 2019. Tentunya sangatlah istimewa untuk bermitra dengan sebuah label yang membuat Anda merasa nyaman. Seberapa jauh Anda terlibat dalam kolaborasi ini? Pull&Bear memiliki tim dan desainer yang hebat. Saya melibatkan diri saya sejauh mungkin dalam proyek ini. Karena pada akhirnya, ada nama dan logo saya dalam koleksi ini. Saya suka memiliki gaya yang lebih personalized, sehingga saya berusaha untuk terus memberikan komentar. Kami memiliki hubungan yang baik. Sebagai seorang pembalap motor, seberapa penting fashion bagi Anda? Apakah Anda menyukai proses dressing up? Pada akhirnya, fashion sangatlah penting bagi Anda. Fashion ibarat wajah Anda. Fashion dan bagaimana Anda berbusana, serta bagaimana Anda menjalani gaya hidup, mencitrakan kepribadian Anda. Seperti yang Anda lihat, saya adalah seorang sportsman, saya selalu tampil kasual dengan kaus dan celana jeans. Walau begitu, saya juga paham bahwa kadang kala kita harus mengambil risiko dan tampil lebih daring. Bagaimana Anda mendeskripsikan gaya Anda? Saya dapat mendeskripsikan gaya saya sebagai ‘easy style’. Saya tidak menyukai kerumitan. Saya selalu mengenakan kaus dan celana jeans. Saya berusaha untuk selalu tampil nyaman. Tapi apabila saya akan menghadiri sebuah gala atau acara televisi tertentu, saya ingin tampil beda dan lebih daring. Apa Anda gemar mengenakan aksesori? Saya selalu mengenakan jam tangan. Tergantung dengan pakaiannya, tapi saya suka mencocokkannya dengan busana saya saat itu. Anda kerap berpergian untuk mengikuti berbagai kejuaraan dunia. Bagaimana Anda membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi? Kehidupan pribadi saya sangatlah sibuk. Hal ini dikarenakan kami berpergian terus mengelilingi dunia. Sangatlah sulit bagi saya untuk sekedar menjadi lelaki normal. Saat saya pulang, saya berusaha untuk tetap berada di kota kelahiran saya. Di sanalah saya merasa itu rumah saya. Di lain waktu, kehidupan saya berputar antara hotel, sirkut, hotel, dan sirkuit. Tentunya lebih rumit, namun saya menikmatinya karena Anda tak akan pernah merasa bosan. Apa hal terbaik dan terburuk yang pernah terjadi sepanjang karier Anda? Hal terbaik adalah ketika Anda mendapatkan hasil baik, dan mendapatkan titel yang Anda dambakan. Yang terburuk mungkin cedera. Hal ini tak dapat dipisahkan dari olahraga. Apa rencana Anda untuk tahun 2019? Saat ini saya masih menikmati tahun 2018 karena kami baru saja meraih goal kami, yaitu meraih titel juara dunia. Untuk tahun 2019, kami akan memiliki tekanan, mentalitas, dan motivasi baru untuk meraih titel baru.